BAB 35 JURA
Pegunungan jura, wilayah tipe bagi jura
Sebelah utara
Alpina di jerman selatan, Swiss dan Perancis membujur sebuah pegunungan sebagai
suatu lengkungan yang bernama jura. Pegunungan ini terbentuk pada jaman trias
dalam fasies jerman. Quenstedt dan vonbuch adalh orng yang memberi nama
pegunungan jura pada lapisan-lapisan itu. lapisan-lapisan yang sama umurnya
sanagt banyak di eropa. Batuan-batauan itu di endapkan dalam cekungan yang
telah terkikis. Ckungan itu sebagian besar telah terisi endapan perm dan trias
yang terjadi didaratan dan lautan. Lapisan-lapisan jura selalu terisi dalam
lautan, kecuali pada bagian teratasnya yang dibebrapa tempat mengandung pua
endapan-endapan daratan. Jaman jura merupakan sebuah genanglaut yang besar
tetapi terbatas pada cekungan-cekungan eropa dan tepi-tepi tethys. Hampir
seluruh tempat didunai jura merupakan kelanjutan pengendapan didaratan di jaman
perm dan trias kecuali endapan-endapan geosinklin.
Quenstedt dan
von buch membagi pegunungan jura dengan 3 jenjang yang berdasarka litologinya
yaitu jura hitam, jura coklatdan jura putih . Jenjang yang terbawah terdiri
dari serpih dan gamping yang berwarna
tua, jejang tengah terdiri dari gamping oolit berwarna coklat dan jenjangyang
teratas terdiri dari gamping-gamping halus berwarna putihatau gamping terumbu
tak berlapis. Tetapi karena hanya berlaku di satu tempat dan tidak sama
waktunya maka pembagiannya diganti berdasarkan paleontologinya yaitu Lias,
Dogger dan Malm.
Pada beberapa
tempat disisi bawah sistem ini ditemukan fasies darat (rhaet(). Hal ini juga
terdapat pada sisi atas (Purbeck). Jadi jura diderah ini melukiskan sebuah daur
penggenangan yang lengkap.
Perkembangan alam bintang selama jaman jura
Jura yang
diendapkan didaratan dan lautan sama-sama mengandung fosil yang banyak.
Diantara invertebrata lautan, amonit. Pada akhir jaman trias hampir semua
amonit punah kecuali satu keluarga yaitu Phylloce-ratidae. Dari kelompok ini
selama jaman jura segra berkembang yaitu neoammonoidae dn ciri-cirinya pun khas
karena banyaknya amonit yang terkandung didalamnya. Maka jura itu dapat dibgi
menjadi sjumlah besar jenjang-jenjang.
Yaitu jenjang portland, jenjang kelleway, dan jenjang thoars.
Masing-masing
jenjang dapat dibagi lagi menjadi sejumlah besar jalur-jalur yang masing
bercirikan adanya suatu gabungan amonit tertentu. Seluruhnya telah dapat
dibedakan sebanyak 38 jalur.
Spon ( porifera)
penting artinya dalam endapan laut dari jura atas (malm) jasad-jasad
dipegunungan jura jerman selatan dan swiss. Yang kadang-kadang membentuk
terumbu, sebaliknya rangka yang terjadi pada bahan kersik yang menyebabkan
terbentuknya batuan gamping yang mengersik daan lapisan batu api yang berwarna
hitam.
Bianatang karan
(koral) berperan dalam pebentukan batuan gamping putih malm dan merupakan
boherm. Koral banyak terdapat dalam jenjang Lustiana sehingga dulunya dinamai
jenjang coralla.
Echinodermata
juga berperan penting, terutama dalam dogger beranjak gamping yang terbentuk
ruas-ruas tangkai leli lut (crinoida). Diantarnya yang terpeting adalah
aplocrinus dan pentacrinus. Selama jaman jura, andaklaut untuk pertama kali
muli timbul secara besar-besaran dn sangat berperan penting sebagai penujuk
meskipu terikat dengan fasies. Terutama cidaris beraturan yang sangat banyak
jumlahnya.
Dianatara
pelecypoda yang terutama menarik ialah diceras yang bercangkang sangat tebal
dan kerap kali brukuran sangat besar. Kemudian dalam lias, tiram-tiram tertentu
(Gryphea) dengan cangkang yang sangat cengkung mmbentuk biostrom yang sangat
luas.
Gastropoda tidak
terlalu banyak pada jaman ini tetapi diantaranya ada yang berupa fosil
penunjuk, dan ada yang menarik yaitu nerineidae disebelah cangkang dalamnya
terdapat geligir yang sangat menonjol sehingga ruang cangkang memberikan bentuk
yang sagat terbiku , jenis ini hidup sampai pada jaman kapur.
Terjadinya fasies jura lautan di eropa
Serpih, lempung
dan gamping dan oolit besi telah berkembang dalam ketiga jaman jura. Karena
pergantian jura itu maka suatu daerah yang terbentuk oleh endapan-endapan itu
memberikan bentang alam dengan timbulan (relief) yang berubah-ubah. Hal ini
disebabkan karena perbedaan dayatahan terhadap pengikisan dari bebagai batuan.
Diwilayah tipe
lias yang dijumpai ialah serpih hitam dan gamping dalam dogger yang terbanyak
ialah pergantian antara serpih (banyak
amonit) dan gamping oolit yang berwarna coklat yang kadang-kadang beralih ke
oolit besi murni, yang khas dalam malm adalah gamping koral yang berwarna muda
yang mengandung batu apai.
Adanya fasies pada
tempat yang letaknya berjauhan dapat dipersamakan, dapat diterangkan yaitu
sewaktu lautan jura menggenang diatas pegunungan variscia yang sebagian telah
terkikis dan terombak itu, yang terisi mula-mula ialah sejumlah besar cekungan
yang terpisah satu dari yang lain.
Karena hubungan dengan lautan besar tidak cukup maka, penyegaran air
pada dasar cekungan-cekungan itu kurang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan
penaman suasana laut hitam. Dalam hubungan ini yang terkenal adalah teluk
holzmadn. Karena bebagai sebab banyak binatang yang hidup dalam laut masuk
kedalam air didasar itu dan akhirnya mati karena racun yang terkandung dalam
air dasar itu. Fosil Binatang Ichytyosaurus (reptil yang telah meneysuaikandiri
dengan kehidupan laut) ditemukan dalam endapan-endapan Lias yang terletak di
jerman selatan . batuan ditempat ini banyak mengandung zat organi (bitumen /
aspal) sehingga menjadi kedap air.
Keadaan suasana
laut hitan sebagian besar lenyap ketika genanglaut makin menjadi. Pemisahan
cekungan itu makin tidk jelas dan pantai-pantai yang mengelilingi lautan dogger
menjadi rendah karena terkikis. Daerah-daerah yang melingkunginya memiliki
iklim yang sama sehingga memungkinkan seungai-sunagainya mengangkut sejumlah
garam besi kedalam laut. Sebab kadar besi yang tinggi merupakan khas dari
endapan-endapan lautan dogger. Hal ini juga terlihat dari warna endapannya.
Waktu penggunaan
laut sedang memuncak keadaan cukup baik untuk perkembangan sejumlah besar
binatang karang dan binatang itu telah membentuk gamping malm yang berwarna
putih. Pembentukan itu ada dua macam yakni secara langsung dalam bentuk bioherm
atau tidak lngsung dengan memberikan remukan gamping atau lanau gamping halus.
Bahan-bahan mengendap dalam laguna-laguna dan laut-laut diantara terumbu-terumbu
karang, berupa gamping-gaping berwarna putih yang sangat halus butir-butirannya
dan berlapis dengan baik. Diutara didekat cekunga paris susana yang baik juga
datangnya lebih dahulu daripada diselatan ditepi tethys .
Gamping litografi
Di jerman
selatan, terutama disekitar solenhofen gamping lempung yng berdebu halus dan
yang telah diendapakan diantara terumbu koral itu telah berabad diusahakan
orang sebagai gamping litografi. Batuan itu dipergunakan untuk litografi yakni
suatu cara pencetakan seperti halnya di Holzmaden.
Seorang ahli
geologi yang berpendapat selama kala malm di jerman selatan terdapat sebuah
laut yang menunjukan persamaan dengan keadan seperti didaerah pasifik dan
dibeberapa bagian kepulauan indonesia. Dalam laut ini terdapat banyak terumbu
karang , pada tepi laut itu melonggoklah bahan rombakan terumbu dan oolit
sehingga kadang-kadang terjadi bukit-bukit dengan perlapisan silang-siur.
Endapan lepas ini tertiup angin menjadi bahan yng sangat halus yakni debu
gamping yang sebagian diantaranya terendapkan dalam laguna-laguna diantara
terumbu-terumbu itu.
Laguna-laguna
itu pada pasang surut tentu kering, hal ini diketahui dari tapak-tapak kaki
yang tampak pada gamping litografi. Binatang-binatang yang kini kita temukan
sebagai fosil dalam gamping itu telah terperosok dalam lumpur gamping yang liat
itu dan untuk sebagian telah menjadi yang kering dan berubah menjadi murni
karena panas matahari. Diatas bangkai-bangkai yang kering, oleh angin
diendapkan debu gamping halus yang kemudian menjadi keras karena
sebagianmenghablur kembali. Cara kejadian yang demikian itu menerangkan
bagaimana kehalusan fosil yang luarbiasa dapat terjadi sehingga bagian yang
kecil-kecilpun dapat membentuk fosil seperti misalnya urat-urat pada sayap
serangga.
Burung purba Solenhofen
Fosil yang
ditemukan ini ialah burung purba dari batu gamping litografi. Pentingnya
archaeopetrix ialah karena binatang ini dapat dikatakan merupakan bentuk antara
yang hampir seempurna, yakni antara reptilia dan burung. Ciri-ciri keburungan
ialah bahwa tengkoraknya sepanjang sutura tertutup sama sekali, dan badannya
jelas berbulu. Ciri-ciri reptilia lebih
banyak lagi sayapnya yang berbulu sungguh-sungguh masih jelas bertangan yang
berjari tiga buah. Jari-jari bercakar ekornya panjang dan sangat menyerupai
ekor reptilia kecil masa mesozoikum (Ornithiscia). Pada burung sekarang ekor
itu susut hingga beberapa ruas tulang belakang saja yang menjadi satu.
Endapan-endapan epikontinen diluar eropa
Diluar
eropa barat sebagian besar jura-epikontinen itu berkembang dalam fasies daratan
terutama dalam cekungan angara di siberia telah diendapkan lapisan-lapisan
darat tebal yang pada beberapa tempat mengadung banyak lapisan-lapisan
batubara. Lapisan-lapisan pasir itu kita temukan juga di tiongkok dan tonkin (vietnam)
juga disini juga terdapat lapisan-lapisan batubara yang dapat diusahakan.
Sebagian daripada lapisan-lapisan batubara itu berumur trias, tetapi
pembentukannya berlangsung terus dalam jaman jura dan mungkin masih terus juga
dalam kapur bawah.
Di
australi endapan-endapan jura yang tidak sedikit jumlahnya itu, hampir semuanya
bekembang sebagai sedimen darat. Danau-danau dan rawa-rawa yang sangat luas
terdapat benua ini, yang pada ketika itu masih menjdi satu dengn irian.
Endapan-endapannya pada umumnya terdiri atas pasir, konglomerat, arkosa, dan
lempung, tetapi di Queensland terdapat pula lapisan-lapisan batubara yang cukup
penting artinya. Diaustralia barat terjadi penggenangan oleh laut .
Jura dibenua Gondwana lapisan-lapisan jura itu
dapat dikatakan hampir seluruhnya berkembang dalam faseies daratan dengan
thinnfeldia. Hanja di madagaskar dan ditanah somali (Afrika Timur). Jura
sebagai endapan laut yang bertransgresi diatas trias atau prakambium. Di kennya
disepanjang tepi endapan–endapan laut itu kita dijumpai lapisan-lapisan yang
terbentuk oleh sungai-sungai yang mengalir kedalam laut. Didalam
lapisan-lapisan itu telah ditemukan orang-orang bermacam-macam reptilia raksasa
ajaib. Juga di Australia Tenggara terdapat beberapa lapisan jura yang bertransgresi.
Di
Amerika utara, lautan jura baru pada kala dogger menggenangi suatu daerah yang
kini merupakan daerah rocky mountains. Dilaut ini selma jaman kapur terjadilah
geosinklin yang kemudian karena pelipatan menibulkan suatu pegunungan yakni
rocky mountain. Yang dinamai formasi sundance disusul oleh sebuah susut-laut
pada akhir jaman jura dan permulaan jaman
kapur dengan pengendapan sedimen-sedien sungai yang sangat tebal. Juga
disini telah ditemukan orang dinosaurus yang terawetkan dengan baik.
Di
Rusia selama jura atas terjadi sebuah genang laut dengan pengendapan gamping
yang mengandung aucella dan cardioceras.
Jura dalam geosinklin
Selama jaman
jura dalam Thethys mulai timbul sejumlah cekungan-cekungan pulau. Sehingga
menyebabkan geosinklinnya terpecah menjadi bebrapa cekungan memanjang yang
letaknya sejajar. Gerak ini bernama orogenesis Kimeria, oleh sebab itu
lapisan-lapisan jura dipegunungan alpina kadang-kadang ditemukan sebagai
tumpukan lapisan-lapisan yang tebal dan kadang juga tipisyang kerap kali
berifat konglomerat atau breksi.
Makin dekat
ketepi cekungan itu, untuk sbaian besar jura berkembang sebagai lempung dan
lanau dengn selaan-selaan lapisan gamping malm yang kebanyakan berkembang dalam
fasies Titon ( gamping yang berbutir halus, jelas perlapisannya, dan tak banyak
mengandung fosil, jika ada fosil terdiri dari tutup amonit). Selanjutnya amonit
perisphinctes, belemenit Calpionella (hewan bersel satu yang hidup terikat dan
pygope), Brachiopoda yang bentuknya aneh. Fasies titon ini kerapkali
berlangsung terus menerus hingga jaman kapur bawah.
Didaerah Alpina
timur, jura ditemukan sebagai lapisan-lapisan gampingan dengan seligan-selingan
vulkanik basa (ofiolit). Pada beberapa bagian pegunungan alpina (peninda)
endapan-endapan jura itu telah berubah karena metamorfosis menjadi sekis.
Di himalaya jura
itu mula-mula gampingan, kemudian beralih menjadi setumpuk lapisan serpih
lempung dan sabak yang banyak mengandung amonit (spiticeras).
Di indonesia
jura terdapt di dumatera utara (daerah
Gajo), selanjutnya di timor (lapisan Ofu), tetapi terutama di maluku disekitar
misool, diburu, Buton, juga sula dan sulawesi. Jura di indonesia timur
berkembang sebagai lapisan gampingan dan menunjukan suatu penggenangan daratan
oleh lautan jura. Daratan itu sebagian besar kini telah tenggelam dibawah
mukalaut. Dikalimantan tenggara formasi alino yang terdapat di pegunungan
meratus, kalimantan tenggara, dimasukan kedalam jura meskipun bukti-bukti
mengenai umurnya belum ada.
Sifat-sifat
endapannya menunjukan bahwa indonesia dalam jaman jura belum merupakan bagian
daripada geosinklin yang sesungguhnya karena umurnya batuan-batuannya tidak
tebal. Yang terdapat dalam jaman jura ialah suatu kegiatan magma yang yang kuat
berua intrusi magma cair pijar yangmengandung timah yang masuk kedalam sedimen-sedimen yng
berumur trias. Granit di bangka dan belitung yang mengandung timah jufga
termasuk.tetapi ada yang berpendapat bahwa timah dan granit ini terbentuk pada
jaman kapur.
Di Amerika Utara
agian Barat terdapat sebuah geosinklin yang terbentang kira-kira dari alaska ke
kalifornia. Selama jaman jura didalamnya telah mengendaap tumpukan
sedimen-sedimen yang sangat tebal. Pada bebrapa tempat tebal sedimen ini
mencapai 800 m. Karena adanya kegiatan gunung api yang luar biasa, maka sebagin
besar sedimen-sedimen itu berasal dari bahan-bahan itu pula. Pada akhir jaman
jura isi geosinklin ini terangkat menjadi sebuah pegunungan.
Besamaan dengan
itu terjadi aliran-aliran basalt yang luas dan meneroboslah batolit granit yang
besar. Satu diantara batolit-batolit itu panjangnya 650 km (batolit sierra) dan
yang lain 200 km (batolit coase range) retas-retas yang banyak mengandung
banyak kuwarsa disertai oelh
cebakan-cebakan emas, perak, dan tembaga (emas kalifornia dan alaska).
Iklim selama jaman jura
Jaman ini
beriklim panas dan lembab, hal ini disebabkan karena banyaknya bahan tumbuhan
fosil, pada bebrapa tempat bahan itu menimbulkan lapisan-lapisan batubara
(siberia, Tiongkok, Asia tenggara).
Endapan jura
banyak mengandung reptilia yaitu jenis binatang yang sangat tergantung akan
temperatur udara. Di Amerika dan Afrika Timur telah ditemukan orang
bentuk-bentuk raksasa dari binatang-binatang itu, yang setiap harinya tentu
memerlukan makanan yang banyak. Hal ini hanya mungkin terjadi pada iklim
tropika (panas lembab), kecuali banyak diantara reptilia itu baik berbetuk
raksasa maupun yang kecil, mempunyai suatu betuk badan yang yng menimbulkan
sangkaan bahwa binatang-binatang itu hidupnya di air, seperti buaya. Dan
menunjukan bahwa iklimnya lebih lembab dari pada jaman trias.
Endapan-endapan
jamn jura yang penting artiya dalam kehidupan ekonomi.
Di eropa barat
jura terdapat longgokan-longgokan bijih besi yang uas di Elzas-Lotharingen dan
Luxemburg. Baik di siberia maupun tiongkok dalam jura terdapat lapisan-lapisan
batubara yang luas dan sangat penting artinya. Endapan-endapan itu pada umumnya
terjadi dalam ckungan-cekungan antargunung dan berfasies limne (peking, sjansi,
dan sjantung). Juga di autralia tinur (Queensland, New South Wales, South
Gipsland di victoria) terdapat endapan-endapan batubara dan sedikit minyakbumi
yang penting pula ialah adanya batuan-batuan klastika jaman jura yang merupakan
lapisan-lapisan berisi air di Great Arteisten Basin (cekungan Artois Besar).
Di Amerika
utara, sebelah barat intruksi-intruksi pada akhir jaman disertai oleh sejumlah
bijih yang penting artinya bagi kehidupan ekonomi. Emas Kalifornia dan Alaska
yang terbanyak berasal dari orogenesis dan intrusi pada akhir jaman jura. Juga
granit-granit timah di bangka, belitung, kepulauan riau, dan semenanjung malaya
berunur jura atas. Tak perlu ditekankan lagi betapa pentingnya bijih timah bagi
perekonomian di asia tenggara.
Post a Comment for "BAB 35 JURA"