Sistem Informasi Geografi
A. Pengertian
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi tidak
hanya didefinisikan dalam satu arti saja, banyak para ahli yang mendefinisikan
SIG sesuai dengan pandangannya masing-masing, namun dari berbagai pandangan
para ahli mengenai SIG yang berbeda terdapat satu kesamaan cara mereka mereka
mengartikan SIG, yaitu cara kerjanya berdasarka computer dan informasi yang
disajikan berupa informasi geografis yan menunjukan suatu tempat. System
Informasi Geografi menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
SIG
adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
SIG
merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan
kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan
untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum
lainnya.
1. Menurut
Linden (1987),
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait
dengan muka bumi.
2. Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan,
penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.
Dari
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan
data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin), dimana dalam
pengelolaan data tersebut dimasukan koordinat dan informasi yang disajikan
berupa informasi keruangan mengenai muka bumi.
B.
Komponen Utama Sistem
Informasi Geografi
Komponen-komponen
yang terdapat dalam SIG yaitu sebagai berikut:
1. Perangkat
Keras (Hardware)
Perangkat
keras ialah perangkat berupa komputer beserta instrumennya (perangkat
pendukungnya). Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras.
Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Alat
masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
b. Alat
pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,
menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape
drive, disk drive.
c. Alat
keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data
dalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.
Data dasar
geografi melalui unit masukan (digitizer, scanner, CD-ROM) dimasukkan ke dalam komputer.
Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU (pusat pemrosesan data), dan CPU
ini dihubungkan dengan:
·
Unit penyimpanan (disk
drive, tape drive), untuk disimpan dalam disket.
·
Unit keluaran (printer,
plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta.
·
VDU (layar monitor)
untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para memakai dan programmer (pembuat
program).
Keterangan:
·
Scanner : Alat untuk membaca tulisan pada sebuah
kertas atau gambar.
·
CD-ROM : Alat untuk menyimpan program.
·
Digitizer : Alat pengubah data asli (gambar) menjadi
data digital (angka).
·
Plotter : Alat yang mencetak peta dalam ukuran
relatif besar.
·
Printer : Alat yang mencetak data maupun peta
dalam ukuran relatif kecil.
·
CPU : Pusat pemrosesan data digital.
·
VDU : (Visual Display Unit) layar monitor
untuk menayangkan hasil pemrosesan.
·
Disk drive : Bagian CPU untuk menghidupkan program.
·
Tape drive : Bagian CPU untuk menyimpan program.
1. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem
modul yang berfungsi untuk memasukkan, menganalisa,
memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak
yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah sebagai berikut:
v
Alat untuk memasukkan
dan memanipulasi data SIG
v
Data Base Management
System (DBMS)
v
Alat untuk menganalisa
data-data
v
Alat untuk menampilkan
data dan hasil analisa.
Yang termasuk dalam perangkat lunak
adalah operating system (OS) yaitu: DOS, Windows, Unix, ArcInfo, ArcView,
Erdas, Ermapper, PCI, Mapinfo, Tnt-Mips. Berikut adalah table dari perangkat
lunak SIG:
Table
1. Perangkat Lunak SIG
No
|
Software
|
OS
|
Format
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
ArcGis
|
Windows
|
Vector/Raster
|
2
|
ArcView
|
Windows
|
Vector/Raster
|
3
|
Erdas
|
Windows
|
Vector/Raster
|
4
|
Ermapper
|
Windows
|
Vector/Raster
|
5
|
Tnt Mips
|
Windows
|
Vector/Raster
|
1
|
2
|
3
|
4
|
6
|
MapInfo
|
Windows
|
Vector
|
7
|
PCI
|
Windows
|
Vector/Raster
|
8
|
Idrisi
|
Windows
|
Raster
|
9
|
Grass
|
DOS
|
Vector
|
Dari
skema di atas maka dapat dijelaskan cara kerja perangkat lunak yaitu: Data
hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu
menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui
unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah
disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk
bahan laporan (dalam bentuk peta/ gambar). Data ini juga dapat diubah untuk
menjaga agar data tetap aktual (sesuai dengan keadaan sebenarnya).
3. Data
Pada
prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu:
a. Data
Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata
suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa
grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat
x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
b. Data
Non Spasial (Atribut)
Data
non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-
informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk
data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
4. Manusia
(SDM/Pelaksana)
Manusia merupakan inti elemen dari
SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG
mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat
spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang
menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
5. Metode
Metode yang digunakan dalam SIG
akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik bergantung pada aspek
desain dan aspek realnya.
C. Subsistem
Sistem Informasi Geografi
1.
Masukan Data
Subsistem masukan data adalah fasilitas dalam
SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan data. Data masukan dalam SIG biasanya
terdiri dari dua macam, yaitu: data grafis (spasial) dan data atribut
(tabuler). Data tersebut saling terkait dan disimpan dalam bentuk penyimpanan
digital yang berupa pita magnetik, hard disk atau disket. Kumpulan dari data
tersebut disebut database/ basis data.
Masukan
data dalam SIG terdiri atas sumber data dan proses masukan data.
a. Sumber
data
Sumber data yang dapat digunakan
dalam masukan data, antara lain data penginderaan jauh, data teristris, dan
data peta.
Data
penginderaan jauh
Data
pengindraan jauh berupa citra, baik citra poto maupun non foto apabila sumber
data berupa foto udara harus diolah terlebih dahulu dengan cara interfretasi,
kemudian disajikan dalm bentuk peta. Namun, apabila berupa citra satelit yang sudah
dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah koreksi seperlunya.
Data
teristris
Adalah data yang
diperoleh langsung dari pengukuran lapangan.
Data
Peta
Adalah data yang sudah
dalam bentuk peta yang siap digunakan.
b. Proses
masukan data
Dalam
proses masukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu digitasi,
dan penyiaman (Scanning).
Digitasi
Digitasi merupakan cara
pemasukan data dengan melalui proses pengubahan data grafis analog menjadi data
grafis digital. Data ini dapat terdiri atas beberapa koordinat (koordinat x dan
y) yang bersama dapat membentuk poligon, garis maupun berdiri sendiri sebagai
titik.
Proses digitasi terdiri
atas empat tahap yaitu terdiri dari :
ü Penyiapan
peta yang kan didigitasi
ü Menentukan
koordinat peta
ü Mengedit
data sebelum disimpan ke dalam data dasar.
ü Memasukan
atribut dengan kode.
Penyiaman
(Scannning)
Penyiaman dapat
dilakukan mengunakan ditektor elektronik yang dapat bergerak. Penyiaman yang
terkenal ialah penyiaman tabung (Drum Scanner) dan penyiaman datar (Flatbed
Scanner).
Data spatial yang telah dimasukan
dan disimpan dalam SIG dapat dibedakan menjadi dua model yaitu:
1) Model
data Raster
Data raster adalah data
yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (Picture element). Pixel adalah bagian
trkecil yang masih dapat digambarkan dalam sebuah citra. Setiap pixel mempunyai
referensi (Koordinat) sendiri sebagai identitasnya dan mempunyai nilai
tertentu.
2) Model
data Vektor
Data vector merupakan
model data yang dapat digunakna untuk mengambarkan informasi geografi secara
tepat. Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data satial
dengan mengunkan titik, garis, atau polygon beserta atributnya. Bentuk-bentuk
dasar data spatial dalam model data vector ditampilkan dalam system koordinat
kartesia dua demensi (sumbu X dan Sumbu Y).
2. Manipulasi
Data
Tipe data yang diperlukan oleh
suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang
dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data
spasial maupun non-spasial.
3. Manajemen
Data
Setelah data spasial dimasukkan
maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data
non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran
besar.
4. Query
dan Analisis
Query adalah proses analisis yang
dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis
analisis, yaitu:
Analisis
Proximity
Analisis Proximity merupakan
analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses
buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu)
untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
Analisis
Overlay
Overlay merupakan proses penyatuan
data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai
operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara
fisik.
5.
Keluaran (Output)
Subsistem ini berfungsi untuk menayangkan
informasi maupun hasil analsis data geografis secara kuantitatif maupun
kualitatif. Keluaran ini dapat berupa peta cetak warna, peta digital maupun
data tabuler. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan
dan memberikan informasi geografis.
D.
Manfaat
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Manfaat SIG dewasa ini khususnya
dalam menyongsong pembangunan di masa mendatang semakin penting. Informasi yang
dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi
tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan
dengan sumber daya alam. Juga pembuatan rencana dan kebijakan dalam
pembangunan. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG secara lebih
terperinci.
1.
Manfaat SIG dalam
inventarisasi sumber daya alam Secara sederhana manfaat
SIG dalam data
kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
Untuk
mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
Untuk
mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan
kritis.
2.
Manfaat SIG dalam
Perencanaan Pola Pembangunan
Berikut ini
contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan.
Pembangunan
waduk PLTA Saguling
Dilihat dari lingkungan
fisiknya, lokasi proyek PLTA Saguling sangat potensial dibangun waduk
(bendungan) raksasa. Dengan SIG, pembangunan waduk tidak hanya memperhatikan
faktor kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk
di sekitar proyek tersebut. Dengan dibangunnya waduk raksasa, pola kehidupan
masyarakat yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan
darat dan air.
Manfaat
SIG dalam Bidang Sosial
Dalam bidang sosial SIG
dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
Ø Mengetahui
potensi dan persebaran penduduk.
Ø Mengetahui
luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
Ø Untuk
pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
Ø Untuk
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
Ø Untuk
pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,
rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Post a Comment for " Sistem Informasi Geografi "