Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MODEL PEMBELAJARAN



MODEL PEMBELAJARAN

Enam komponen dari rencana pembelajaran
tersebut.adalah: 
 1)      Tema/topik,
berisi nama tema/topik yang akan diajarkan. Tema/topik tersebut diambil dari kurikulum (silabus) IPS pada semester yang sesuai bagi pembelajaran keterampilan sosial, bermakna dan dekat dengan kehidupan / keseharian siswa.
 2)      Tujuan Pembelajaran,
 merupakan sasaran yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Tujuan tersebut berisi rumusan kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh para siswa. Tujuan pembelajaran terbagi dua, yaitu tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Tujuan pembelajaran umum, berisi rumusan
kompetensi dasar berkenaan dengan topik yang akan diajarkan, sedang tujuan pembelajaran khusus, berisi rumusan indikator-indikator dari topik yang akan diajarkan.   3)      Materi Pembelajaran,
 merupakan isi atau substansi bahan yang EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya http://educare.e-fkipunla.net Generated: 25 September, 2010, 04:30akan diajarkan, yang menunjang penguasaan kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran ini hanya memuat garis-garis besar bahan ajaran yang merupakan rincian dari topik pembelajaran.
  4)      Model Pembelajaran,
berisi rumusan tentang model pembelajaran kooperatif dengan variasi metode yang akan digunakan. Jenis metode yang digunakan dalam setiap pertemuan tidak selalu sama, disesuaikan dengan topik dan kompetensi yang akan dicapai. Metode-metode tersebut pada umumnya merupakan metode yang berisi kegiatan yang mengaktifkan siswa (seperti bekerja dan diskusi kelompok, presentasi, menanggapi, mengemukakan pendapat, (memimpin), dalam berbagai kegiatan kelompok, bersifat inkuiri atau diskaveri yang bermakna. Meskipun demikan tidak berarti tidak boleh menggunakan metode yang bersifat ekpositori dan klasikal, kalau diperlukan sesuai topik dan kompetensi yang akan dicapai metode- metode tersebut juga dapat digunakan.
  5)      Media dan Sumber Pembelajaran,
 berisi rumusan tentang media atau alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk membantu memperjelas atau mempermudah penguasaan materi atau
kompetensi yang ingin dicapai. Media pembelajaran dapat menggunakan media yang sudah ada di sekolah atau diadakan oleh guru dan siswa. Sumber pembelajaran dapat berupa buku, majalah dan bahan cetak lain, bahan elektronik, orang atau nara sumber, dan sumber pembelajaran yang ada di lingkungan masyarakat
  6)      Evaluasi Pembelajaran,
merupakan kegiatan untuk mengukur dan menilai pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Evaluasi ini meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil pebelajaran. Evaluasi proses ditujukan untuk menilai perilaku atau
keterampilan sosial siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran, seperti bekerja dan diskusi dalam kelompok kecil, kelompok sedang, kelompok besar dan dalam kelas. Evaluasi hasil ditujukan untuk mengukur dan menilai tingkat
penguasan siswa dalam kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam tujuan. Pengukuran menggunakan kuis, tes obyektif dan uraian.  

1. Examples Non Examples

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.

Langkah-langkah:
1.   Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.   Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhati¬kan/menganalisa gambar
4.   Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.   Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.   Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.   Kesimpulan  

2. Picture and Picture

Langkah-langkah :
1.   Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.   Menyajikan materi sebagai pengantar
3.  Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4.   Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar gambar menjadi urutan yang logis
5.   Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.   Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.   Kesimpulan/rangkuman  

3. Numbered Heads Together: Kepala Bernomor (Spencer Kagan, 1992)

Langkah-langkah:
1.   Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.   Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.   Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.   Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.   Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.   Kesimpulan  


4. Cooperative Script : Skrip Kooperatif (Danserau cs., 1985)

Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah:
1.   Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.   Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.  Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.   Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
           Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
           Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5.   Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6.   Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7.   Penutup   

5. Student Teams Achievement – Divisions (STAD) : Kooperatif Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)

Langkah-langkah:
1.  Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.   Guru menyajikan pelajaran
3.  Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat  menjelaskan pada  anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.  Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.   Memberi evaluasi
6.   Kesimpulan  
6. Jigsaw : Kooperatif Model Tim Ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)


Langkah-langkah:
1.   Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.   Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.   Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.  Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.   Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.   Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.   Guru memberi evaluasi
8.   Penutup    
7. Problem Based Indtroduction (PBI) : Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Langkah-Langkah:
1.  Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.  Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.  Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.  Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan  
8. Artikulasi
Langkah-langkah:
1.   Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.   Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.   Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.  Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.   Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.   Kesimpulan/penutup  
9. Mind Mapping

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternative jawaban
Langkah-langkah:
1.   Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.   Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.   Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.   Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru  
10. Make a Match : Mencari Pasangan (Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah:
1.   Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.   Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.   Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.   Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.   Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.   Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.   Demikian seterusnya
8.   Kesimpulan/penutup  

11. Think Pair and Share (Frank Lyman, 1985)

Langkah-langkah:
1.   Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.   Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.   Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4.   Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.   Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6.   Guru memberi kesimpulan
7.   Penutup  
12. Debate

Langkah-langkah:
1.   Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2.   Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3.   Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4.  Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5.   Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

Post a Comment for "MODEL PEMBELAJARAN"