BAB 5 SKALA WAKTU MUTLAK (ABSOLUT)
Yang terkenal adalah perhitungan Uskup Besar Ussher
di Inggris (abad-17) yang memberitahukan bahwa bumi kita tercipta pada 4004
sebelum masehi pada tanggal 29 Oktober jam 9 pagi. Untuk mencapai hal itu telah
dipergunakan orang proses-proses yang berlangsung secara edaran (siklis) atau
berirama (berulang-ulang setiap kali dengan teratur) yang telah meninggalkan
kesan-kesannya pada kerak bumi. Dasar pembentukan sakala waktu demikian kita
lihat pula dalam penyusunan sejarah manusia. Kejadian-kejadian penting dalam
hidup mereka susun menurut urutan waktu tertentu dan pembagian waktu ini
didasarkan atas proses alam yang berirama misalnya lamanya bumi mengelilingi
matahari, lamanya bulan mengelilingi bumi.
Bencana-bencana alam terjadi berulang-ulang pada
waktu tertentu seperti banjir tahunan sungai Tigris dan sungai Nil dijadikan
pegangan dalam menyusun skala waktu dalam sejarah manusia.
Cara varva De Geer
Meskipun cara ini hanya dapat dipakai untuk mengukur
bagian sejarah bumi yang sangat terbatas sekali, yaitu hanya waktu setelah
pengesan yang besar dari Waktu-Es Wurm. Namun cara itu memperlihatkan dengan
jelas asas proses-proses yang berirama, menurut peredaran bumi mengelilingi
matahari. Selama Pleistosen yang juga dikenal dengan nama Kwarter dan Diluvium
bagina-bagian besar Eropa dan Amerika tertutup dengan selubung es tadi dan
berbagai siftanya tidak akan dipertimbangkan disini. Yang terpenting pada waktu
ini bagi kita adalah bahwa es darat yang susut itu telah meningggalkan kesan
yang tertentu. Bekas-bekas tersebut dinamakan orang varva.
Azas teradinya varva itu adalah
es itu mengalir,
sehingga dengan demikian es itu menjadi suatu zat antara yang mengiki atau yang
mengangkut. Ditempat es itu mencair, yaitu diujung suatu gletser atau selubung
es maka dilonggokkannya bahan yang telah di angkut itu. Jika es itu menyusut
lebih banyak yang mencair daripada yang terbentuk, jadi pencairan itu lebih
tepat berlaku selama musim panas daripada musim dingin. Di musim panas banyak
terjadi air pencairan yang mempunyai gaya angkut yang besar. Dalam musim panad
itu di endapkan bahan yang kasar. Dalam musim dingin pencairan itu berkurang
banyak atau terhenti sama sekali. Pada musim ini di endapkan lumpur yang sangat
halus yang tadinya terdapat sebagai suspensi dalam air danau. Lapis rangkap itu
dinamai varva. Makin panjang suatu musim panas, maka teballah varava itu. Apabila
musim panasnya dingin berkabut dan tidak lama, maka varvanya tipis pula.
Apabila kita amati sederet singkapan varva menurut
susutnya es, maka kita akan lihat bahwa sisi bawah tiap tumpukan varva, ada
persamaannya dengan sisi atas tumpukan yang terbentuk lebih dahulu. Apad perhitungan
varva itu lebih lanjut ternyata bahwa daur-daur lain yang kini juga masih
berlangsung, bekerja pula dengan cara yang sama dalam sejarah geologi.
Percobaan-percobaan terdahulu untuk
menentukan skala mutlak
Untuk dapat menelaah makin jauh kebelakang dalam
sejarah geologi kita harus pergunakan cara-cara lain untuk menentukan jangka
waktu. Dari perbandingan tebal sedimen-sedimen seluruhnya yang dienddapkan
masing-masing dalam Tersier, Mesozoikum dan Paleozoikum jangka waktu antara
masing-masing massa itu yaitu 1:3:12. Karena Herodotus menganggap bahwa
rata-rata 200tahun diendapkan batuan setebal 30cm di dapatkannyalah umur
seluruhnya. Pengiraan itu ternyata tidak benar sebab sedimentasi itu biasanya
berlangsung lebih perlahan-lahan. Pada umumnya sukarlah untuk membuat suatu
kronologi bersandarkan kecepatan sedimentasi, karena dalam hal kita jumpai
banyak faktor-faktor yang tidak terang.
Kadar garam dalam samudera
Berpangkal pada anggapan bahwa semua garan yang ada
pada bumi ini ada dalam lautan itu tentu
berasal dari darat yang di angkut oleh sungai-sungai. Sebabian Nacl yang
bnayknya tidak di ketahui terikat dalma sedimen-sedimen yang telah diendapkan
dalam lautan.
Umur Bumi
Untuk menenttukan umur bumi Homles telah menggunakan
suatu cara yang sangat pelik. Cara itu bersandarkan pada perbandingan banyaknya
timbal yang terjadi dari mineral-mineral radio aktif dan isotop. Isotop itu
dinamainya timbal muljadi, karena Holmes menganggap bahwa isotop ini telah ada
semenjak mula-mula batuan itu terjadi. Digambarkannya dalam suatu grafik, maka
di dapatkanlah kurva-kurva yang mengumpul menuju suatu titik. Titik ini
menunjukkan saat adanya primeval lead atau timbal mulajadi. Dengan cara itu di
dapatkan nilai rata-rata umur bumi itu paling sedikit
3350x106 tahun.
Post a Comment for "BAB 5 SKALA WAKTU MUTLAK (ABSOLUT)"