zaman es
Zaman es
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Zaman es adalah suatu
waktu di mana suhu iklim bumi turun menyebabkan peningkatan jumlah pembentukan es di kutub dan gletser gunung.
Definisi
Zaman es adalah waktu
suhu menurun dalam jangka waktu yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan
kutub dan gletser gunung. Secara geologis, zaman es sering digunakan
untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan
denifisi ini kita masih dalam zaman es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta
tahun kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada
waktu yang lebih dingin dengan tutupan es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa.
Penyebab
terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan
aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam
skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar.
Tahun 2007 disimpulkan pemicu dimulainya zaman es akibat meletusnya gunung
toba,75 ribu tahun yl,yang menyebabkan atmosfir dipenuhi debu sulfur vulkanik
dalam jumlah besar, dan bumi mengalami penurunan suhu yang ekstrim.Kesimpulan
tersebut didasarkan pada penelitian tentang lapisan es di kutub utara yang
memiliki kadar sulfur yang tinggi pada lapisan masa 75 ribu tahun yang lalu,
penelitian fosil binatang laut pada masa yang sama juga menunjukkan lonjakan
kadar sulfur yang sangat tinggi,dan hasil kecocokan forensik dari debu vulkanik
gunung toba yang terdapat pada lapisan es dan fosil tersebut.
Zaman Es Terakhir
Dari segi
pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu
dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene).
Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli
membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Zaman Es di Nusantara
Ketika zaman
es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air
yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China
Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es
tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.
· FENOMENA ALAM AKHIR ZAMAN: ES KUTUB UTARA BENAR-BENAR MENCAIR!!
· Fenomena Alam Akhir Zaman:
·
Chris
Jackson/Getty Images

· Es Kutub Utara Benar-Benar Mencair!!
·
Mencairnya es di laut Kutub
Utara telah menyebabkan jalur yang mengelilingi daerah Barat Laut dan Timur
laut terbuka bersamaan, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah manusia dapat berlayar
mengelilingi Kutub Utara.
·
Foto satelit daerah Kutub Utara
yang diumumkan baru-baru ini menunjukkan, es di kutub utara telah mencair dan
menyebabkan jalur Barat Laut dan Timur Laut di kutub utara terbuka secara
bersamaan minggu lalu, ini adalah pertama kalinya ma-nusia dapat berlayar
mengelilingi kutub utara dengan tanpa hambatan sama sekali, namun hal ini juga
menunjukkan bahwa proses pemanasan global menjadi lebih cepat daripada
perkiraan.
·
Bongkahan es terakhir
pun telah lenyap
·
Harian Independent
Inggris dalam artikelanya pada 31 Agustus lalu memberitakan, ilmuwan dari
Universitas Bremen Jerman telah mengumumkan sejumlah foto yang telah diambil
dari satelit milik NASA yang menunjukkan bahwa jalur Barat Laut pada akhir
pekan minggu lalu telah terbuka, sementara bongkahan es terakhir yang menutupi
jalur yang menembus Laut Laptev-Siberia mengarah ke Rusia juga telah mencair
beberapa hari setelahnya.
·
Ini adalah pertama kali-nya
kedua jalur pintas tersebut terbuka setelah 125.000 tahun lamanya, juga merupakan
salah satu fenomena pemanasan global paling mencengangkan yang muncul di kutub
utara selama 1 bulan terakhir ini. Seorang professor tentang pakar lautan es
dari Pusat Informasi Es dan Salju Amerika (NSIDC), mengatakan, ini merupakan
suatu “Kejadian besar bersejarah”, dan semakin lanjut membuktikan bahwa gunung
es di kutub utara kemungkinan telah memasuki “pusaran maut” yang tidak dapat
diselamatkan lagi.
·
Pemanasan global
semakin cepat, para ahli terkejut
·
Minggu lalu NSIDC pernah
mengeluarkan peringatan bahwa dalam beberapa minggu ke depan jumlah gunung es
di kutub utara kemungkinan akan menyusut bahkan lebih sedikit dari rekor
terendah tahun lalu. Ilmuwan asal Amerika, Moslowski, dalam laporan yang
dipublikasikan tahun ini meramalkan, dalam tempo 5 tahun musim panas di kutub
utara bakal tidak ada es sama sekali, selain itu kecepatan mencairnya es
kemungkinan juga akan bertambah cepat. Hal yang memicu adanya argumen-argumen
seperti ini adalah karena jumlah lapisan es yang mencair di kutub utara telah mencapai
skala yang seharusnya baru akan terjadi pada tahun 2050 mendatang.
·
Keuntungan transportasi laut,
jarak tempuh pelayaran berkurang ribuan mil
·
Jalur Barat Laut kutub utara
ini melewati Canada, dan jalur Timur Laut melewati Rusia mengelilingi kutub utara.
Tahun 2005 jalur Timur Laut pernah sekali terbuka, waktu itu jalur Barat Laut
masih tetap tertutup, tahun lalu keadaannya terbalik, dan sekarang kedua jalur
itu terbuka bersamaan. Pihak yang paling mendambakan terjadinya hal ini
seharusnya adalah perusahaan pelayaran, sebab dengan terbukanya kedua jalur ini
akan dapat memperpendek jarak tempuh pelayaran sebanyak ribuan mil. Terbukanya
jalur pelayaran Timur Laut ini telah memperpendek jarak pelayaran antara Jerman
dan Jepang sebanyak 4.000 mil, dan sudah ada perusahaan pelayaran yang
bersiap-siap untuk membuka jalur pelayaran Timur Laut tahun depan. (Guan
Shuping/lie/erabaru - http://www.indonesiaindonesia.com/f/36410-es-kutub-utara-mencair/
· Kutub Selatan Mencair, Bongkahan Es Raksasa Terdampar di Australia
·


·
Kurang lebih Seminggu yang lalu
Australia dikejutkan dengan terdamparnya gunung es berdiameter raksasa di
wilayah perairan Australia. Bongkahan es raksasa tersebut diperkirakan berasal
dari kutub selatan. Bagaimana bisa??
·
Kita mengetahui “Global
Warming” memang memberi pengaruh besar terhadap kehidupan dan bumi kita
terlebih dalam 10 tahun terakhir. Tapi siapa yang menyangka kalau dampak
besarnya sudah bisa terlihat sangat jelas sekarang. Memang dalam beberapa tahun
terakhir sangat banyak dampak-dampak luar biasa dari Global Warming, seperti
meningkatnya suhu global secara drastis, cuaca dan iklim yang semakin kacau dan
sulit untuk diprediksi, El-nino yang semakin sulit untuk diatasi, meningkatnya
permukaan laut, dll.
·
Namun dampak terbesar yang baru
saja terjadi akhir-akhir ini adalah terdamparnya gunung es di perairan
Australia. Berikut keterangan yang saya kutip dari kompas.com
·
23 November 2009
·
Bongkahan es raksasa yang
jumlahnya ratusan bergerak dari Antartika menuju pulau-pulau di Selandia Baru.
Bongkahan es yang besarnya seperti stadion itu dikhawatirkan Pemerintah
Selandia Baru mengancam pelayaran. Hasil pemotretan satelit menunjukkan,
bongkahan besar es baru saja melewati kawasan pulau Auckland dan menuju pulau
utama South Island, sekitar 450 kilometer arah timur laut.
·
“Peringatan berlaku bagi semua
kapal di kawasan itu agar waspada terhadap keberadaan bongkahan es,” kata juru
bicara kelautan Selandia Baru, Ross Henderson, seperti dilaporkan AFP.
Keberadaan bongkahan es dalam kelompok besar itu disampaikan ahli gletser dari
Divisi Antartika Australia.
·
Mereka terus memantau
pergerakan bongkahan-bongkahan es tersebut. Menurut mereka, bongkahan es itu
merupakan bagian dari bongkahan raksasa yang Oktober lalu terlihat di sekitar
Pulau Macquarie, Australia.
·
Saat itu, dua bongkahan
besar—yang pertama selebar dua kilometer dan kedua sebesar stadion olimpiade
Beijing terpantau di sana. Sementara itu, yang terpantau menuju Selandia Baru
hari Senin lalu sudah terpecah-pecah dalam berbagai ukuran.
·
Beberapa di antaranya
memiliki lebar 200 meter. “Semua berasal dari satu bongkahan besar, yang
mungkin luasnya 30-an kilometer persegi di Antartika sana,” kata salah satu
ahli gletser, Neal Young. Meningkatnya suhu global dan muka laut karena
pemanasan global dituding sebagai penyebabnya.
·
Setelah tiga tahun
Menurut Neal Young, bongkahan es dalam jumlah besar terakhir terlihat mengapung
di dekat Selandia Baru pada tahun 2006 lalu. Saat itu, hanya berjarak 25
kilometer dari garis pantai—kejadian pertama setelah tahun 1931.Ia yakin akan
semakin sering melihat kejadian serupa bila suhu global terus meningkat.
·
Sejumlah ahli tidak yakin akan
hal ini. Berkurangnya luasan es Antartika di Kutub Selatan telah
teridentifikasi beberapa tahun terakhir. Namun, berkurangnya lapisan es di
kawasan Antartika timur dalam jumlah besar, selama tiga tahun terakhir, dinilai
para ahli sebagai “kejutan”. Tidak seperti lapisan es di Antartika barat, yang
selama ini dikenal rentan dan tidak stabil, lapisan es di Antartika timur
dikenal sangat stabil.
·
Menurut kutipan diatas
kutub selatan mulai mencair dan bongkahan2 esnya memasuki kawasan Australia.
Yang membuat saya terkejut adalah Belum lama ini sebuah foto satelit menangkap
sebuah bongkahan dari pecahan gunung es di Antartika (Kutub Selatan) telah
hanyut hingga menuju perairan Australia sekitar Macquarie Island di ikuti 100
potongan es kecil menuju arah Selandia Baru.
·


·
Diperkirakan bongkahan es yang
ditandai lingkaran merah pada gambar diatas adalah bongkahan es yang terdampar
di perairan Australia baru-baru ini. Besarnya bongkahan gunung es yang larut
terbawa arus tersebut setara dengan 2 kali luas Hongkong. Ukurannya inilah yang
membuat saya terkejut, bayangkan 2x ukuran Hongkong?!.
·
Seorang Ahli Gunung Es
Glaciologist Neal Young dikutip AFP mengatakan hal ini pernah terjadi dahulu
kala, namun saat ini siklus ini terjadi kembali. Hongkong Memiliki Luas 49 km
persegi, sedangkan bongkahan gunung es tersebut memiliki panjang hingga 19, 2
(hampir 20 km) dengan lebar 5 km.
·
Untuk lebih jelasnya lagi
berikut saya berikan beberapa gambar yang bisa saya peroleh.
·


·


·
Gambar diatas adalah gambar
bongkahan es raksasa yang baru2 ini terdampar di perairan Australia
·


·


·
Gambar diatas adalah
bongkahan es tersebut yang diambil dari satelit
·


·
Nah, ini dia yang membuat kita
warga Indonesia patut merasa cemas. Jika dilihat dari jalurnya seperti gambar
diatas, bukan tidak mungkin jika suatu saat bongkahan2 es tersebut memasuki
perairan Indonesia dan menyebabkan dampak yang negatif. (Sumber:http://rensenpelawi.blogspot.com/2009/12/kutub-selatan-mencair-bongkahan-es.html)
· Semakin banyak es mencair
·
Semakin
banyak es di Kutub Utara dan Selatan yang mencair

·
Walau terpencil dan tidak
bersahabat, wilayah kutub sejak lama menarik perhatian para ilmuwan.
·
Jauh dibawah permukaannya yang
beku, kutub menyimpan rahasia kuno bumi, ketika es menutupi sebagian besar
permukaan bumi.
·
Tetapi bersamaan dengan
besarnya keinginan para ilmuwan untuk mempelajari daerah ini, makin meningkat
pula kekuatiran bahwa es di kedua kutub bumi mencair dengan tingkat yang sangat
cepat.
Ini jelas terlihat di laut Artik, lautan yang sangat dingin, yang mengitari Kutub Utara, yang menimpa es abadi.
Ini jelas terlihat di laut Artik, lautan yang sangat dingin, yang mengitari Kutub Utara, yang menimpa es abadi.
·
Seperti diketahui, di Kutub
Utara dan Selatan terdapat dua jenis, yaitu es musiman, yang terbentuk saat
musim dingin tiba, dan es abadi, yang tebal dan tidak mencair sepanjang tahun.
Namun penelitian selama 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan dramatis dalam es abadi.
Namun penelitian selama 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan dramatis dalam es abadi.
·
Dr. Son Nghiem adalah ilmuwan
di badan antariksa NASA, yang menggunakan pantauan citra satelit untuk
menentukan seberapa banyak es abadi yang cair.
·
“Yang kami amati adalah
penurunan drastis es abadi dan luas penurunan bisa dikatakan sangat luas. Pada
tahun 2005 terjadi pengurangan hingga 14 persen atau wilayah seluas Texas
maupun Turki,” tuturnya.
·
Pola lama menghilang
·


·
Diperkirakan es di kutub mencair
dlam waktu 40 tahun
·
Sementara itu laju mencairnya
es musiman di kawasan Artik juga semakin meningkat saja dalam satu dasa warsa
terakhir ini.
·
Biasanya setiap musim gugur,
dengan arus dingin yang bergerak, maka daerah yang mencair biasanya beku
kembali. Tetapi pola seperti itu ternyata tidak terjadi lagi terjadi.
·
Es musiman yang hilang di musim
panas semakin sedikit yang bisa membeku kembali di musim dingin berikutnya.
·
Dr. Mark Serreze, seorang
ilmuwan khusus yang mengawasi es lautan di Universitas Colorado, mengatakan asumsinya
adalah es Artik akan kembali muncul di musim dingin.
·
“Tetapi yang kita lihat
sekarang adalah musim dingin tidak mampu mengembalikan es yang sebelumnya
hilang. Kami melihat sendiri kejadian itu pada tahun 2006,” tambahnya.
·
Pada Bulan November, menurut
Dr. Mark Serreze, kawasan Artik kehilangan 2 juta km2 persegi esnya
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
·
“Ini menjelaskan kepada kita
bahwa sistem yang selama ini ada ternyata tidak lagi mampu menyembuhkan diri,”
tuturnya.
·
Mengancam kehidupan
·
“Salah satu yang sangat
menggoda adalah jalur pelayaran laut Utara karena akan langsung membawa kapal
dari Eropa ke Jepang” – Dr. David Vaughan
·
Para ilmuwan mengatakan
peningkatan suhu yang disebabkan oleh peningkatan C02, karbon dioksida, di
atmosfir bumi yang menjadi penyebabnya.
·
Bagaimanapun ada juga
faktor-faktor alam, seperti kencangnya angin yang membawa es Laut Artik ke
lautan yang temperaturnya lebih hangat.
·
Mencairnya lautan es ini
merupakan persoalan hidup mati bagi kehidupan binatang laut di Kutub Utara.
·
Beruang Kutub, misalnya,
seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri habitatnya dimusnahkan.
·
Situasi begitu mengkhawatirkan
sehingga pemerintah Amerika Serikat akhirnya mau juga mengakui bahwa pemanasan
global yang menjadi penyebab semakin banyaknya es yang mencair di kutub.
·
Dan ancamannya bukan terhadap
ekosistem semata, tetapi juga pada penduduk asli yang hidup di pinggiran Laut
Artik.
·
Apa yang terjadi belakangan
merupakan ancaman bagi cara hidup masyarakat yang telah bertahan ribuan tahun.
·
Edward Itta, Walikota sebuah
kota kecil di Alaska Utara, menjelaskan ancaman al bagi kehidupan mereka.
·
“Musim dingin menjadi lebih
pendek, kurang menggigit, dan salju cair lebih awal, sementara lapisan es lebih
tipis. Semua ini menyulitkan perburuan ikan paus, yang menjadi cara hidup kami
selama seribu tahun lebih.”
·
Edward Itta yang juga merupakan
pemburu ikan paus menegaskan bahwa berburu ikan paus merupakan inti kebudayaan
mereka.
·
Kepentingan ekonomi
·


·
Ada juga yang melihatnya sebagai
kesempatan
·
Salah satu yang dituding
mendorong pemanasan global adalah ketergantungan umat manusia terhadap minyak.
·
Namun di sisi lain banyak yang
melihat melelehnya es di kawasan kutub sebagai kesempatan bagus untuk melakukan
eksplorasi minyak.
·
Soalnya, diperkirakan sekitar
sisa 25% cadangan minyak dunia diperkirakan ada di dasar Laut Artik.
·
Dan perusahaan-perusahaan
minyak sudah tak sabar untuk melakukan eksplorasi.
·
Selain itu melelehnya
gunng-gunung es juga dianggap membuka jalur perkapalan baru, yang diyakini akan
memperbaiki perekonomian kawasan.
·
Dr. David Vaughan dari Badan
Penelitian Antartika Inggris mengakui godaan keuntungan ekonomi terlalu kuat
untuk diabaikan.
·
“Salah satu yang sangat
menggoda adalah jalur pelayaran laut Utara karena akan langsung membawa kapal
dari Eropa ke Jepang. Kalau itu terjadi maka akan menghemat uang dan waktu,”
katanya.
·
Selama ini kapal-kapal dari
Eropa yang menuju sebagian kawasan Asia harus memutar lewat Terusan Suez.
·
“Jadi memang ada keuntungan,
tetapi juga konsekuensi negatif jelas tidak kalah besarnya dari pemanasan
global ini.”
·
40 tahun lagi?
·
Memang persoalan Artik pada
akhirnya bukan persoalan keilmuan saja, melainkan juga persoalan kepentingan
ekonomi dan teritorial dari beberapa negara seperti Kanada, Rusia, Amerika
Serikat, dan Norwegia.
·
Bagaimanapun dari bukti ilmiah,
jelas bahwa Kutub Utara dan Seladan berada dibawah ancaman perubahan iklim yang
hebat.
·
Dan kedua daerah ini sangat
vital dalam menjaga agar planet tetap dingin karena es di kutub menjadi perisai
bumi dalam menangkis 90% sinar matahari yang menimpa bumi, dan mengembalikannya
ke angkasa luar.
·
Tetapi kalau es di kutub
mencair maka 90% panas sinar matahari akan diserap lautan dan semakin
meningkatkan pemanasan global.
·
Dengan tidak menghentikan
tingkat emisi C02 saat ini, diperkirakan es abadi di kutub akan musnah dalam
waktu tidak lama lagi.
·
Jika mengikuti model yang sudah
dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh sepenuhnya dalam waktu 40
tahun.
·
Apakah manusia harus menunggu
40 tahun lagi sebelum menyadari dampaknya bagi kehidupan di bumi? (Sumber:
http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2007/02/070216_globalwarming1.shtml)
· Es Kutub Utara Mencair
·
Pertama kali terjadi setelah
125 ribu tahun, akhirnya es kutub utara mencair, foto satelit daerah kutub
utara menunjukkan jalur Barat Laut dan Timur Laut di kutub utara terbuka secara
bersamaan minggu lalu, ini adalah pertama kalinya manusia dapat berlayar
mengelilingi kutub utara tanpa hambatan sama sekali, namun hal ini berarti
proses pemanasan global terjadi lebih cepat daripada yang kita bayangkan.
·
Ilmuan dari universitas Bremen
Jerman mempublikasikan sejumlah foto yang diambil dari satelit milik NASA yang
menunjukkan jalur barat laut telah terbuka, sementara bongkahan es terakhir
yang selama ini menutupi jalur yang menembus laut Laptev-Siberia mengarah ke
Rusia juga telah mencair. Berita tentang hal ini juga dimuat di harian
Independent Inggris 31 Agustus yang lalu.
·
Para ilmuan asal Amerika
memperkirakan jika pemanasan global tetap terjadi maka dalam tempo 5 tahun
musim panas di Kutub utara bakal tidak ada es sama sekali!, perkiraan seperti
ini bisa muncul karena jumlah lapisan es yang telah mencair hingga saat ini
seharusnya baru akan terjadi pada tahun 2050 mendatang.
·
Pada tahun 2005 jalur Timur
Laut pernah sekali terbuka, tetapi jalur Barat Laut waktu itu tetap tertutup,
dan tahun 2006 keadaannya berbalik, tetapi pada tahun ini kedua jalur tersebut
terbuka secara bersamaan. Pihak yang paling mendambakan terjadinya hal ini
adalah perusahaan pelayaran, sebab dengan terbukanya kedua jalur ini akan dapat
memperpendek jarak tempuh pelayaran sebanyak ribuan mil.
·
Terbukanya jalur ini
memperpendek jarak pelayaran antara Jerman dan Jepang sebanyak 4.000 mil dan
sudah ada perusahaan pelayaran yang bersiap-siap untuk membuka jalur pelayaran
melalui rute ini tahun depan.
·
Wow suatu saat nanti ketika
bumi penuh bencana alam karena efek pemanasan global ini, sebegitu pentingkah
harta yg sekarang kita kumpulkan dengan cara yang tidak baik untuk bumi kita
ini ??? (Sumber:http://www.artiku.com/2008/09/20/es-kutub-utara-mencair/)
· Lebih dari 2 Triliun Ton Es Kutub Mencair
·


·
Getty Images/Uriel Sinai
Es di Greenland yang kian menyusut karena pemanasan global
Es di Greenland yang kian menyusut karena pemanasan global
·
LEBIH dari dua triliun ton es
di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sejak tahun 2003. Hasil pengukuran
menggunakan data pengamatan satelit GRACE milik NASA itu menunjukkan bukti
terbaru dampak dari pemanasan global.
·
“Antara Greenland, Antartika,
dan Alaska, pencairan lapisan es telah meningkatkan air laut setinggi seperlima
inci dalam lima tahun terakhir,” kata Scott Luthcke, geofisikawan NASA.
·
Dari pengukuran tersebut, lebih
dari setengahnya adalah es yang sebelumnya ada di Greenland. Selama lima tahun,
es yang mencair dari Greenland tersebut mengalir ke Teluk Chesapeake dan
mengalir ke laut lepas. Bahkan menurut Luthcke, pencairan es di Greenland akan
berlangsung semakin cepat.
·
Mencairnya es di daratan
sebenarnya tak berpengaruh langsung terhadap kenaikan muka air laut di seluruh
dunia seperti mencairnya lautan beku. Pada tahun 1990-an, pencairan es di
Greenland tidak menyebabkan peningkatan air laut yang berarti.
·
“Namun, saat ini Greenland
turut meningkatkan setengah milimeter tingkat air laut per tahun,” kata ilmuwan
es NASA Jay Zwally. “Pencairan terus memburuk. Ini menunjukkan tanda yang kuat
dari pencairan dan amplifikasi. Tidak ada perbaikan yang terjadi,” lanjut
Zwally.
Para
ilmuwan NASA mempresentasikan temuan baru mereka pada konferensi American
Geophysical Union di San Fransisco minggu lalu. Dengan menganalisis perubahan
iklim, secara umum para ilmuwan akan melihat yang terjadi beberapa tahun untuk
menentukan tren secara keseluruhan.
Post a Comment for "zaman es"