RELASI ANTARA TRANSPORTASI DENGAN FENOMENA LAIN (Tugas Mata Kuliah Geografi Transportasi dan Komunikasi)
1.
Transportasi dan Geografi Regional
Orang yang mempelajari geografi regional juga harus mempelajari
transportasi, karena keadaan suatu region sering direfleksikan oleh jaringan
lalu lintas yang terdapat di dalamnya, dan hubungan jaringan lalu lintas antara
region tersebut dengan region lain. Yang kesemuanya menggambarkan aktivitas
perdagangan, komunikasi, hubungan politik serta orientasi sosial daripada
sesuatu region.
Geografi memandang region dari dua sudut pandangan yaitu:
1)
Dari segi
keseragaman (uniformity), bila ia
memusatkan perhatiannya kepada segi persamaan dan ketidaksamaan yang terdapat
pada suatu region. Hal itu bisa divisualisasikan dengan simbol atau legenda
pada peta landuse, yang bisa
membentuk mozaik, yang mana tiap bagian diberi tanda dengan legenda berdasarkan
persamaan kriteria tertentu.
2)
Dari segi
fungsinya atau fungsional region yang dipentingkan di sini, bagaimana hubungan
antara berbagai bagian, yang biasanya divisualisasikan dengan peta arus dan
jaringan lalu lintas.
Untuk sampai kepada analisa dan interpretasi yang lebih dalam maka
kedua hal tersebut di atas dikombinasikan, sehingga satu region dipandang
sebagai suatu uniformity and fungsional
region.
2. Transportasi dan Land
Use
Perubahan pola jaringan lalulintas dari suatu area bisa membawa
perubahan terhadap fungsi dan pola penggunaan tanah (pattern of uniformity).
Karena itu geografi menitikberatkan kepada fungsi suatu region yang biasanya dihasilkan dari pola
jaringan lalulintas baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Sistem transportasi mempunyai pengaruh yang penting terhadap
keadaan ekonomi suatu region. Misalnya suatu aktivitas ekonomi akan mendapat
kemajuan yang pesat dengan adanya tambahan jaringan lalu lintas. Contohnya
Daerah pertanian di sekitar Kota X ayang tadinya adalah daerah pertanian beet
gula berubah menjadi daerah pertanian jagung karena tanahnya sesuai dengan
tanaman tersebut. Sebaliknya daerah pertanian di sekitar kota Y yang tadinya
adalah daerah pertanian jagung berubah menjadi daerah pertanian beet gula. Surplus
jagung dari daerah sekitar Kota X diekspor ke daerah Kota Y begitu pula
sebaliknya. Hal itu akibat dari adanya lalu lintas yang menghubungkan kedua
derah tersebut. Dengan adanya jaringan lalu lintas diantara keduanya
menyebabkan perubahan land use dan terjadi
perdagangan antara kedua wilayah tersebut dengan masing-masing spesialisasi
yang berbeda.
3.
Transportasi dan Kepadatan Penduduk
Semakin padat suatu daerah maka semakin ramai lalu lintas dan
semakin padat pula jaringan lalu lintasnya. Korelasi antara penduduk dengan
transportasi ini lebih jelas, misalnya di bagian negara USA, Eropa dan India
hampir setiap daerah menunjukkan bahwa daerah yang padat penduduknya, maka
sarana transportasinya padat.
Suatu daerah yang banyak penduduknya cenderung untuk mempunyai
sirkulasi (kegiatan transportasi) yang
lebih tinggi daripada daerah yang jarang penduduknya. Tetapi sebaliknya, sarana
transportasi juga mempunyai pengaruh yang
besar terhadap lokasi penduduk. Dengan adanya sarana lalu lintas akan
mendorong terjadinya migrasi, karena itu jelas adanya Reciprocal
Relationship antara transportasi dengan pemusatan penduduk.
4.
Transportasi dan Daerah Surplus
Daerah yang menghasilkan banyak barang yang bernilai komersial
mendorong untuk dibangunnya sarana lalu lintas untuk mengirimkan hasil surplus
tersebut ke daerah-daerah konssumen yang memerlukannya. Contohnya dengan adanya
sumber biji besi di Arctic Labrador dan Venezuela mendorong untuk dibangunnya
jalan kereta api yang berliku-liku di lereng gunung di Sanas.
Lokasi produksi surplus tergantung kepada interaksi antara
lingkungan alam dan kebudayaanya. Suatu daerah tidak mungkin mempunyai hasil
batu bara yang surplus bila keadaan alamnya tidak mendukung batu bara.
5. Transportasi dan Lokasi
Daerah Pemasaran
Daerah konsumen merupakan tempat tujuan daripada rute transportasi.
Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pada kenyataannya konsumen merupakan penyebab
utama dari pada perkembangan transportasi. Amerika dan Eropa merupakan dua daerah pasaran utama
di dunia. Daerah pemasaran tersebut karena banyaknya penduduk dengan tingkat
daya beli perkapita yang tinggi.
Dengan
adanya sistem sirkulasi dan transportasi yang baik, juga mendorong ke arah
perkembangan meningkatnya standar hidup dengan potensi daya beli yang tinggi.
Dengan adanya kesanggupan untuk membayar surplus produksi dari produsen,
menjamin berlangsungnya arus barang dan transportasi diantara daerah-daerah
tersebut. Daerah surplus harus sanggup mempertinggi nilai surplusnya baik
kualitatif maupun kuantitaif, untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah konsumen.
Aktivitas perdagangan dan transportasi bisa terhenti bila ada saingan yang
mematikan, baik saingan macam produksi ataupun saingan pembeli dan penjual.
6. Transportasi dan
Industrialisasi / Urbanisasi
Kedua proses urbanisasi dan industrialisasi, mendorong tersebarnya
sirkulasi ekonomis. Banyak jalan dibangun sebagai respon dari pada adanya
pabrik-pabrik.
7. Transportasi dan
kebudayaan
Kebudayaan barat telah mempunyai pengaruh positif terhadap
perkembangan transportasi. Kebanyakan mesin-mesin dan alat-alat transportasi
ditemukan dan dikembangkan di dunia Barat. Dengan adanya penemuan-penemuan baru
pada bidang alat kendaraan mendorong untuk peningkatan jalan dan rute yang
harus ditempuh, misalnya jalan raya yang lebih baik hanya dibangun setelah ada
kendaraan yang baik pula.
Sangat penting untuk menerangkan keadaan ekonomi yang berbeda pada
suatu daerah. Hal ini disebabkan Karena dengan keadaan alam yang sama , belum
tentu keadaan ekonominya sama. Perbedaan ini dipengaruhi oleh tingkat teknologi
dan macam kebudayaan. Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang
potensial, tanpa adanya campur tangan manusia untuk memanfaatkannya maka
potensi tersebut tidak berguna.
Tipe kebudayaaan bisa memengaruhi tingkat konsumsi dan produksi.
Setiap daerah memiliki adat dan selera masing-masing tehadap keutuhan
ekonominya. Misalnya adalah penduduk inggris dan amerika serikat yang mempunyai
selera berbeda terhadap minum teh dan kopi. Teh dan Kopi yang dikonsumsi harus
diimpor dari Negara lain, yang memerlukan sarana transportasi untuk sampai di
Negara ini. Penduduk inggris merupakan peminum teh, sehingga nilai impor teh ke inggris kira-kira delapan kali nilai
impor kopi. Sedangkan sebaliknya Penduduk amerika serikat merupakan peminum
kopi, sehingga nilai impor kopi ke amerika serikat kira-kira dua puluh kali
nilai impor teh. Persoalan selera tersebut erat hubungannya dengan perdaganan
teh yang ramai antara timur jauh dengan Negara inggris dan perdaganan amerika
latin dan amerika serikat.
8. Transportasi Dan Harga Tanah
Relasi antara harga tanah dengan fasilitas transportasi bergantung
kepada macam media transportasi dan tingkat perkembangan suatu region. Tanah
yang letaknya strategis seperti di pinggir jalan lalu lintas lebih tinggi
harganya jika dibandingkan dengan tanah yang letaknya jauh dari jalan lalu
lintas. Malah di kota besar tiap kelas jalan memiliki harga tanah yang berbeda.
9. Transportasi dan Wilayah Negara
Pemerintah dan politik, baik nasional
maupun internasional besar pengaruhnya
terhadap pola jaringan lalu lintas. Perbedaan jaringan jalan bisa disebabkan
oleh gunung, sungai, lembah, atau batas Negara. Seperti pada perbatasan
Negara Amerika Serikat dan Kanada. Perbatasan Negara ini membuat wilayah utara
dan selatan memiliki pola jaringan lalu lintas yang berbeda antara utara dan
selatan.
Untuk kepentingan strategi militer dan ekonomi, pemerintah rusia
membangun jalan kereta api yang disebut jalan kereta api trans Siberiavdari Leningrad
melalui Moskow dan Novosibirisk ke Vladisvostok.
Disamping politik pemerintah banyak menentukan akan dibangun
sesuatu jalan (kereta api, mobil, canal-canal, pipa-pipa dll), juga pemerintah
menegang peranan terhadap sirkulasi barang-barang, tariff harga, dan politik
perdagangan yagn kesemuanya banyak menyangkut system transportasi.
10. Transportasi Dan Factor Fisis
Faktor fisis yang berpengaruh terhadap transportasi antara lain: a)
Lokasi sumber mineral seperti batu bara ukraina dan bijih besi telah menjadi
factor penyebab dibangunnya jalan kereta api. Demikian pula di Indonesia,
jalan-jalan di daerah jatibarang
indramayu, misalnya dibangun dan diperbaiki karena adanya pengeboran minyak
bumi. b) Adanya sumber alam lainnya, seperti hutan yang
menghasilkan macam-macam kayu dan hasil hutan lainnya juga mendorong dibuatnya
jalan kereta api, jalan raya, dan terusan-terusan. c) Oase, yang
merupakan daerah persediaan air dan subur untuk ditanami di daerah gurun, telah
menjadi kunci lokasi rute caravan atau kafilah. d) Topografi, merupakan
factor fisis yang erat hubungannya dengan lokasi arah rute transportasi.
Lokasi arah route transportasi, yang biasanya cederung untuk
membangun jalan melalui daerah yang topografinya landai rata atau topografi
yang bergradient kecil. Tetapi bila prospek ekonomi yang baik atau untuk
kepentingan strategi militer,kadang-kadang jalan dibangun melalui topografi
yang berbukit-bukit,seperti jalan mobil (di Buma); jalan kereta api (di peru ,
switzerland) lapanagan terbang di dutch harbour, Alaska), dan pipa.
11.Transportasi Dan Penggunaan Energi
Di negara-negara industri seperti USA, kira-kira dua puluh persen
dari pada labour force land sung atau tidak langsung bekerja pada bidang transportasi seperti :
bidang operasi transportasi, servicing, manufacturing, jual beli kendaraan.
Operasi transportasi maupun bengkel-bengkelnya banyak menggunakan energi, baik
energi alam maupun energi biologi.
Masyarakat yang belum maju, yang tidak atau sedikit sekali
menggunakan mesin mesin, energi manusia sangat banyak digunakan, sebab setiap
pekerja menggerakkan (mengangkut)barang-barang dari suatu tempat ke tempat
lain dalam suatu daerah yang relatif
kecil dengan tenaga manusia.
12. Relasi Antara Macam-Macam Media Transportasi
Kepadatan muatan kereta api di eropa barat lebih rendah dari pada
di uni soviet, terutama disebabkan , karena di eropa barat kereta api banyak
disaingi oleh media transportasi lainnya.
Jadi pada umumnya bila suatu daerah cukup banyak macam alat
transportasi, maka kepadatan lalu lintas sesuatu jenis sarana transportasi
dengan lainnya saling bersaingan.
13.Variable Variable Transportasi Yang Bisa Dianalisa Secara
Geografi
a.
Hubunan antara
kwantitas alat angkut dengan jenis barang yang di angkut.
b.
Hubungan antara
kwalitas alat angkut dengan jenis barang yang diangkut.
c.
Hubungan antara
frekwensi lalu lintas dengan waktu: pagi, sore, siang, malam, hari libur, musim
hujan, musim panen.
d.
Hubungan antara
kwalitas penumpang dengan jenis kendaraan serta kwlitas kendaraan, dll.
e.
Hubungan antara
jarak dari suatu kota dengan penyebaran media komunikasi (surat kabar, radio,
televisi dll).
Hasil-hasil analisa semacam itu dapat digunakan untuk:
a.
Perencanaan :
upgrading jalan, penambahan jenis kendaraan sesuai dengan kebutuhan yang
kwantitanya tinggi.
b.
Mengadakan
analisa tentang sebab-sebab frekwensi kecelakaa pada waktu-waktu atau jam-jam
tertentu.
c.
Mengadakan
analisa tentang hubungan komunikasi danpenyebarannya, untuk mengetahui
fungsinya dalam rangka penyebaran innovasi.
Post a Comment for "RELASI ANTARA TRANSPORTASI DENGAN FENOMENA LAIN (Tugas Mata Kuliah Geografi Transportasi dan Komunikasi)"