Geologi Indonesia
Konsep tektonik lempeng, berpangkal dari teori ini
kepulauan Indonesia dianggap sebagai jalur yang lebar, yang merupakan produk
pertemuan antara tiga lempeng besa yakni :
1.
Lempeng Samudera Hindia
Australia yang bergeser ke utara
2.
Lempeng Pasifik yang bergerak
ke barat
3.
Lempeng Asia Tenggara Atau
Sunda yang bergerak relative ke selatan.
sumber: google |
Indonesia termasuk sebagai salah satu wilayah dimuka
Bumi ini yang mempunyai tatanan geologi yang rumit. Keadaan ini disebabkan
karena letaknya terdapat diantara 3(tiga) pertemuan lempeng besar (mega –
plate) yaitu Hindia Australia di selatan, Pasifik di sebelah timur dan lempeng
Asia Tenggara disebelah Utara.
Ketiga lempeng tersebut bergeser dari sumbernya di
pematang-pematang tengah samudra (mid oceanic ridges), dengan arah dan
kecepatan yang berubah-ubah, satu terhadap lain-nya sejak mesozoik hingga kini.
Sebagai akibat daripada gerak lempeng tersebut yang
rumit, maka sifat daripada wilayah ini (Indonesia) dicirikan oleh
perubahan-perubahan yang menerus daripada susunan lempeng, jalur-jalur tumbukan,
sesar “transform” dan busur-busur yang bergesar (berakrasi)
Pencerminan daripada keadaan geologi yang komplek itu
umpamanya namapak pada tingkat kegempaan yang tinggi, kegunung apian serta
gerak-gerak tektonik yang masih berlangsung.
Terdapat perbedaan yang menyolok antara Indonesia bagian
barat dan Indonesia bagian timur.
Karena fisiologi adalah juga pencerminan keadaan geologi
dan struktur, maka sudah dapat ditafsirkan bahwa perkembangan tektonik antara
Indonesia Barat dan Timur juga berbeda. Indonesia tergolong salah satu wilayah
paling soismik aktif di muka bumi ini. Gunung api yang terdapat di Indonesia.
Seluruhnya baik yang masih aktif maupun yang sudah punah, ada 400 buah gunung
api, dimana kurang lebih 129 diantaranya masih memperlihatkan kegiatannya.
Terdapat suatu jalur dengan anomali gaya berat negatif
di Indonesia diketemukan oleh Veining Meinesz ini kemudia dikenal juga sebagai
jalur meinesz.
Menurut teori ini, bagian daripada kulit bumi atas
litosfer termasuk juga bagian paling luar daripada mentel bumi (“mantel”)
dianggap sebagai terdiri dari lempeng-lempeng yang kaku, yang bergerak satu
terhadap lainnya dengna kecepatan berkisar antara 1 – 10 cm/tahun, atasu sama
dengan 100 km/10 juta tahun.
Lempeng-lempeng itu merupakan bongkah-bongkah litosfir
yang bersifat tegar yang menumpang diatas suatu lapisan Bumi yang dalam keadaan
selalu bergerak atau “mobile” yang dinamakan Astenosphere
Batasan-batasan antara masing-masing lempeng yang saling
bergeser itu merupakan tempat-tempat dimana terdapat daerah-daerah bergempa,
orogen dan tektonik yang paling aktif dimuka bumi. Adapun batasan-batasan
pertemuan lempeng tersebut dapat berwujud sebagai :
a. Palung
lautan (“Oceanic Trench”), dimana dua lempeng saling bertumbukan, atau konvergensi,
lempeng yang bertumbukan itu akan menunjam dan menyusup dengan sudut tertentu
ke bawah lempeng yang satunya jalur penekukan dan penyusupan atau “subduction
zone”
b. Punggungan
tengah samudra (“mid oceanic ridge”), dimana dua lempeng saling memisah diri
disertai dengan pembentukan kerak baru.
c. Sesar-sesar
“transform”, yaitu sesar mendatar yang terdapat di lantai-lantai samudra,
berukuran panjang, dimana dua lempeng saling berpapasan.
Akhir-akhir
ini beberapa peneliti berpendapat bahwa apabila pemisah lempeng itu berawal
pada tengah-tengah bongkah benua, maka akan terjadi pemekaran “Intra
Kontinental”. Pada tahap-tahap awal pada gejala ini, akan terbentuk serangkaian
struktur amblesan atau graben. pada pertemuan lempeng yang bersifat
konvergensi, adalah merupakan tempat dimana akan terjadi penambahan lempeng
(bahan).
kak kalau dari gambarnya arti dari tanda panah hitam apa yaah?
ReplyDeletepanah hitam itu arah pergeseran lempeng kak
Delete