Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAB 25 FASIES DAN SEDIMEN



Penyebaran sedimen, besarnya butir.
      
      Misalkan sedimen terbentuk dalam suati cekungan. Di dekat patai, tampat sungai-sungai dan anak-anak air yang mengangkut bahan sedimen bermuara, pada umumnya akan menjumpai sedimen-sedimen yang berbutir kasar m(kerikil, pasir). Dayab angkut sungai untruk bahan sedimen bergantung pada kecepatan arus, juga kepada berat bahan yang diangkut dan kepada besar butirnya. Butir-buti yang besar lebih sukar diangkut dari pada yang halus, ini semua dikuasai oleh hukum fisika yang pelik. Jika air pengangkut bahan itu mengalir kedalam cekungan tadi, maka dengan berkurangnya kecepatan arus. Pertama-tama sekali akan diendapkan butir-butir yang kasar dan bahan yang berat. Kecepatan air itu masih cukup untuk mengangkut bahan yang lebih ringan dan butir-butir yang lebih halus. Makin jauh kedalam cekugan, air menjadi cukup tenang sehingga bahan-bahan tadi dapat mengendap (pasir halus dan lanau). Sebagian daripada bahan sedimen itu masih saja tetap melayang-layang (dalam suspensi), dan dengan gerak-gerak yang tidak seberapa jika besar butirnya tidak besar, bagian tadi dapat terangkut hingga sampai dipusat cekungan itu. Jadi bagian itu terangkut lebih jauh dari pantai jika dibandingkan dengan bagian-bagian yang lebih kasar.
            Bahan yang sangat halus ini, yang kadang-kadang untuk sebagian berbentuk koloid, membentuk lempung. Akhirnya disini air menjadi cukup jernih sehingga jasad-jasad pembentuk batuan dapat hidup dengan baik didalamnya. Jasad-jasad itu kerap kali memerlukan air yang sangat jernih, terutama misalnya binatang karang (koral). Koral itu dapat berkembang diluar daerah pengendapan lempung, jika syarat-syarat lainnya terpenuhi.  Jasad-jasad pembentuk batuan tadi dapat membentuk batu gamping dan dalam daerah peralihan dapat terjadi campuran antara lempung dan gamping yang kita namai napal.
Pengertian tentang fasies
            Dalam sesuatu waktu tertentu dapat terbentuk berdampingan batuan-batuan yang beraneka suatu lapisan yang pada hakekatnya merupakan suatu isokron pada arah mendatar, berganti-ganti susunannya. Kejadian ini dapat berlangsung perlahan-lahan dan berangsur-angsur terutama misalnya didaerah delta atau didekat terumbu-terumbu koral. Lingkungan setempat yang terbatas itu bernama litotop.
            Dalam stratigrafi gejala ini dinyatakan dengan kata-kata fasies sesuatu lapisan tertentu berganti atau berubah. Arti fasies yang sebenarnya ialah roman muka. Dalam stratigrafi, fasies itu berarti susunan litologi setempat dari sesuatu lapisan atau sekelompok lapisan (formasi) yang bergantung kepada suasana tempat dalam cekungan, sewaktu pembentukan lapisan atau formasi itu. Lebih baik jika di namakan litofasies (dari litho = batu, dan facies = roman muka).
Golongan-golongan binatang yang tidak bergantung pada jalur dalam
Banyak sekali fosil-fosil yang berasal dari golonga-golongan yang telah lama sekali punah dan yang tidak lagi mempunyai keturunan-keturunan yang dapat diperbandimgkan dalam lautan sekarang. Oleh karena itu lebih baik kita pergunakan golongan-golongan binatang yang tidak bergantung kepada dalamnya laut dan dapat diendapkan dalam semua jalur dan fasies. Teranglah bahwa untuk keperluan ini tidak dapat kita pergunakan binatang-binatang yang hidupnya di dekat dasar atau pada dasar laut, tetapi hanya golongan-golongan yang bergeraknya didekat permukaan air dengan cara berenang atau mengapung.
Binatang-binatang laut yang hidupnya di dasar laut atau di dekatnya, biasanya disebut bentos. Bentos yang bergerak didasar laut (bentos vagil) dan bentos yang tumbuhnya terikat pada suatu tempat (bentos sesil). Landak laut, siput dll termasuk golongan yang pertama, oral dan tiram berjenis Brachiopoda dsb. Termasuk golongan yang kedua.
Binatang-binatang yang cara hidunya tidak bergantung kepada dasar laut dan yang biasanya menjadi penghuni lapis-lapis air bagian atas, dinamai binatang-binatang pelagos. Sebagian diantaranya mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak maju sehingga dapat tinggal didaerah kediaman tertentu yang mempunyai banyak makanan atau yang keadaanya baik baginya. Binatang palegos ini dimasukkan kedalam golongan nekton.
Binatang pelagos sbagai fosil penunjuk yang baik sekali
            Binatang-binatang  pelagos itu kurang bergantung kepada keadaan dasar lautan dan dalamnya air, jika dibandingkan dengan bentos. Diantara binatang-binatang pelagos banyak yang makanannya bergantung kepada bentos atau kepada tumbuhan hijau yang ada di dasar laut, dan banyak pula yang hidupnya semata-mata dari lapisan plangton pada permukaan air atau yang makan bangkai jasad-jasad yang tenggelam (terutama ikan-ikan laut dalam). Binatang-binatang  pelagos itulah yang menghasilkan fosil-fosil yang tidak bergantung kepada jalur dalam cekungan dan diantaranya kita dapatkan fosil-fosil penunjuk yang baik sekali. Yang kerapkali tersebar meliputi jarak-jarak jauh karena akibat arus-arus, terutama ialah fosil dapat dipergunakan untuk korelasi antar benua.
Pembatasan pengertian fasies
Pengertian fasies itu dapat kita gunakan bagi perubahan-perubahan yang terjadi didalam suatu batuan (satuan stratigrafi waktu) pada arah mendatar. Tetapi kerapkali kata fasies itu dipergunakan dalam arti umum, misalnya untuk menunjukkan lingkungan tempat pengendapan sesuatu batuan yang lebih luas. Batuan-batuan yang diendapkan didaratan berfasies daratan (kontinen) yang diendapkan didalam lautan berfasies lauta (marin). Suatu batuan yang terbentuk oleh suatu gunung api berfasies vulkanik, yang diendapkan dalam danau berfasies danau (limne), dalam rawa berfasies rawa (paluda), ditepi pantai (air payau) berfasies paralas. Dengan cara ini dapat kita masukkan setiap batuan sedimen kedalam sesuatu fasies. Hendaknya kata fasies jangan itu jangan dipakai saja, lebih baik katakan sedimen marin, sedimen limne, sedimen kontinen dst.
Pembagian fasies dalam cekungan
            Pada umumnya kita lebih sering berhadapan dengan satuan-satuan stratigrafi waktu yang lebih besar, daripada satu lapisan atau satu formasi saja. Jika diamati cekungan seluruhnya atau bagian terbesarnya, maka biasanya di dapatkan suatu gambaran yang ruwet lagi. Ini disebabkan karena dasar menunjukkan adanya gerak naik atau gerak turun waktru sedimentasi itu. Juga dalam cekungan-cekungan yang dasarnya mantap pembagian fasies itu lebih ruwet daripada pembagian sebuah lapisan yang telah digambarkan.
Cekungan-cekungan tak mantap
            Sebetulnya cekungan-cekungan yang sungguh-sungguh mantap tidak ada atau sangat jarang dijumpai. Hampir selalu ada perubahan-perubahan dalam hubungan daratan-lautan. Pergeseran garis pantai positif dan negatif mungkiin terjadi berganti-ganti. Dalam hal yang pertama lautan mendesak daratan (genang laut, transgresi) dan dalam hal yang kedua daratan meluas terhadap lautan (susut laut, regresi). Pada garis besarnya dapat kita bedakan empat peristiwa :
1.      Genang laut dan susut laut saling berganti didalam suatu cekungan yang keadaanya tetap mantap, sehingga lambat laun seluruhnya terisi dengan sedimen.
2.      Ada penurunan dasar yang perlahan-lahan, tetapi kecepatannya lebih besar dari pada pengendapan sedimen.
3.      Ada penurunan dasar, tetapi pengendapan lebih cepat lagi.
4.      Akhirnya dapat pula terjadi bahwa pengendapan dan penurunan dasar lebih kurang sama cepatnya.
Pergantian fasies yang cepat
            Fasies sedimen biasanya dapat tampak meliputi daerah yang luas, tetapi kadang-kadang terjadi perubahan-perubahan setempat yang cepat sekali yang disebabkan oleh suasana setempat. Sebagai contoh dapatlah dikemukakan adanya arus-arus bawah laut setempat yang kuat. Arus-arus itu disuatu tempat dapat mengikis dan membentuk lembah-lembah dan alur-alur didasar laut. Setelah arus tadi lenyap, maka alur-alur itu dalam waktu singkat dapat terisi dengan sedimen yangberbeda dengan batuan sekelilingnya. Misalnya saja suatu alur terbentuk dalam lempung yang kemudian terisi dengan pasir, bangunan pasir yang memanjang dalam lempung. Hal seperti ini dapat juga misalnya terbentuk karena pengikisan sedimen-sedimen litoral sewaktu ada regresi dan pengikisan lagi sewaktu ada transgresi yang berikutnya. Bangunan-bangunan pasir yang serupa itu banyak juga ditemukan dalam endapan batu bara Eropa, selanjutnya ditemukan pula dalam endapan-endapan tersier tertentu di Amerika yangg kerapkali mengandung minyak bumi.

Post a Comment for "BAB 25 FASIES DAN SEDIMEN"