Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kapur Bab 36 Zaman kapur



Definisi sistem
     Zaman kapur tidak mempunyai wilayah tipe, seperti hal nya dengan zaman Jura. Namanya berasal dari tempat terdapatnya batuan itu sepanjang pantai selat channel, perancis-inggris yang pada zaman dahulu untuk sebagian diusahakan orang untuk pembuatan kapur tulis. Dilihat dari sudut pengendapannya, zaman kapur jelas definisinya. Zaman jura berakhir pada zaman susut laut dan pada kebanyakan daerah di dunia dengan pengendapan lapisan-lapisan daratan yang mengandung reptilia. Susut laut itu berlangsung hingga kapur bawah pada pertengahan zaman disusul oleh sebuah genang laut besar yang meliputi bagian-bagian penting dari dunia. Yang menguntungkan ialah bahwa endapan-endapan lautan zaman kapur itu umumnya mengandung banyak fosil yang baik sekali untuk penasabahan jarak jauh, seperti Amonit, belemnit,dan foraminifera. Dalam kapur bawah yang penting ialah genus-genus Toxaster dan heteraster. Selama zaman kapur kita jumpai perekmbangan yang sangat ajaib. Terutama dalam gamping-koral tethys kita temukan Rudistae, sebuah lamellibranchiata, yang salah satu cangkangnya tumbuh menjadi benda yang menyerupai tanduk, sedangkan cangkang yang lain menjadi tutupnya. Disini kita lihat suatu gejala yang biasanya disebut konvergensi dan telah kita jumpai pada perkembangan yang serupa dari Brachiopoda zaman Perm. Dalam hal itu beberapa kelompok binatang mengembangkan bentuk-bentuk yang khasnya bagi kelompok binatang lain mungkin karena cara hidupnya sama.
  Seekor Lamellibranchiata lain yang sangat kahs bagi zaman kapur ialah genus Inoceramus (binatang karang yang bercangkang tipis dan pipih dengan hiasan yang jelas berupa lingkaran sepusat. Tiram-tiram (Ostrea) di dalam banyak cekungan merupakan faktor pembentuk batuan yang penting (biostrom). Selama zaman kapur bebrapa kelompok memisahkan diri dan disini kita lihat perkembangan yang ajaib. Pada binatang-binatang itu cangkang yang berbentuk pilin rata beralih untuk sebagian atau seluruhnya berbentuk lurus.

Perancis Selatan, wilayah tipe-tipe bagi kapur bawah
Disini sepanjang tipe geosinklin, Tethys kapur bawah itu berkembang baik sekali yakni dalam dua buah fasies yang berlainan. Fasies yang satu terdiri dari lempung dan napal yang tak banyak perubahannya dan menyerupai apa yang telah terendapkan zaman jura. Lapisan-lapisannya banyak sekali mengandung amonit yang kerap kali terdapat sebagi inti batu daripada pirit. Karen adanya Amonit itulah maka stratigrafi tempat dapat ditetapkan dengan jelas fasises yang kedua yakni yang terdapat di sepanjang tepi cekungan itu. Didekat sisa-sisa pegunungan varisea. Fasies itu terdiri dari gamping yang mengandung banyak sekali orbiotokus echinidae dan rudista. Karena kerasnya,maka fasies itu kerap tampak sebagai rentetan gunung-gunung.

Cekungan-cekungan Paris dan London, wilayah tipe-tipe bagi kapur atas
Dalam cekungan itu telah terjadi pengendapan darat yang membentuk suatu tumpukan sedimen, terdiri dari serpih, pasir, gamping air tawar. Dan pada beberapa tempat mengandung banyak fauna Reptilia. Amonit banyak terdapat disini. Pengendapan lapisan yang bersifat napal atau kapur itu berlangsung terus hingga akhir zaman kapur. Batuan-batuan klastika yang tak seberapa itu menunjukkan, bahwa daratan yang terdapat disekitarnya sangat rendah dan sungai-sungainya hanya mengangkut sedikit bahan rombakan ke laut. Batuan-batuan bersifat kapur yang telah menyebabkan seluruh sistem ini bernama demikian, kerap kali mengandung banyak fosil yang terawetkan sangat baik.

Kapur di Eropa Barat dan Afrika Utara
            Pada kapur bawah di Rusia diantara pegunungan Ural dan perissai Fennoskandia telah terjadi sebuah cekungan laut yang bentuknya memanjang. Didalamnya telah diendapkan pasir-pasir yang mengandung glaukonit, lempung hitam dengan simbirskites dan pasir berbesi. Di Afrika Utara selama zaman kapur terus menerus kita jumpai beberapa cekungan dengan pengendapan laut. Pada ketika itu sepanjang tepi sahara terutama terjadi endapan-endapan pasir yang biasanya berlaih kearah tengah cekungan itu menjadi lapisan-lapisan gamping dan dolomit yang tebal dan kerap kali bercirikan Rudistae dan Orbitolina. Di Amerika Utara pada Kapur Bawah terjadi suatu genangan laut mulai dari teluk meksiko dan meluas diatas alas perisai kanada yang terlipat dan berubah oleh metamorfosis. Penggennagan yang meluas pula diatas endapan-endapan masa paleozoikum di Texas, New Meksiko dan kansas. Suatu genang laut yang lain meliputi daerah yang kini merupakan daerah alaska. Laut itu terdapat pada suatu jalur yang dibarat dibatasi oleh pegunungan Cordillera jura atas dan di timur  oleh prakambrium kanada dan sisa-sisa  pegunungan Appalachia. Endapan yang mengandung banyak fosil, pengendapan itu disepanjang tepi cekungan terutama terjadi dari bahan-bahan klastik. Semakin kearah tengah umumnya bersifat gampingan. Pada kapur Atas terjadi sebuah genang laut lagi setelah ada susut laut singkat pada akhir kapur bawah. Pada genang laut ini laut masuk kedalam baik dari utara maupun selatan. Tidak lama kemudian terjadi sebuah palung yang memisahkan Amerika Utara menjadi dua bagian. Pada kebanyakan tempat dalam lapisan darat terdapat banyak jenis reptilia yang telah punah, diantaranya reptilia terbang raksasa dan dinosauria besar-besar yang memakan tumbuhan yang mencirikan akhir zaman Mesozoikum. Juga disepanjang tepi pantai barat dan pantai timur Amerika Utara pada jarak yang sempit dalam kapur bawah dan kapur atas terjadi sebuah genang laut. Kapur atas Amerika Utara dan Amerika Selatan berakhir dengan sebuah pembentukan pegunungan besar dengan pengangkatan isi geosinklin yang menyebabkan timbulnya Rocky Mountain. Akibat pembentukan pegunungan ini ialah bahwa diseluruh dunia zaman kapur berakhir dengan sebuah susut laut yang membatasi masa Mesozoikum dengan cara yang sangat jelas. Endapan-denapan masa geologi berikutnya yakni Kenozoikum, dengan demikian terpisah dari masa Mesozoikum oleh suatu rumpang yang jelas.

Kapur di Tethys
Pengendapan yang bersifat gamping dalam jaman Trias dan jura selama zaman kapur  berlanmgsung terus di berbagai bagian Tethys. Hanya dalam cekungan-cekungan tepi terutama di daerah Alpina Barat, kita jumpai tumpukan-tumpukan tebal batuan lempung dengan fauna amonit yang melimpah. Dalam inti pegunungan Alpina lapisan-lapisan zaman kapur biasanya melebur dalam batuan-batuan metamorf yang kita kenal sebagai Bunder Schiefer bagian Geosinklin. Untuk sebagian punggung-punggung itu menjulang diatas permukaan air sehingga merupakan lengkungan-lengkungan pulau.
Kapur di Indonesia
            Di Indonesia endapan-endapan yang jelas termasuk kedalam kapur hanya terdapat pada beberapa tempat yang terpencar saha. Di Sumatra, kapur telah diketahui adanya di jambi (dusun pabungo,batu kapur mengkadai) dan diujung selatan bengkulu yakni dekat kota agung, di pegungungan Garba dan Gumai. Singkapan-singkapan hanya kecil saja dan kedudukan batuan kapur itu tidak begitu jelas. Di Jambi lapisannya banyak mengandung Molluska,sedangkan di Sumatra Selatan penentuan umurnya didasarkan kepada penemuan Fora-minifera besar Orbitolina. Di Jawa, kapur telah kita ketahui adanya dalam bentuk lensa-lensa gamping yang mengandung Orbitolina terapit. Diantara lempung dan serpih. Tempat terdapatnya ialah di daerah Lukula di selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Juga disini kaur bertalian erat dengan batuan metamorf dan mungkin merupakan selaan-selaan didalamnya. Lapisan-lapisan zaman kapur yang berfosil tersebar di maluku dan diberbagai tempat lainnya di Indonesia Timur. Terutama di pulau  Misool-lah. Lapisan-lapisan zaman kapur itu tersingkap sangat baik dan terletak diatas lapisan  zaman jura yang banyak mengandung fosil. Zaman kapur disini ialah Rudistae,Inoceramus,Belemnit dan Foraminifera kecil. Di Kalimantan lapisan-lapisan zaman kapur itu terdapatr di bagian barat, yakni dahulu dan dipertengahan aliran sungai Seberuang dan sungai Selangkai di dekat Semitau. Di Kaliamntan Tenggara batuan zaman kapur itu kita temukan di pegunungan Meratus dan formasi Manunggul yang terdiri dari konglomerat,batupasir,lempung,napa, dan batu gamping. Agaknya zaman kapur itu di bagian barat Indonesia terdapat pulau-pulau dan pegunungan-pegunungan yang naik diatas permukaan laut sedangkan dibagian timur hanya ada cekungan dangkal saja dengan pengendapan jauh di darat.
Endapan di zaman kapur yang penting bagi perekonomian
            Zaman kapur itu bukan suatu zaman geologi yang banyak mempunyai cara pembentukan bahan-bahan yang dapat diusahakan. Di Amerika Utara terdapat batubara muda yang jumlahnya cukup besa terutama di daerah Rocky Mountain.

Post a Comment for "Kapur Bab 36 Zaman kapur"