Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gerakan Air Laut (Gelombang, Arus Laut)

Gerakan Air Laut (Gelombang, Arus Laut)




Air laut selalu bergerak baik secara horizontal maupun secara vertical bahkan
terjadi juga gerakan gabungan antara gerak vertikan dan horizontal (turbulensi). Gerakan
air laut dapat diklasifikasikan kedalam gelombang (wave), arus (current) dan pasang
(naik/turun) atau tide.
1. Gelombang (Wave)
Gelombang sering juga disebut ombak atau alun. Gelombang ini terjadi karena
adanya perbedaan dari massa air dan massa udara yang kontak satu dengan yang lainnya
dengan kepadatan yang berbeda.
Gelombang kita amati di laut biasanya mempunyai pola yang rumit. Secara teoretis
proses terjadinya gelombang biasanya digunakan model sederhana yang penampangnya
menunjukkan adanya puncak dan lembah seperti pada gambar berikut ini.
33
Setiap gelombang mempunyai tiga unsur yang penting, yaitu panjang, tinggi dan
periode. Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara dua puncak atau antara dua
lembah yang berurutan. Tinggi gelombang adalah jarak menegak antara puncak dengan
lembah. Sedangkan periode gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak
atau dua lembah yang berurutan untuk melalui suatu titik.
Ukuran besar kecilnya gelombang umumnya ditentukan berdasarkan tinggi
gelombang. Tinggi gelombang sangat bervariasi dari yang hanya beberapa centimeter
sampai dengan yang puluhan meter (rekor gelombang yang tertinggi yang pernah dicatat
di dunia adalah 34 meter di samudera Pasifik yang diukur oleh kapal Angkatan Laut
Amerika “Ramapo” 3 Pebruari 1933).
Apabila kita mengamati perambatan gelombang di laut, seolah-olah tampak air laut
bergerak maju beserta dengan gelombangnya. Tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Pada
perambatan gelombang, yang bergerak maju adalah bentuknya saja, sedangkan partikel
airnya sendiri hampir tidak bergerak maju. Gelombang yang semacam ini disebut
oscillatory wave.
Secara teoretis setiap molekul air dipermukaan yang dilalui gelombang akan
bergerak dalam orbit yang membentuk lingkaran. Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu lingkaran penuh sama dengan periode gelombang, sedangkan
diameter lingkarannya sama dengan tinggi gelombang. Semakin dalam laut orbit
lingkaran gelombang semakin kecil.
Umumnya gelombang di laut disebabkan karena angin. Bentuk gelombang yang
dihasilkan disini cenderung tidak membentuk lingkaran penuh sehingga bentuknya tidak
simitris antara lembah dan puncak. Gerakannya, partikel-partikel airnya maju – turunmundur
sedikit – naik dan maju lagi. Gelombang yang demikian disebut translation
wave. Translation wave terjadi bila terjadinya gelombang akibat gangguan langsung dari
angin (force waves), atau dari gempa dasar laut (tsoenamie).
Ada tiga factor yang menentukan besarnya gelombang laut yang disebabkan karena
angina yaitu kuatnya hembusan, lamanya hembusan, dan jarak tempuh angin (fetch).
a. Kuatnya hembusan angin, makin kuat (kencang) angin yang bertiup maka makin
besar gelombang yang terbentuk, semakin cepat gelombang, dan panjang
gelombang semakin besar.
34
b. Waktu dimana angin tersebut bertiup, tinggi, kecepatan dan panjang gelombang
cenderung untuk meningkat sesuai dengan meningkatnya waktu pada saat angin
pembangkit gelombang mulai bergerak bertiup.
c. Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch),
Gelombang yang terbentuk di danau dimana fechnya kecil, biasanya panjang
gelombang hanya beberapa centimeter saja, sedangkan panjang gelombang yang
terjadi di lautan dimana fechnya luas, panjang gelombang dapat sampai beberapa
ratus meter.
Bentuk gelombang akan berubah dan akhirnya pecah (breaker) begitu sampai di
pantai. Hal ini disebabkan karena gerakan melingkar dari partikel-partikel yang terletak
paling bawah gelombang dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut yang dangkal.
Ada dua bentuk utama pecahnya gelombang, yaitu plunging breaker (ombak landai)
dan spilling breaker (ombak terjun). Plunging breaker, pecahnya gelombang akibat dari
bagian bawah gelombang bergesekan dengan dasar laut dangkal (pantai laut landai).
Karena bagian bawah gelombang bergesekan dengan dasar laut, maka seolah-olah
gerakan gelombang tersendat, akibatnya puncak gelombang bergerak mendahului dan
pecah. Sedangkan spilling breaker terjadi terjadi apabila gelombang mendekati pantai
yang curam. Gerakan gelombang tertahan oleh dinding pantai yang curam, akibatnya
tinggi gelombang akan naik dan kemudian meluncur kearah dindin pantai. Gerakan air
yang membentur dinding pantai mengakibatkan terjadi gelombang berdiri.
Tsunami
Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang yang kini telah menjadi
istilah internasional untuk menyatakan gelombang besar yang luar biasa yang datang
menyerang tiba-tiba, menghempas ke pantai dan menimbulkan malapetaka yang hebat.
Istilah lain dari tsunami adalah tidal wave (gelombang pasang).
Gelombang besar yang ditimbulkan oleh tenaga yang tiba-tiba dilepaskan oleh
gempa bumi dasar laut atau letusan gunung api yang berada di laut. Gelombang jenis ini
mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang sampai mencapai 200 kilometer
dengan kecepatan sampai 800 kilometer per jam. Tinggi gelombang meningkat secara
35
dramatis bila gelombang tersebut mendekati pantai yang membuat kekuatan merusaknya
sangat besar dan menimbulkan kerusakan hebat di daerah pantai yang terkena tsunami
tersebut.
Pada tanggal 27 Agustus 1883, tsunami yang ditimbulkan akibat letusan gunung
Krakatau di selat Sunda mempunyai ketinggian gelombang 40 meter dan menyapu masuk
sampai kepedalaman pantai Barat Jawa maupun pantai Selatan Sumatera sejauh 10 mil.
Pada waktu kejadian ini merenggut lebih dari 36.000 orang meninggal. Pristiwa yang
sangat dramatis menimpa sebuah kapal uap Berouw yang sedang berlabuh di Teluk
Betung dilemparkan 3,3 kilometer dari tempatnya semula dan jatuh di lembah sungai
Kuripan pada ketinggian 20 meter, 2,8 kilometer dari pantai.
Beberapa kasus tsunami lainnya yang terjadi di Indonesia, misalnya yang menimpa
Mapaga (Sulawesi) yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1968, menewaskan 200 orang
dan menghancurkan 790 rumah. Tsunami terjadi juga 23 Pebruari 1969 juga melanda
pantai Sulawesi Barat, 19 Agustus 1877 melanda pantai selatan Sumba, 18 Juli 1979
melanda Lomblen (dekat Flores).
Tsunami yang besar juga terjadi di pantai Barat Aceh dan Nias, pada bulan
Desember 2004. Akibat gempa dasar laut dengan kekuatan 9,2 skala Richter
mengakibatkan kerusakan yang sangat hebat, tidak kurang dari 150.000 orang meninggal.
Dampak dari gempa yang menimbulkan tsunami tersebut tidak hanya menimbulkan
kerusakan dan korban jiwa di Aceh dan Nias saja tetapi juga Myanmar, Sailon, India, dan
Banglades. Setelah itu gempa juga melanda pantai selatan Jawa, dengan kerusakan
terparah terjadi di Pengandaran dan sekitarnya, lebih dari 500 orang meninggal.
2. Arus Laut (Current
Arus merupakan gerakan massa air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
lautan di dunia. Berdasarkan temperaturnya kita mengenal ada arus panas dan arus
dingin. Arus panas adalah bila temperatur air pada arus tersebut lebih tinggi dari pada
temperatur air laut yang didatanginya atau arus laut yang bergerak dari daerah lintang
rendah (daerah Panas) ke daerah lintang tinggi (daerah Dingin) Sedangkan arus dingin
adalah bila temperatur arus itu lebih rendah dari temperatur air laut yang didatanginya
atau arus yang bergerak dari daerah Dingin ke daerah Panas.
36
Jadi istilah panas dan dingin ini mempunyai arti yang relative. Sebab kemungkinan
arus dingin disuatu tempat, temperaturnya lebih tinggi dari pada arus panas ditempat lain,
atau sebaliknya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya arus adalah angin, perbedaan
permukaan air laut (niveau), perbedaan temperatur, perbedaan salinitas dan kepadatan air,
pasang naik-pasang surut (tide), bentuk pantai.
a. Arus laut yang disebabkan karena angin
Arus yang disebabkan karena tiupan angin, merupakan arus permukaan yang
disebut drift. Karena rotasi bumi dan bentuk bumi yang bulat, arah arus biasanya
menyimpang kearah kanan untuk belahan Bumi Utara dan kekiri untuk belahan Bumi
Selatan. Arah arus membentuk sudut 450 dengan arah angin yang mendorongnya,
misalnya arus Ekuator Utara yang arahnya Timur – Barat akibat dorongan angin Pasat
Timur Laut, juga arus Ekuator Selatan, akibat tiupan angin Pasat Tenggara.
Di daerah iklim Sedang belahan Bumi Utara ada arus-arus yang disebabkan oleh
angin Barat Daya. Begitu juga di daerah iklim Sedang di belahan Bumi Selatan ada arusarus
yang disebabkan karena angin Barat Laut. Arus circumpolar (arus hembusan angin
Barat) merupakan arus laut yang mengelilingi bumi disebabkan karena hembusan angin
Barat Laut tersebut.
Di laut-laut Indonesia arus laut terjadi karena tiupan angin musim yang dalam
setahun terjadi dua kali pembalikan arah yaitu angin Musim Barat dan angin Musim
Timur.
b. Arus yang disebabkan karena neveau air laut
Arus laut yang disebabkan karena neveau (tinggi rendahnya permukaan air laut)
contohnya arus kompensasi/arusbalik atau disebut juga arus sungsang (di Ekuator), arus
California, arus Canari, arus Benguella, arus Peru.
Arus yang terjadi karena perbedaan neveau selain karena angin juga bisa
disebabkan karena perbedaan curah hujan, dan penguapan antara lautan dengan laut
pedalaman, misalnya arus dari samudera Atlantik ke laut Tengah, dari samudera India ke
laut Merah.
37
c. Arus yang disebabkan karena perbedaan temperatur, salinitas dan kepadatan air.
Perbedaan temperatur menyebabkan perbedaan kepadatan air, yang menyebabkan
pula perbedaan salinitas. Selain menyebabkan terjadinya arus, air yang lebih padat dan
besar salinitasnya akan turun dan mengalir dibagian bawah sebagai arus bawah.
Sebaliknya air yang ringan dan kurang padat akan muncul dan bergerak dibagian
permukaan sebagai arus permukaan.
Dari daerah kutub arus bawah mengalir ke daerah Ekuator, sebaliknya dari daerah
Ekuator arus permukaan mengalir ke daerah kutub, sehingga terjadi keseimbangan
hydrostatis yang menyebabkan kepadatan dan temperatur air hampir sama untuk seluruh
perairan
Arus permukaan yang ada di berbagai samudera:
1). Arus laut di samudera Pasifik
· Dibelahan Utara: Arus Ekuator Utara, arus Balik Ekuator, arus Kuro Syiwo, arus
oya Syiwo, arus California.
· Dibelahan Selatan: Arus Ekuator Selatan, arus Balik Ekuator, Arus Australia
Timur, arus Cirkum Polar (arus hembusan angin Barat), arus Peru (arus
Humboldt).
2). Arus di samudera Atlantik
· Dibelahan Utara: Arus Ekuator Utara, arus Balik Ekuator, arus Caribia, arus
Antilen, arus Gulfstream, arus Atlantik Utara, arus Labrador, arus Greenland
Timur, arus Canari.
· Dibelahan Selatan: Arus Ekuator Selatan, arus Brazilia, arus Falkland, arus
Cirkum Polar, arus Benguella.
3). Arus di samudera Hindia
· Dibelahan Utara: Karena dibelahan Utara lautannya tidak terlalu luas, maka tidak
ada arus Ekuator Utara. Di daerah ini angin Pasat dipengaruhi oleh angin musim,
yaitu angina musim Timur Laut dan angin musin Barat Daya. Oleh karena itu
38
terdapat arus musim Timur Laut dan arus musim Barat Daya di Teluk Benggala
dan di laut Arab.
· Dibelahan Selatan: Arus Ekuator Selatan, arus Agulhas, arus Maskarena, arus
Cirkum Polar, arus Australia Barat.
Penyimpangan Arah Arus Laut
Penympangan arah arus laut dapat terjadi baik secara horizontal maupun vertikal.
Sama halnya dengan penyimpangan arah angin, secara horizontal dibelahan bumi Utara
arus laut menyimpang ke kanan dan dibelahan Selatan arus laut menyimpang ke kiri.
Gaya coriolis mempengaruhi mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan
membelokan dari arah yang lurus. Gaya ini timbul akibat akibat dari perputaran bumi
pada porosnya (rotasi bumi). Gaya inilah yang menghasilkan adanya aliran gyre yang
mengarah seperti gerakan jarum jam (ke kanan) pada belahan Bumi Utara dan mengarah
ke kiri pada belahan Bumi Selatan
Gaya coriolis juga yang menyebabkan timbulnya perubahan arah arus yang
kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya laut. Gerakan angin
yang berpengaruh terhadap gerakan arus permukaan membentuk sudut sebasar 450 dan
mempungai kecepatan 2 % dari kecepatan angin itu sendiri. Bila angin bertiup dengan
kecepatan 10 meter tiap detik maka dapat menimbulkan arus permukaan yang
berkecepatan 20 Cm tiap detik. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin
bertambahnya kedalaman laut dan pada kedalaman 200 meter gerakan angin tidak lagi
berpengaruh terhadap gerakan arus. Pada waktu kecepatan arus berkurang, maka tingkat
perubahan arah arus yang disebabkan karena gaya coriolis akan meningkat. Hasilnya
adalah bahwa hanya terjadi sedikit pembelokan dari arah arus yang relative cepat
dipermukaan dan arah pembelokannya menjadi makin besar pada aliran arus yang
kecepatannya yang menjadi semakin lambat di lapisan air yang semakin dalam.
Akibatnya akan timbul suatu aliran arus di mana makin dalam suatu perairan, arus yang
terjadi akan semakin dibelokan arahnya. Ekman telah menyelidiki adanya penyimpangan
arah arus tersebut secara vertikal yang menyerupai spiral yang dikenal sebagai Spiral
Ekman.
39
Upwelling dan Sinking
Dibeberapa tempat, arus laut yang disebabkan karena angin dapat menyebabkan
terjadinya arus vertikal baik arus yang naik (upwelling) maupun arus yang turun (sub
welling atau sinking) Proses upwelling adalah suatu proses dimana massa air didorong
kearah atas dari kedalaman sekitar 100 – 200 meter. Aliran air pada permukaan yang
menjauhi pantai mengakibatkan massa air yang berasal dari lapisan dalam akan naik
menggantikan kekosongan tempat itu. Massa air yang berasal dari lapisan dalam ini
belum berhubungan dengan atmosfer oleh karena itu kandungan oksigennya rendah.
Akan tetapi kaya akan larutan nutrient, seperti nitrat dan fosfat. Wilayah laut yang
terdapat upwelling cenderung tumbuh subur fitoplankton. Air yang naik (upwelling)
selain dapat terjadi di sekitar pantai yang berkaitan erat dengan tiupan angin kearah laut
atau sejajar dengan pantai, dapat juga terjadi di laut lepas terutama di tempat-tempat
divergensi atau percabangan arus yang kuat, misalnya equator divergence.
Upwelling dapat dibedakan menjadi beberapa jenis/tipe, yaitu:
(1). Stationary type (jenis tetap), yang terjadi sepanjang tahun meskipun intensitasnya
bisa berubah-rubah. Disini akan berlangsung gerakan naik massa air dari lapisan
bawah secara mantap dan setelam mencapai permukaan, massa air akan terus
bergerak horizontal ke luar. Contohnya adalah upwelling yang terjadi di lepas
pantai Peru.
(2). Periodic type (jenis berkala), yang terjadi hanya pada satu musim saja. Selama air
naik, massa air permukaan meninggalkan lokasi air naik, dan massa air yang lebih
berat dari lapisan bawah bergerak ke atas mencapai permukaan. Contoh jenis ini
adalah upwelling yang terjadi di selatan Jawa.
(3). Alternating type (jenis silih berganti), yang terjadi silih bergantian dengan
penenggelaman massa air (sinking). Dalam satu musim, air ringan di lapisan
permukaan bergerak ke luar dari lokasi terjadinya air naik dan air yang lebih berat
dari lapisan bawah bergerak ke atas, sedangkan pada musim lainnya air permukaan
bertumpuk dilapisan atas yang kemudian tenggelam. Contoh jenis ini adalah air
naik dan tenggelam di laut Banda dan laut Arafura.
40
Apabila ada pertemuan antar massa air/arus laut (convergence) maka air laut akan
turun yang disebut sinking (subwelling current) , misalnya selain yang terjadi di laut
Banda, laut Arafura juga terjadi sekitar Antarik, di sekitar Arctic dan di daerah Subtropik
seperti Antartic convergence, Artic convergen, Subtropical convergen.

Post a Comment for "Gerakan Air Laut (Gelombang, Arus Laut)"