Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAB 20 ILMU GUNUNG API ( VULKANOLOGI )



Asal gejala gunungapi


Pada beberapa tempat dibumi ini sering terlihat suatu massa yang cair pijar yang telah kita kenal dengan nama magma , keluar mencapai permukaan bumi melalui rekahan dalam kerakbumi atau melalui sebuah pipa sentral yang disebut terusan kepundan dan diatrema.
Magma iti jika sudah keluar biasa disebut lava. Keluarnya lava itu sering disertai ledakan yang memekakan telinga sebagaimana lazimnya pada gunung api di Indonesia akan tetapi sering juga lava itu keluar dengan tenang seperti misalnya terlihat pada gunungapi di Hawai.
Dari manakah asalnya bahan – bahan gunung api itu ?
Bagian atas dari kerakbumi sebagaimana telah kita perbincangkan terdiri dari suatu lapisan yang diberi nama Sial.
Lapisan sial ini sebagian besar terdiri dari persenyawaan silisium dan alumunium dengan berat jenis antara 2,7 dan 2,8 ,lapisan sial itu berbeda tebalnya. Dibawah kontinen tebalnya sampai berpuluh km sedangkan dibawah samudera – samudera lapisan ini sangat tipis seperti di samudera pasifik didaerah sebelah timur rangkaian kepulauan Asia dan benua Australia.
Dibawah samudera – samudera terdapat lapisa yang mempunyai berat jenis lebih besar dari sial yakni kira – kra 3 atau lebih. Lapisan ini sebagian besar terdiri dari persenyawaan Si dan Mg dan disebut lapisan Sima. Lapisan sial ini mempunyai susunan granit dan lapisan sima berkomposisi basalt. Pada lapisan sial inilah terdaat pemekatan magma yang disebut waduk magma atau reservior magma dan merupaka sumber utama dari aktivitas vulkanis.
Perubahan Susunan Magma
Dari penyelidikan bahan atau batuan yang dihasilkan oleh gunung api sering ternyata bahwa gunungapi yang berbeda menghasilka lava yang berlainan dari gunung api etna. Di Indonesiapun gejala yang demikian nampak . Hasil erupsi yang terdapat di daerah sekitar danau Toba menunjukkan susunan kimia yang masam sedangkan sebagian besar dari gunungapi yang kini sedang bekerja di Sumatera menghasilkan batuan – batuan yang lebih basa yakni batuan yang kurang mengandung SiO2 . Hasil ledakan gunungapi Stromboli dan vulcano meskipun keduanya terletak dipulau Lipari, sangat berbeda. Stromboli menghasilkan basalt sedangkan vulcano diwaktu yang lalu menghasilkan batuan riolit.
Disamping itu sebuah gunungapian pun dapat menghasilkan bermacam – macam batuan selama masa perkembangannya misalnya saja gunungapi Tanggamus di Sumnatera Selatan dan Krakatau di selat Sunda.
Apakah yang menyebabkan perubahan komposisi dari magma yang dikeluakan itu ? Sebagian ahli – ahli geologi berpendapat bahwa asal mula nya magma yang megisi reservoir yang terdapat dibawah tiap – tiap gunungapi itu mempunyai  komposisi yang uniform , tetapi oleh perubahan – perubahan intern magma ini mengalami perubahan dalam susunannya . Proses sedemikian yang mengubah magma dengan komposisi homogen semula hingga susunannya menjadi lain disebut diferensiasi magma.
Temperatur Lava
Didanau lava Kilauea Hawaii Jagger mengadakan penyelidikan temperatur dari danau tersebut dan ternyata bahwa temperatur disini adalah kira – kira 1200º C. Di gunungapi Vesuvius Italia, Malladra mendapat angka 1120ºc dari pengukurannya beberapa meter dari titik pengeluaran lava. Menurut Brunn temperatur pembekuan lava adaah kira – kira 1100ºc.Bagian dalam dari lava dapat tetap tinggal panas sampai berpuluh – puluh tahun lamanya meskipun bagian luar telah membeku.
Hasil atau bahan gunungapi
Bahan – bahan yang melalui celah – celah kepundan dalam bumi dan mencapai permukaan bumi adalah lelehan yang cair pijarnya yang disebut lava, dan juga bahan – bahan lepas dari bom, lapilit, pasir gunungapi, debu gunungapi dsbnya. Bahan – bahan yang dihasilkan ini membentuk monumen atau bangunan seperti kerucut gunungapi basalt datartinggi dst.
Erupsi linier
Lava itu mencapai permukaan bumi tidak selalu melalui suatu pipa kepundan sentral akan tetapi sering keluar melaui celah – celah dan rekahan bumi. Erupsi demikian dikenal dengan nama erupsi linier atau erupsi belahan . Pada umunya hasil yang dikeluarkan sebagian tebesar terdiri  dari lava  yang cair. Lava dari tipe gunungapi ini biasanya bersusun basalat dan membentuk apa yang disebut balast datartinggi .
Erupsi Sentral
Jikalau lava itu keluar dari terusan kepundan maka gejala ini disebut sebagai eruspi sentral.Bentuk efusif yang terkenal terdapat di Hawaii . Gunung api semacam ini semata – mata hanya menghasilkan lava, dan melihat bentuknya disebut aspit atau gunungapi perisai. Tipe lava dari gunungapi perisai dan gunungapi berbentuk meja selalu sama dan kepundan dari aspit ini selalu terbuka. Kawah kadang – kadang menyerupai sebuah danau lava mendidih seperti danau lava mendidih seperti danau lava Halemauamau di Hawaii.
Erupsi eksplosfi mengahasilkan sebgaian besar bahan – bahan lepas dan disebut juga gunungapi debu. Lubang kepundan berbentuk corot. Lubang eksplosif ini disebut maar.dan contoh di Indonesia ialah maar yang terdapat di lereng pegunungan Lamongan.
Erupsi semi – vulkanik atau eruspi freatik
Sering terjadi erupsi dimana tak ada bahan baru yang dihasilkan .Pada erupsi semacam ini air tanah dirobah menjadi uap. Eruspi uap ini disebut semi vulkanik atau erupsi freatik.
Klarifikasi dari eruspi sentral
Kekuatan peledakan sebuah gunungapi pertama tergantung dari kekuatan gas. Kekuatan gas ini umumnya adalah fungsi dari dalamnya waduk magma karena tekanan lawan dari kerakbumi pada dapur magma tergantung dari jarak antara dapur magma itu dengan permukaan bumi. Nama penelitian jenis – jenis ini berasal dari gunungapi tertentu akan tetapi gunung tersebut mingkin juga mempunyai tipe peledakan yang berlainan
a.       Tipe Hawaii bercirikan lava yang cair tipis . Contoh dari jenis demikian kita lihat pada gunung – gunung api perisai seperti Kilauea dan Maunaloa.
b.      Tipe Stromboli sangat berkaraterstik untuk gung api Stromboli akan tetapi karateristik untuk gunungapi lainnya pada stadium guungapi itu sedang bertambah aktivitasnya Gunung Vesuvius memperlihatkan jenis erupsi demikian sesudah periode istirahat dan gunung api Raung di Jawapun menunjukkan gejala – gejala demikian.Didalam kawah Stromboli lava yang cair encer biasanya naik sampai tepi kawah. Sesudah itu biasanya terjadi erupsi pendek bagaikan sebuah tembakan. Bersama tembakan itu dikeluarkan debu lapilli dan bom dalam bentuk setenga padat keluar. Tekanan gas pada umumnya rendah dan kegiatan Stromboli yang demikian telah dikenal berabad – abad lamanya.
c.       Tipe vulkano dalam klasifikasi yang dibicarakan disni dibagi dua bagian ialah :
-          Vulkano yang kuat seperti Vesuvius dan Etna
-          Vulkano yang lemah seperti pada gunung Bromo , Raung , dan Semeru.
d.      Tipe merapi bercirikan lava yang cair liat, dan tekanan gas yang agak rendah . Lava yang cair kental dengan lambat dikeluarkan dari pipa kepundan yang cair kental dengan lambat dikeluarkan dari pipa kepundan .
e.       Tipe Pelee bercirikan tekanan gas tinggi sedangkan viskosita sama dengan tipe merapi Studi disini  dilakukan oleh Lacroix secara mendalam sekali. Menurut Lacroix peledakan yang kuat ini disebabkan oleh penembakan gas yang jurusannya mendatar.
f.       Tipe St. Vincent bercirikan lava yang sifatnya juga kental dan tekanan yang sederhana tingginya. Di dalam kawah gunungapi ini terdapat danau dan sewaktu peledekan air ini dimuntahkan keluar.
g.      Tipe perreat atau Plinian bercirikan tekanan gas tinggi dan lava cair . Studi yang pertama dari gunung Vesuvius dilakukan oleh Plinius.Peledakan 1906 dengan jelas telah digambarkan oleh Perret karena dia berada diobservatorium dilereng gunung Vesuvius . Inilah pula sebabnya nama tipe peledakan ini disebut tipe Plinian atau tipe Perret.
Gunungapi  di Indonesia
Jumlah semua gunung api yang aktif ataupun yang tak bekerja ada 400buah , sedangkan yang masih aktif ada 128 buah. Dari 128 buah ini ada 70 buah telah bererupsi dimasa sejara . Dari 70 buah ini sekarang 40 buah terus menerus berada dalam erupsi . Gunungapi di Indonesia dapat dibagi dalam :
1.      Kumpulan Sunda
2.      Kumpulan Banda
3.      Kumpulan Minahasa dan Sangihe
4.      Kumpulan Halmahera
5.      Kumpulan Sulawesi Selatan atau Kompleks Bonthain
Dinas gunung api di Indonesia
Dalam tahun 1920 didirikanlah Dinas Gunungapi Indonesia didalam Jawatan Pertambangan .Peristiwa ini terjadi setahun setelah erupsi gunungapi Kelut yang telah meminta korban banyak itu. Tugas utama dari dinas itu ialah mencari cara –cara yang efektif dalam memberikan petunjuk – petunjuk untuk dapat menghindari atau memperkecil bahaya peledakan gunung api.
Oleh dinas gunungapi dilakukan dalam pembagian tipe dari gunung api di Indonesia yang masih aktif atau yang telah mulai kurang aktivitasnya sbb :
1.      Tipe A, yakni gunungapi yang menujukkan erupsi magma sedari tahun 1600
2.      Tipe B, yakni gunungapi yang berada dalam stadium solfatara
3.      Tipe C, yakni gunungapi yang berada dalam stadium fumarola

Post a Comment for "BAB 20 ILMU GUNUNG API ( VULKANOLOGI )"