Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Informasi Geografi



A.      Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)




Sistem Informasi Geografi tidak hanya didefinisikan dalam satu arti saja, banyak para ahli yang mendefinisikan SIG sesuai dengan pandangannya masing-masing, namun dari berbagai pandangan para ahli mengenai SIG yang berbeda terdapat satu kesamaan cara mereka mereka mengartikan SIG, yaitu cara kerjanya berdasarka computer dan informasi yang disajikan berupa informasi geografis yan menunjukan suatu tempat. System Informasi Geografi  menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.    Menurut Aronaff (1989),
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
2.    Menurut Burrough (1986),
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
3.    Menurut Murai (1999),
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
1.    Menurut Linden (1987),
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.

2.    Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin), dimana dalam pengelolaan data tersebut dimasukan koordinat dan informasi yang disajikan berupa informasi keruangan mengenai muka bumi.



B.       Komponen Utama Sistem Informasi Geografi



Komponen-komponen yang terdapat dalam SIG yaitu sebagai berikut:
1.    Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras ialah perangkat berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a.    Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
b.    Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
c.    Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.

Data dasar geografi melalui unit masukan (digitizer, scanner, CD-ROM) dimasukkan ke dalam komputer. Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU (pusat pemrosesan data), dan CPU ini dihubungkan dengan:
·      Unit penyimpanan (disk drive, tape drive), untuk disimpan dalam disket.
·      Unit keluaran (printer, plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk  peta.
·      VDU (layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para   memakai dan programmer (pembuat program). 
Keterangan:
·      Scanner       : Alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar.
·      CD-ROM   : Alat untuk menyimpan program.
·      Digitizer     : Alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital (angka).
·      Plotter         : Alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.
·      Printer         : Alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
·      CPU           : Pusat pemrosesan data digital.
·      VDU          : (Visual Display Unit) layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan.
·      Disk drive   : Bagian CPU untuk menghidupkan program.
·      Tape drive  : Bagian CPU untuk menyimpan program.

1.    Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah sebagai berikut:
v Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
v Data Base Management System (DBMS)
v Alat untuk menganalisa data-data
v Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa.

Yang termasuk dalam perangkat lunak adalah operating system (OS) yaitu: DOS, Windows, Unix, ArcInfo, ArcView, Erdas, Ermapper, PCI, Mapinfo, Tnt-Mips. Berikut adalah table dari perangkat lunak SIG:
Table 1. Perangkat Lunak SIG
No
Software
OS
Format
1
2
3
4
1
ArcGis
Windows
Vector/Raster
2
ArcView
Windows
Vector/Raster
3
Erdas
Windows
Vector/Raster
4
Ermapper
Windows
Vector/Raster
5
Tnt Mips
Windows
Vector/Raster
1
2
3
4
6
MapInfo
Windows
Vector
7
PCI
Windows
Vector/Raster
8
Idrisi
Windows
Raster
9
Grass
DOS
Vector
Dari skema di atas maka dapat dijelaskan cara kerja perangkat lunak yaitu: Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta/ gambar). Data ini juga dapat diubah untuk menjaga agar data tetap aktual (sesuai dengan keadaan sebenarnya).


3.    Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu:
a.    Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
b.    Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.


4.    Manusia (SDM/Pelaksana)

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.


5.    Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik bergantung pada aspek desain dan aspek realnya.



C.      Subsistem Sistem Informasi Geografi



1.    Masukan Data

Subsistem masukan data adalah fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan data. Data masukan dalam SIG biasanya terdiri dari dua macam, yaitu: data grafis (spasial) dan data atribut (tabuler). Data tersebut saling terkait dan disimpan dalam bentuk penyimpanan digital yang berupa pita magnetik, hard disk atau disket. Kumpulan dari data tersebut disebut database/ basis data.

Masukan data dalam SIG terdiri atas sumber data dan proses masukan data.
a.    Sumber data
Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data, antara lain data penginderaan jauh, data teristris, dan data peta.
*   Data penginderaan jauh
Data pengindraan jauh berupa citra, baik citra poto maupun non foto apabila sumber data berupa foto udara harus diolah terlebih dahulu dengan cara interfretasi, kemudian disajikan dalm bentuk peta. Namun, apabila berupa citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah koreksi seperlunya.
*   Data teristris
Adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan.
*   Data Peta
Adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan.

b.    Proses masukan data
Dalam proses masukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu digitasi, dan penyiaman (Scanning).
*   Digitasi
Digitasi merupakan cara pemasukan data dengan melalui proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital. Data ini dapat terdiri atas beberapa koordinat (koordinat x dan y) yang bersama dapat membentuk poligon, garis maupun berdiri sendiri sebagai titik.
Proses digitasi terdiri atas empat tahap yaitu terdiri dari :
ü Penyiapan peta yang kan didigitasi
ü Menentukan koordinat peta
ü Mengedit data sebelum disimpan ke dalam data dasar.
ü Memasukan atribut dengan kode.




*   Penyiaman (Scannning)
Penyiaman dapat dilakukan mengunakan ditektor elektronik yang dapat bergerak. Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung (Drum Scanner) dan penyiaman datar (Flatbed Scanner).

Data spatial yang telah dimasukan dan disimpan dalam SIG dapat dibedakan menjadi dua model yaitu:
1)   Model data Raster
Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (Picture element). Pixel adalah bagian trkecil yang masih dapat digambarkan dalam sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi (Koordinat) sendiri sebagai identitasnya dan mempunyai nilai tertentu.
2)   Model data Vektor
Data vector merupakan model data yang dapat digunakna untuk mengambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data satial dengan mengunkan titik, garis, atau polygon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spatial dalam model data vector ditampilkan dalam system koordinat kartesia dua demensi (sumbu X dan Sumbu Y).


2.    Manipulasi Data

Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.


3.    Manajemen Data

Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

4.    Query dan Analisis

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:
*    Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
*    Analisis Overlay
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.


5.    Keluaran (Output)

Subsistem ini berfungsi untuk menayangkan informasi maupun hasil analsis data geografis secara kuantitatif maupun kualitatif. Keluaran ini dapat berupa peta cetak warna, peta digital maupun data tabuler. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
 
D.      Manfaat Sistem Informasi Geografi (SIG)



Manfaat SIG dewasa ini khususnya dalam menyongsong pembangunan di masa mendatang semakin penting. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Juga pembuatan rencana dan kebijakan dalam pembangunan. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG secara lebih terperinci.



1.    Manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam Secara sederhana manfaat
SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
*   Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
*   Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis.

2.    Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
Berikut ini contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan.
*   Pembangunan waduk PLTA Saguling
Dilihat dari lingkungan fisiknya, lokasi proyek PLTA Saguling sangat potensial dibangun waduk (bendungan) raksasa. Dengan SIG, pembangunan waduk tidak hanya memperhatikan faktor kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk di sekitar proyek tersebut. Dengan dibangunnya waduk raksasa, pola kehidupan masyarakat yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan darat dan air.
*   Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
Ø Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
Ø Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
Ø Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
Ø Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
Ø Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

Post a Comment for " Sistem Informasi Geografi "