Gunung Berapi
Gunung
berapi atau gunung
api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang
dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi,
termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih
lanjut, istilah gunung apiini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice
volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu,
Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung
berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling
dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik
(Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung
berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi
yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam
waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk
menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung
berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila
gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah
gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran
lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti
berikut:
- Aliran lava.
- Letusan gunung berapi.
- Aliran lumpur.
- Abu.
- Kebakaran hutan.
- Gas beracun.
- Gelombang tsunami.
- Gempa bumi.
B.
Bentuk-Bentuk Gunungapi
a.
Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
yang berbeda yaitu :
1. Gunungapi
Prisai :
Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh letusan
yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan
landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir
datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunungapi
Maar :Gunungapi
maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang
terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar
biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan
padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa
Timur), Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),
3. Gunung
api Starto : Gunung
api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan berseling-seling
antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia adalah
gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung
Kerinci,
b. Berdasarkan Frekuensi Letusan di Indonesia
Kalangan
vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe
berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
- Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
- Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
- Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
C. Gejala
Vulkanisme
Gejala
Vulakanik ada dua yaitu :
- Pravulkanik
Pravulkanik
adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi.
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
1. Kenaikan
suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi
panas)
2. Banyak
tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3.
Meningkatnya bau belerang yang menyengat
- Pascavulkanik (postvulcanic)
1.
Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang
dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain :
2.
Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air
di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
3.
Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
4. Uap air
(fumarola)
5. Gas
belerang (sulfatar)
6. Gas
karbondioksida (mofet)
7. adanya
semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok
Sukabumi (Jawa Barat)
Post a Comment for "Gunung Berapi"