Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Morfologi, Topografi dan Sedimentasi Dasar Laut

Morfologi, Topografi dan Sedimentasi Dasar Laut


Pengetahuan kita mengenai topografi dasar laut bermula dari pemetaan-pemetaan
yang sudah sejak lama dilakukan orang. Pada mulanya pengetahuan ini diperoleh dengan
cara mengukur kedalaman laut dengan teknik yang sangat sederhana yakni dengan
mengulurkan tali atau kabel yang diberi bandul pemberat ke dalam laut hingga
menyentuh dasar (wiresounder). Tentu dengan teknik ini banyak kekurangan dan
kelemahannya. Dengan cara ini pengukuran kedalaman laut memerlukan waktu lama,
teknik ini baik digunakan untuk mengukur dasar laut dengan lereng-lereng yang curam.
Pengukuran kedalaman laut yang lebih cepat dapat menggunakan alat-alat
pemancar gema suara (echosounder). Dengan teknik ini pengukuran dapat dilakukan
dengan cepat, karena kecepatan merambat suara pada air rata-rata 1.600 meter per detik.
Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik dapat diterjemahkan menjadi
kedalaman laut ditempat itu. Dengan prinsif teknologi inilah pengetahuan tentang
topografi dasar laut (peta batimetri) semakin disempurnakan.

1. Bentukan-bentukan dasar laut
Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut
seperti pegunungan, gunung, lembah, parit, plato, dataran tinggi, dataran rendah,
sedimentasi dam lain sebabainya.
· Trench atau trog. Trench yaitu dasar laut yang dalam, memanjang, sempit dengan
lerengnya yang curam. Sedangkan trog yaitu dasar laut yang dalam, memanjang,
lehih lebar dari trench dan lerengnya tidak terlalu curam.
· Ridge yaitu penggungan/pegunungan dasar laut dengan puncaknya sempit dan
lerengnya curam.

· Rise yaitu punggungan/pegunungan dasar laut dengan puncaknya luas dan
lerengnya tidak securam ridge.
· Swell yaitu punggungan, kalau tidak panjang lereng tidak curam.
· Dremple atau ambang yaitu punggungan yang tidak begitu panjang dan tidak
begitu tinggi. Dremple biasanya yang batasi laut pedalaman/laut tengah dengan
laut lepas/samudera.
· Plateau dataran tinggi dasar laut dengan bagian puncaknya yang relative datar dan
disebut juga mesas. Bagian atasnya masih lebih dalam dari 200 meter (shelf).
· Island arc yaitu rangkaian pulau-pulau seperti rangkaian pulau-pulau di kepulauan
Hawaii, kepulauan Marshall yang ada di samudera Pasifik.
· Guyote yaitu gunung api dasar laut dengan puncaknya yang datar.
· Basin yaitu laut dalam yang berbentuk cekungan yang dasarnya relative datar.
· Deep yaitu cekungan dalam basin dengan l;ereng yang tidak terlalu curam.
· Sea mounts yaitu gunung yang terdapat di laut seperti gunung Krakatau.
· Coral reef (terumbu karang) yaitu semacam timbunan yang terdiri dari karang,
biasanya ada yang menanjang yang disebut barrier reef (karang penghalang),
membentuk pulau-pulau karang yang melingkar (atool). Coral reef merupakan
ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis.

2. Sedimentasi Dasar Laut
Seluruh permukaan dasar laut ditutupi oleh partikel-partikel sediment yang telah
diendapkan secara perlahan-lahan dalan jangka waktu berjuta-juta tahun. Ketebalan
lapisan sediment yang terdapat dibanyak bagian laut berbeda-beda, dari sekitar 600
meter di samudera Pasifik, 500 – 1000 meter di samudera Atlantik, 4000 meter di Arctic.
Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pecahanpecahan
batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka dari organisma laut.
Sebagian besar laut yang dalam ditutupi oleh jenis partikel-partikel yang berukuran kecil.
Sedangkan pada laut-laut dangkal didominasi oleh jenis-jenis partikel yang berukuran
besar. Untuk mengklasifikasikan sedimen laut berdasarkan sumbernya adalah :

1). Sedimen Lithogenous (Sedimen Terigin)
Jenis sedimen ini berasal dari hasil pengikisan batuan di darat. Batuan beku atau
batuan sediment telah mengalami proses desintegrasi (proses pecahnya batuan secara
mekanis menjadi batuan yang lebih kecil), maupun proses decomposisi (proses
perubahan susunan kimiawi dari batuan sehungga lapuk akibat pengerjaan air maupun
udara). Partikel-partikel dari hasil proses desintegrasi maupun proses decomposisi itu
diangkut baik oleh air sungai, angin ke laut.

Contoh bahan sediment dari proses desintegrasi; mineral kwarsa, mica, feldspar,
pyroxenes, ampobol dan mineral berat lainnya. Sedangkan dari hasil proses decomposisi;
clay (lempung), hidroksida besi yang bebas, alumina, colloidal silica, dll.
Sedimen asal darat ini diendapkan di sekitar pantai, dimulai dari endapan yang
kasar (pasir) kemudian diikuti oleh partikel-partikel halus. Kecepatan tenggelam partikelpartikel
ini telah dihitung, dimana partikel pasir hanya memerlukan waktu sekitar 1,8
hari untuk tenggelam ke dasar laut yang kedalamannya 4.000 meter, sedangkan partikel
lumpur sekitar 185 hari dan partikel liat 51 tahun.
Endapan lumpur dan tanah liat diangkut lebih jauh ke tengah laut dan kebanyakan
akan mengendap pada daerah continental shelf. Partikel-partikel yang lebih halus
diendapkan pada dasar laut yang dalam.

2) Sedimen Biogenous (sisa-sisa organisma)
Sedimen marine yang banyak mengandung sisa-sisa organisma disebut lumpur
organisma atau ooze/selut. Sedimen laut yang berasal dari organisma (binatang/
tumbuhan) ada yang mengandung kapur (tipe calcareous) dan silisium (tipe siliceous).

a). Tipe Calcareous (Ooze/Selut Gampingan)

(1). Golongan binatang yang mengandung kapur, terdiri dari:
· Globigerina Ooze (Selut/Lumpur globigerina) adalah lumpur dari organis ma
yang bersel tunggal yang dikenal sebagai foraminifera dimana kulitnya
mengandung kapur (CaCo3). Endapan ini membentuk ooze/selut yang
menutupi 35 % dari endapan dasar laut yang banyak dijumpai di daerah tropis.

· Pteropod Ooze adalah golongan moluska yang bersifat sebagai plankton
dengan tubuh yang mempunyai kulit (shell) yang mengandung kapur.
Sedimen ini menutupi permukaan dasar laut sekitar 1 %.
Jadi binatang yang mengandung kapur dapat berupa binatang pelagis (plankton),
tulang, gigi binatang/ikan, juga binatang benthis seperti foraminifera, corals,
cacing, bryozoans, brachiopoda, moluska, echinoderms, anthro poda dan
vertebrata.

(2). Golongan Tumbuhan yang mengandung kapur
· Plankton yang bersel satu yang termasuk cocoliths, rabdolit yang tersebar
di laut-laut terbuka.
· Algae yaitu ganggang yang mengandung kapur, terutama hidup subur di
perairan yang hangat, dangkal dan di laut-laut daerah lintang rendah. Algae
membentuk coral reef (gosong karang), calsium carbonat (Ca Co3) sebagai
hasil fotosintesis dari Co2.

b) Tipe Siliceous
(1). Radiolaria Ooze adalah golongan protozoa bersel satu, menutupi 1 – 2 % dari
permukaan dasar laut.
(2). Diatom ooze adalah gologan tumbuhan yang bersel tunggal yang mempunyai
kulit mengandung silica. Ooze yang terbentuk menutupi 9 % dari permukaan
dasar laut dan banyak dijumpai di daerah yang lebih dingin dengan salinitas
rendah seperti di samudera Hindia bagian Selatan.
(3) Red Clay Ooze – Ooze ini mempunyai kandungan yang tinggi dan banyak
dijumpai di bagian Timur samudera Hindia.
3). Sedimen Hydrogenous (Hasil reaksi kimia dalam air laut)
a). Manganese nodules (bongkahan mangan) berasal dari endapan oksida dan
hidroksida besi dan mangan.
b). Jenis logam-logam lainnya, seperti copper (tembaga), cobalt, nekel.
 
Proses terjadinya sangat lambat, untuk membuat sebuah nodul yang besar diperlukan
berjuta-juta tahun dan akan berhenti setelah nodul-nodul terkubur di dalam sediment.
Nodul-nodul ini banyak dijumpai di samudera Pasifik.
4). Sedimen marine yang bersumber dari Vulkanisme dan sedimen ekstraterestrial
(dari luar angkasa seperti meteorit, debu kosmos).
a). Sedimen asal vulkanisme (gunung api)
Bahan vulkanisme dapat dilihat dari sifat-sifat fisik maupun susunan kimiawinya.
Contoh; pecahan lava, gelas vulkanik, batu apung, butiran mineral.
b). Sedimen ekstraterestrial (sedimen berasal dari angkasa luar)
Benda-benda angkasa dengan berbagai ukuran yang jatuh ke bumi/ke laut setiap
saat terus terjadi. Contoh endapannya; red clay (lempung merah), lapisan
magnetis hitam, kristal coklat, besi. Red clay banyak dijumpai pada samuderasamudera
yang ada di bumi ini.

Post a Comment for "Morfologi, Topografi dan Sedimentasi Dasar Laut"