Kaldera dan lekuk vulkano – tektonik
Dalam membicarakan
gunungapi di Indonesia adanya kaldera antaranya kaldera dari gunung Tengger yang
terletak didaratan dan kaldera di gunungapi Krakatau yang terletak di lautan.
Gejala kaldera ini telah pula kita kenal sebagai suatu gejala yang menghalangi
terjadinya gunungapi yang berbentuk kerucut. Sebagain besar dari kaldera ini
dibentuk pada jaman geologi silam, akan tetapi kita kenal pula kaldera yang
dibentuk pada jaman historis ialah pada waktu manusia telah ada misalnya
kaldera Krakatau pada tahun 1883 dan kaldera dari tambora di Sumbawa yang
mungkin terbentuk pada tahun 1815.
Menurut Van Bemmelen
lekuk vulkano tektonik yang berkuran besar terdapat si Sumatera .Lekuk vulkano
– tektonik yang berkuran besar terdapat di Sumtera , lekuk vulkano – tektonik
ini terdapat sepanjang sistem patahan yang dikenal dengan nama patahan
Semangko. Sebagai contoh dikemukakannya danau ranau di Sumatera Selatan dan
danau Toba di Sumatera Utara.
Lekuk Ranau ini
berbentuk segi empat dengan volume kira – kira 150 km3 dan terletak
diatas kulminasi dari deretan pegunungan Bikit Barisan . Sebelum erupsi besar
dari gunungapi Ranau maka daerah ini telah merupakan suatu graben dan agak
sukar untuk menetapkan bagian mana yang roboh karena pembentukan kaldera
disini.
Lekuk Toba juga dikenal
dibagian atas dari kulminasi Bukit Barisan , panjang lekuk Toba ini kira – kira
100 km, lebarnya mencapai 31 km dan dibagian utara dalamnya mencapai 1000 m.
Hasil – hasil dari dari danau Toba ini adalah tufa dengan susunan dasito riolit
dan menutupi daerah seluas antara 20.000- 30.000 km2.Bahan dari
danau Toba ini telah ditemukan di Malaya jadi pada jarak 300 – 400 km dari
titik erupsi. Seluruh voluma dari tufa masam ini dapat ditaksir kira – kira
2000 km3,yang berarti 100 X lebih banyak dari jumlah yang
dihembuskan keluar selama peledakan besar di gunungapi Krakatau.
Evolusi dan penyebaran dari
vulkanisme
Gunungapi serta pluton
pada umumnya mempunyai penyebaran yang teratur, akan tetapi hanya terbatas pada
beberapa daerah saja evolusi gunungapi dan pluton – pluton itu sangat rapat
hubungannya dengan evolusi dari kerakbumi ditempat itu.
Kumpulan – kumpulan
btuan vulkanik yang dibentuk dalam kerakbumi pada periode tertentu dan ditempat
– tempat yang tertentu pula menujukkan persamaan kimia dan persamaan
mineralogi. Kumpulan batuan demikian diberi nama deretan con – sanguin atau
suite batuan beku. Daerah dimana ditemukan batuan beku yang menunjukkan
persamaan diatas disebut propinsi petrografi.
Batuan beku yang
tergolong propinsi Pasifik adalah batuan kapur alkali misalnya andesit ,
basalt, riolit, dsb. Dan di Indonesia merupakan hasil – hasil gunungapi yang
kini masih aktif.
Batuan beku yang
tergolong propinsi Mediteran adalah batuan yang kaya akan kalium dan mengandung
mineral pengganti felspar umpamanya leusit dan nefelin .
Batuan beku yang
tergolong propinsi Atlantik adalah batuan yang kaya akan natrium dan ditemukan
pada gunungapi yang telah padam dikenal dipulau Christmas sebelah selatan pulau
Jawa.
Sebagian besar dari
gunungapi telah menjalani proses perkembangan yang sangat lama . Perubahan
serta perpindahan pipa – pipa kepundan perubahan susunan bahan – bahan yang
dikeluarkan adalah suatu kejadian yang sering terjadi sepanjang sejarah
peledakan , lamanya aktifitas dan masa istirahat serta banyaknya bahan bahan
yang dikeluarkan juga sangat berbeda – beda selama rentetan perioda akitivitas
gunungapi itu.
Banyak gunungapi yang
timbul dari dasar samudera misalnya gunung api di Hawaii . Hal ini terbukti
dari penyelidikan batuan – batuan vulkanik dari Maunaloa disini tidak terdapat
batuan asing atau xelonit.
Juga dimasa geologi
yang silam terdapat aktivitas gunungapi yang
tidaks sedikit . Sisa gunungapi jaman Tersie yang kini tak bekerja lagi
dalam jumlah yan banyak disekitar Purwakarta dalam bentik tiang vulkanik. Di
Sumtera Tengah dan di Timor juga ditemukan bahan vulkanik bersama sedimen yang
berumur perm dan karbon.
Post a Comment for "Kaldera dan lekuk vulkano – tektonik"