contoh laporan ppl kkn
I.
PENDAHULUAN
A. Dasar Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Dasar dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
ini adalah:
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 039 /U/ 1980 yang menyatakan “ terpadunya rancangan dan proses pelaksanaan
kurikulum LPTK diatas suatu praktik dalam mengasuh tenaga kependidikan yang
profesional”. Oleh karena itu, Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan akademik
yang harus ditangani LPTK dan Kanwil Departemen Pendidikan serta sekolah tempat
pelaksanaan PPL.
Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 0141 /F/ 1985 yang menyatakan:
1. Terpadunya rancangan dan proses pelaksanaan
kurikulum di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), diatas suatu
wawasan yang berarti terpadunya teori dan praktik dalam mengasuh tenaga
kependidikan.
2. Terkoordinasinya dengan mantap kegiatan-kegiatan
pembina tenaga kependidikan yang meliputi prajabatan, pengangkatan dan
penempatan latihan dalam jabatan dan pengembangan karier.
Atas tuntutan konsep keterpaduan tersebut, maka
salah satu komponen kegiatan yang harus mendapat penanganan sungguh-sungguh
adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik pendidikan yang merupakan
muara di mana semua unsur setiap komponen kurikulum memadu, sehingga
menampakkan wajah kependidikan.
B. Latar Belakang Dilaksanakan PPL
Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan
manusia yang bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan juga produktif. Hal
tersebut juga tercantum dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta bertanggung jawab. Guru merupakan komponen yang penting dalam
sekolah, sebab guru yang secara lansung berinteraksi dengan siswa. Di sekolah
guru tidak hanya mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi
juga memiliki tanggungjawab mulia, yaitu mendidik siswa menjadi manusia yang
lebih baik, lebih utuh dan lebih manusiawi baik fisik maupun mental.
Hal-hal tersebut di atas merupakan suatu
kriteria yang harus dipenuhi seorang calon guru. Sebagai seorang guru, ia tidak
hanya sekedar pandai teori tetapi juga harus pandai dalam prakteknya, yaitu
harus bisa menyampaikan apa yang ia ketahui dan dipandang kondusif dengan
kondisi siswa. Pengalaman mengajar tidak saja memudahkan guru dalam proses
belajar mengajar di saat-saat berikutnya, tetapi juga memberikan penjelasan
dalam pencapaian tujuan umum dan khusus yang telah direncanakan. Secara idealis, semakin banyak kuantitas mengajar, maka seorang pendidik
akan lebih mampu mengetahui kondisi dan situasi kelas yang sebenarnya sehingga peningkatkan kualitas pendidikan akhirnya akan tercapai.
Dalam menerapkan pola pikir di atas,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, yang berspesifikasi
mempersiapkan calon-calon pendidik yang profesional dengan mewajibkan kepada semua mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah yang telah dipercayai untuk membantu program
tersebut.
SMP Trimulya merupakan salah satu sekolah yang dipercaya oleh
FKIP Universitas Lampung untuk menjadi tempat pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL), pada tahun ajaran 2012-2013. Diharapkan SMP Trimulya Tanjung Bintang dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa yang melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL), dan sebaliknya mahasiswa pun harus dapat sepenuhnya
berlaku sebagai praktikan yang baik, ilmiah, aktif dan memberikan angin segar baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik khususnya bagi para siswa/siswi di SMP Trimulya.
Seiring dengan telah berakhirnya
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun ajaran 2012-2013, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan PPL perlu dituangkan dalam
laporan tertulis yang dapat memberi kontribusi ataupun input bagi mahasiswa
praktikan, sekolah, dan FKIP Universitas Lampung.
C. Pengertian Program Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan merupakan salah satu
kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Unila yang mencakup tugas latihan mengajar dan tugas-tugas
kependidikan di luar mengajar terbimbing dan terpadu untuk memenuhi prasyarat
profesi pendidikan yang komprehensif. Setelah melaksanakan program ini
diharapkan mahasiswa calon guru memiliki seperangkat pengetahuan kognitif, afektif
dan psikomotorik yang diperlukan bagi profesinya.
Program Pengalaman Lapangan ini dirancang untuk melatih para calon guru
menguasai kemampuan keguruan yang utuh sehingga setelah menyelesaikan
pendidikannya, mahasiswa siap secara mandiri untuk mengembangkan tugas sebagai
seorang guru yang professional.
D. Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan
Maksud dan tujuan PPL secara umum adalah untuk
membentuk profesionalisme guru atau pendidik yang baik karena dengan Program
Pengalaman Lapangan seorang calon guru benar-benar memahami situasi dan kondisi
sekolah dan pengelolaannya.
1. Maksud PPL
Pelaksanaan PPL ditujukan untuk membentuk calon tenaga pendidik yang
profesional sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Melalui kegiatan PPL,
diharapkan mahasiswa FKIP dapat memiliki keterampilan, kecakapan serta
pengalaman dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik maupun pengajar.
Sebagai pengajar, seorang guru berkewajiban memberikan bekal ilmu pengetahuan
dan keterampilan kepada siswanya.
Sebagai pendidik, seorang guru harus memberikan pembinaan terhadap
kepribadian murid, yang meliputi: sikap mental, serta akhlaknya yang sesuai
dengan norma-norma kemanusiaan dan kepribadian bangsa, sehingga pada akhirnya
siswa dengan bekal pengetahuan yang telah didapatkannya akan siap baik secara
konseptual maupun secara mental. Oleh karena itu, para mahasiswa PPL sebagai
calon guru diharapkan memiliki beberapa aspek sebagai berikut:
- Sikap kedewasaan dan kepribadian yang mantap,
- Ketulusan dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawab,
- Keterampilan dalam mengelola kelas dengan sebaik-baiknya, serta
- Keterampilan dan kemampuan menyampaikan materi kepada peserta didik.
Dengan mengikuti kegiatan PPL diharapkan
mahasiswa keguruan memiliki keterampilan dan kecakapan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar yang harus selalu menjaga kode etik
jabatan guru.
2.
Tujuan
PPL
Adapun tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam
bidang pembelajaran dan manajerial sekolah, dalam rangka melatih dan
mengembangkan kompetensi kependidikan.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mempelajari, mengenal dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang
terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai ke dalam kehidupan nyata
di sekolah atau institusi lainnya.
d. Memacu mengembangkan sekolah atau institusi
lainnya dengan cara menumbuhkan motivasi atas kekuatan sendiri.
e. Meningkatkan hubungan kemitraan antara FKIP Unila
dengan pemerintah daerah, sekolah, dan lembaga terkait.
Selain itu juga, seorang guru diharapkan memiliki
keterampilan proses belajar mengajar dan mengelola kelas. Dengan demikian
diharapkan seorang calon guru mempunyai seperangkat pengetahuan, nilai serta
pola tingkah laku yang diperlukan dalam profesinya.
E. Sasaran Program Pengalaman Lapangan
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan
program ini adalah agar mahasiswa calon guru menjadi pribadi calon pendidik yang memiliki
seperangkat pengetahuan, kompetensi, nilai, sikap atau tingkah laku yang diperlukan untuk
menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai guru serta dapat menggunakan segenap
kemampuannya sebagai pendidik baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
luar sekolah .
Menjalani tugas profesi sebagai guru pada zaman
informasi yang serba cepat, massif , dan global saat ini dan dimasa yang akan
datang, tidak lagi cukup hanya mengandalkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di
bangku kuliah . Guru dan calon guru juga dituntut untuk selalu memajukan dan
memutakhirkan pengetahuannya melalui berbagai cara dan wadah yang tersedia
.Tanpa itu maka guru akan ditinggalkan oleh siswa–siswanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sasaran utama PPL ialah mahasiswa
FKIP supaya dapat memiliki bekal untuk terjun langsung di lapangan sebagai
tenaga pendidik yang berkopetensi dan professional.
F.
Status PPL
PPL wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa FKIP yang akan
menyelesaikan pendidikannya. Selain itu, status PPL ini juga merupakan bagian integral dari keseluruhan
kurikulum pendidikan guru berdasarkan kompetensi guru. Program Pengalaman Lapangan
(PPL) ini memiliki bobot empat SKS dengan masa praktik selama tiga bulan.
G. Ruang Lingkup Program Pengalaman Lapangan
Ruang lingkup kegiatan PPL ini adalah:
1)
Subjek PPL adalah mahasiswa
FKIP Universitas Lampung
2) Objek PPL adalah proses belajar mengajar
di kelas, mengelola kelas, administrasi siswa, pengorganisasian siswa dan
mengorganisasi komponen-komponen pendidikan.
3) Proses belajar mengajar di kelas adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas dalam upaya membimbing
dan mengarahkan siswa untuk menemukan konsep-konsep ilmu pengetahuan yang
dipelajari.
4) Mengelola kelas adalah kemampuan yang
harus dimiliki oleh calon guru dalam menciptakan suasana yang kondusif agar
terselenggara proses belajar mengajar yang baik.
5) Administrasi sekolah adalah kegiatan rutin
yang mesti dilakukan oleh calon guru seperti mengisi daftar hadir siswa,
mengarsipkan tugas-tugas siswa, analisis hasil uji blok dan kegiatan lain yang
berkaitan dengan administrasi siswa.
6) Pengorganisasian adalah mengatur jadwal
materi yang akan disampaikan, mengatur kegiatan PPL di sekolah agar terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
7) Mengorganisasi komponen-komponen
pendidikan adalah ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, ikut membantu
pelaksanaan kegiatan organisasi sekolah, memberikan masukan yang berarti bagi
pelaksanaan kegiatan organisasi intrasekolah.
Sehingga dari poin-poin
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL memiliki beberapa ruang lingkup,
yaitu: pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah, pengelolaan kelas,
administrasi kelas/sekolah, pengorganisasian kurikulum serta pengorganisasian
komponen penunjang pendidikan lainnya.
H. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan
Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung
pada semester ganjil tahun 2012/2013 di SMP Trimulya
Tanjung Bintang. PPL ini dilaksanakan pada tanggal 9 juli 2012 sampai 21 september
2012, lebih kurang
kegiatan PPL ini dilaksanakan selama tiga bulan. Pembagian waktu
pelaksanaan PPL antara lain:
1. Tahap Observasi :
9 Juli – 14 Juli 2012
2. PPL Terbimbing : 16 Juli – 28 juli 2012
3. PPL Mandiri : 30
juli – 20 September 2012
4. Ujian :
19 September 2012
5. Penarikan PPL : 21 September 2012
II.
PELAKSANAAN KEGIATAN PPL
A. Tahap Observasi Sekolah
Observasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan
oleh mahasiswa PPL untuk mengetahui kondisi sekolah di SMP Trimulya Tanjung
Bintang, yang meliputi kondisi guru, siswa, sarana, dan prasarana yang dapat
membantu proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan observasi ini dilakukan
lebih kurang selama satu minggu, yaitu di mulai sejak tanggal 9-14 Juli 2012.
Pada pelaksanaan tahap observasi, praktikan harus
mampu mengenal lingkungan sekolah beserta elemennya. Selama praktikan mengadakan observasi
hubungan dan interaksi antar siswa cukup
harmonis, interaksi itu tidak hanya
terjadi dalam kelas tetapi juga di
luar kelas. Melalaui observasi ini praktikan dapat mengetahui hal-hal yang
mungkin mampu mendukung ataupun menghambat proses pembelajaran yang akan
dilakukan.
Tahap
observasi yang dilakukan mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Trimulya Tanjung Bintang meliputi:
1. Sejarah Berdirinya SMP Trimulya Tanjung Bintang
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti
yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945 Pemerintah c.q. Departemen Pendidikan
Nasional mendirikan sekolah–sekolah dari tingkat dasar sampai pada perguruan
tinggi.
Tahun 1999 didirikanlah SMP Trimulya, tepatnya pada tanggal 9 September 1999
pukul 09.00 WIB batu pertama diletakkan sebagai tanda didirikannya SMP
Trimulya. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Pendidikan Trimulya yang diketuai
Bapak Suyanto . Pendiri sekolah ini adalah Bapak Sumardi yang merupakan rekan
Bapak Suyanto. Sekolah ini didirikan untuk menampung lulusan Sekolah Dasar di Desa Trimulyo. Untuk penyediaan lahan/tanah, Desa Trimulyo meminjamkan tanah milik Desa untuk
dibangun SMP Trimulya di atas tanah desa tersebut dengan perjanjian apabila
kelak SMP Trimulya bubar, maka tanah akan dikembalikan ke Desa Trimulyo. Sejak itulah didirikan Unit Sekolah Baru
yang diberi nama SMP Trimulya yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang juga seorang Pemilik dan Ketua Yayasan
Pendidikan Trimulya, yakni Bapak Suyanto.
2. Situasi dan Kondisi Sekolah
Lokasi SMP Trimulya di jalan perintis 1 desa
Trimulyo kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dengan batas-batas
sebagai berikut:
a.
Barat :
Berbatasan dengan lapangan atau tanah desa dan Paud Ceria I,
b.
Timur
: Berbatasan dengan Balai Desa
Trimulyo dan Pos Kesehatan Desa,
c.
Utara : Berbatasan dengan kebun atau tanah milik penduduk,
d.
Selatan : Berbatasan dengan Jalan Perintis I.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh sekolah SMP Trimulya antara lain :
a. 5 ruang belajar (kelas),
b. 1 ruang guru,
c. 1 ruang komputer,
d. 3 ruang kosong.
3. Observasi Pengenalan Keadaan Siswa
Jumlah keseluruhan siswa SMP Trimulya Tahun Ajaran 2012-2013 adalah 111 siswa yang terdiri dari kelas VII,
VIII dan IX. Perincian jumlah kelas SMP Trimulya adalah sebagai berikut :
Ì Kelas VII terdiri dari 1 kelas dengan jumlah 39 siswa,
Ì Kelas VIII terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 37 siswa, yaitu:
1) Kelas VIII A dengan jumlah 19 siswa
2) Kelas VIII B dengan jumlah 18 siswa
Ì Kelas IX terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 35 siswa, yaitu:
1) Kelas IX A dengan jumlah 19 siswa
2) Kelas IX B dengan jumlah 16 siswa
Waktu pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di SMP Trimulya
sebagai berikut :
§
Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu dimulai pukul 07.45 s/d 12.25 WIB.
§
Hari Jum’at dimulai pukul 07.45 s/d 11.10 WIB.
4. Kegiatan Ekstakurikuler
Salah satu hal yang menjadi perbedaan antara
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum yang lain adalah
disediakannya waktu khusus bagi para siswa untuk melakukan pengembangan diri
sesuai dengan bakat dan minat mereka. Kegiatan tersebut lazim disebut sebagai
kegiatan Pengembangan Diri (PD). Kegiatan tersebut dibina langsung oleh
guru-guru bidang studi yang sesuai dengan kompetensinya. Pengembangan Diri
tersebut wajib diikuti oleh para siswa, khususnya siswa kelas VII dan kelas
VIII.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Trimulya Tanjung
Bintang meliputi:
a)
OSIS
OSIS di SMP Trimulya tidak begitu aktif. Kegiatan
Ekstrakulikuler ini dibina oleh Bapak Sirwan. Program kegiatan OSIS antara lain
Upacara Bendera, Pramuka, Peringatan Hari Besar Nasional dan Islam, Masa
Orientasi Siswa, Turnamen atau Perlombaan antar kelas, serta Perayaan Hari
Kemerdekaan Indonesia. Program Kerja OSIS saat ini sedang disusun dan
diperbaharui kembali agar pelaksanaannya menjadi lebih baik dan rutin.
b) Pramuka
Pramuka merupakan bagian dari kegiatan OSIS.
Kegiatan Pramuka sudah tergolong rutin dilakukan dua kali setiap satu bulan.
Kegiatan ini dibimbing oleh Bapak Sirwan dan Ibu Rena Martiana.
c)
Karate
Kegiatan Karate ini dilaksanakan setiap hari
Jum’at pagi sebagai selingan senam pagi di hari Jum’at, dan dilaksanakan dua
kali dalam satu bulan. Kegiatan ini dibimbing oleh non-guru yang merupakan
anggota dari BKC (B,,,,, Karate Club)
Mahasiswa terlibat langsung dalam setiap kegiatan
ekstrakulikuler membantu guru-guru dalam membina dan mengayomi siswa siswi SMP
Trimulya. Namun, di kegiatan Karate mahasiswa hanya ikut menjadi peserta karena
kurangnya keterampilan dalam karate.
5.
Observasi Tugas dan Peranan Kepsek, dan Wakil Kepala Sekolah
Kepala Sekolah : Suyanto, S.Pd
No. SK Kep.sekolah : ..................
Wakil Kepala Sekolah : Nuryati
a) Tugas dan Peranan Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin
administrasi dan supervisor sekolah, adapun tugas kepala sekolah adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun perencanaan,
2) Mengorganisasikan kegiatan,
3) Mengarahkan kegiatan,
4) Mengkoordinasikan kegiatan,
5) Mengatur hubungan dengan masyarakat dan
instansi lain,
6) Melaksanakan evaluasi,
7) Mengadakan rapat,
8) Memberi kegiatan, dan
9) Memberi keputusan.
Sebagai supervisor kepala sekolah bertugas
menyelenggarakan supervisi mengenai:
1) Kegiatan belajar mengajar,
2) Kegiatan bimibingan dan penyuluhan,
3) Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler,
4) Kegiatan ketatausahaan, dan
5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan
instansi lain.
b) Tugas dan Peranan Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah mempunyai tugas membantu
kepala sekolah dalam kegiatan:
1) Menyusun, merencanakan, membuat kegiatan,
dan jadwal pelaksanaan,
2) Pengorganisasian dan pengarahan,
3) Ketenaga-kerjaan dan pengawasan.
6. Observasi Tugas dan Peran Guru
Tugas
guru dapat diperinci sebagai berikut:
- Tugas profesional, yaitu membentuk dan
mengembangkan kepribadian anak. Tugas manusia yaitu membina anak didik dalam
rangka meningkatkan dan mengembangkan martabat diri sendiri serta kemampuan
manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri.
- Tugas masyarakat, yaitu mengembangkan
masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
a)
Tugas dan Peran Guru Bidang Studi
Tugas guru
bidang studi pada umumnya adalah:
- Mengajar pada kelas yang telah ditentukan
sesuai dengan bidang studinya.
- Mengevaluasi kehadiran dan keberhasilan
siswa pada bidang studi yang dipegang oleh guru bersangkutan.
b) Tugas dan Peran Wali Kelas
Wali kelas bertugas membantu kepala sekolah dalam
kegiatan:
1) Mengatur penyelenggaraan hubungan sekolah
dengan wali siswa.
2) Membina hubungan antara sekolah dengan BP
dan BK.
3) Mengelola kelas.
4) Menyelenggarakan administrasi kelas yang
menyangkut denah tempat duduk siswa, daftar pelajaran kelas, buku absen siswa,
buku kegiatan belajar mengajar siswa, dan tata tertib kelas.
5) Mengisi daftar nilai kelas.
6) Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
7) Pencatatan mutasi siswa
8) Pembagian raport siswa.
9) Menyusun kriteria dan persyaratan
naik/tidak naik, serta lulus/tidak lulusnya siswa.
c)
Guru Bimbingan dan Konseling (BK/BP)
Bimbingan Konseling membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Penyusunan program dan pelaksanan bimbingan
konseling.
- Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
- Memberikan layanan bimbingan konseling pada siswa
agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa
dalam meperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan, lapangan dan konseling.
- Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan
konseling.
- Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi
hasil belajar.
- Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut
bimbingan dan konseling.
- Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
Bimbingan dan
konseling di SMP Trimulya ditangani oleh seorang guru.
7.
Observasi
Tugas dan Peran Guru
Pamong
Tugas Seorang pamong adalah:
- Membimbing mahasiswa, terkait dengan
proses pembelajaran yang mencakup praktik mengajar terbimbing, mandiri serta
kegiatan non-mengajar lainnya.
- Memberi model mengajar/model kerja pada
saat mahasiswa melakukan observasi.
- Memberikan tugas atau bahan mengajar kepada praktikan.
- Membantu mahasiswa praktikan dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran
- Membimbing mahasiswa calon guru dalam
mengerjakan tugas, memberi bimbingan kepada siswa, administrasi kelas serta
tugas kurikuler dan ekstrakurikuler lainnya.
- Mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam
latihan pengalaman Lapangan berdasarkan
pola sistem instruktural yang ditetapkan.
- Mendiskusikan masalah yang ditemukan
dengan bimbingan kepala sekolah dan dosen pembimbing untuk mendapat solusi.
8.
Observasi Keadaan/Hubungan Teman Sejawat
Dalam melaksanakan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) praktikan membina hubungan yang harmonis dengan
sesama praktikan. Setelah mengajar biasanya masing-masing praktikan
menceritakan hal-hal yang terjadi di kelas atau pengalamannya pada saat mengajar di kelas, sehingga setiap praktikan dapat mencari solusi secara bersama-sama, bertukar
pikiran atas setiap persoalan yang dihadapi, baik dalam menghadapi tingkah laku
siswa maupun masalah lain selama berlangsungnya kegiatan PPL.
Untuk mempermudah pembagian tugas dalam
melaksanakan PPL ini dipilih seorang koordinator kegiatan yang dilaksanakan
selama berlangsungnya Program
Pengalaman Lapangan dalam
mengajar di sekolah yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilaksanakan selama berlangsungnya Program Pengalaman Lapangan adalah mengajar di kelas yang telah ditentukan oleh guru pamong, membantu
administrasi TU, membantu guru piket serta banyak lagi tugas yang lainnya.
Berikut daftar nama praktikan di SMP Trimulya semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013:
1)
Azfin Gustria (P. Fisika) NPM
0913022002
2)
Bayu Andi M. (P. Batrasia) NPM 0913041028
3)
Donny Pramanaladi (P. Kimia) NPM 0913023035
4)
Hendra Kurniawan (P. Matematika) NPM 0913021046
5)
Hendri Kuswanto (P. Geografi) NPM 0913034089
6)
Jenny Firawan (P. BK) NPM 0913052048
7)
Meylinda Susanti (P.
Bahasa Inggris) NPM 0913042108
8)
Putri Chris Yanto (P. Biologi) NPM 0913024060
9)
RosidahNurul (P.
Pkn) NPM 0913032068
10)
Siska Devita Aprilia (P. Sejarah) NPM
0913033094
11)
Sopa Diarti (P.
Biologi) NPM 0913024019
9. Observasi Hubungan dengan Siswa
Dalam mendidik, melatih, membimbing dan mengajar, pada dasarnya adalah pergaulan antara siswa dan guru. Antara
guru dengan siswa terdapat suatu interaksi yang bersifat edukatif, dimana guru
dengan sengaja mengubah perilaku siswa kearah kebaikan. Untuk membantu
tercapainya keberhasilan kegiatan belajar mengajar, langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa adalah:
- Mendorong siswa mengembangkan perilaku
positif.
- Mendorong siswa menumbuhkan sikap percaya
diri sendiri.
- Bersikap lunak, baik di dalam maupun di
luar kelas.
- Menampilkan kesungguhan dalam mengajar.
- Mengembangkan hubungan yang harmonis antarpribadi dalam kelas maupun
di luar kelas.
- Menangani tingkah laku siswa yang tidak diinginkan dengan adanya
hubungan yang baik dan wajar antara guru dengan siswa, maka kegiatan belajar
mengajar akan tercapai dengan baik.
10. Observasi Kegiatan Administrasi
Sekolah
a) Tugas tenaga administrasi sekolah
adalah:
- Melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah,
- Menyediakan perlengkapan lainnya,
- Koordinator dan penanggungjawab kepada
administrasi sekolah,
- Membantu tugas keluar Dinas,
- Mencatat keluar masuknya keuangan sekolah,
seperti SPP serta gaji guru dan karyawan,
- Mengurus jumlah karyawan yang ada, baik
tetap maupun tidak tetap,
- Mengurus buku induk siswa,
- Mengurus surat-menyurat kepada instansi
lain.
b) Pegawai Perpustakaan
Perpustakaan menjadi sarana penunjang bagi
kelancaran kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, sebab perpustakaan
menyediakan berbagai buku sebagai sumber informasi.perpustakaan SMP Trimulya
sudah cukup baik dilihat dari segi kelengkapan koleksi maupun manajemen
pengelolaannya. Namun ruangannya kurang luas untuk ukuran sebuah perpustakaan.
Adapun tugas dari seorang
pegawai perpustakaan adalah :
- Meminjamkan buku paket bagi siswa,
- Membuat kartu anggota baru,
- Melayani peminjaman buku,
- Memelihara, merawat, dan mengatur buku,
- Membuat daftar pengelompokkan buku.
10. Visi dan Misi Sekolah
a) Visi
Bertakwa, Berprestasi, dan Berkepribadian.
b) Misi
·
Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
·
Menumbuhkan
semangat untuk berprestasi secara intensif.
·
Membantu
siswa dalam mengenali potensi dirinya untuk dikembangkan secara optimal.
·
Menumbuhkan
penghayatan terhadap tata krama siswa.
·
Membiasakan
dan menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sehingga tercipta
suasana tenang, tentram, dan damai.
B. Tahap Pelaksanaan PPL
1. Tahap Penyusunan Program Sekolah (Tugas Mengajar
dan Non Mengajar)
Pada tahap ini praktikan membuat perangkat
pembelajaran seperti program tahunan dan
program semester. Kemudian praktikan mulai membuat alokasi waktu
pembelajaran semester ganjil, silabus, dan juga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Perangkat pembelajaran tersebut kemudian dikonsultasikan kepada guru
pamong untuk diperbaiki jika ada kesalahan di dalamnya sehingga layak untuk
dipakai sebagai perangkat pembelajaran di kelas. Selain itu praktikan juga
melakukan pemahaman tentang tahap pelatihan dan tugas kependidikan.
1) Belajar mengenal siswa
Dalam proses belajar mengajar hal yang tidak
terlupakan oleh praktikan adalah mengenal siswa. Praktikan mengenal siswa
dengan cara:
a. Mengingat nama siswa.
b. Memperhatikan dan mengenal siswa
yang memiliki kelebihan dalam hal:
▪
prestasi,
▪
fisik,
▪
interaksi
sosial.
c. Melakukan pendekatan melalui:
▪
kegemaran,
▪
persoalan-persoalan
yang dihadapi.
2) Mengenal pengelolaan sekolah.
Dalam kegiatan PPL ini praktikan juga mengenal
pengelolaan sekolah yang berhubungan dengan:
a. Edukatif,
b. Administratif,
c. Personalia.
Kegiatan mengajar mahasiswa dibimbing oleh guru
pamong dan meliputi:
-
Menyiapkan program semester.
-
Menentukan
alokasi waktu pembelajaran untuk satu semester.
-
Menyusun
satuan pelajaran dan program rencana pelaksanaan pembelajaran.
-
Menentukan
teknik dan metode belajar yang sesuai.
-
Melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
-
Melaksanakan
penilaian secara lisan dan tertulis.
Tahap penyusunan program kurikulum untuk kegiatan
non mengajar meliputi:
-
Jadwal
pelajaran dan kalender pendidikan.
-
Program semester.
-
Membuat
kisi-kisi soal tes.
-
Lembaran rencana kerja tahunan.
-
Silabus/RPP
dan kumpulan bahan evaluasi.
Untuk administrasi siswa, tugas-tugasnya meliputi:
-
Surat
pendaftaran siswa atau penerimaan siswa baru.
-
Daftar calon siswa baru.
-
Daftar hadir siswa.
-
Buku raport siswa.
-
Buku
mutasi siswa dan surat keterangan pindah.
-
Daftar
prestasi siswa dan hasil surat keterangan pindah siswa.
Administrasi keuangan di SMP Trimulya meliputi:
-
Menerima
pembayaran SPP.
-
Membayar honor guru.
-
Melaporkan
tentang keadaan keuangan kepada kepala sekolah.
-
Mengatur keluar masuknya uang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Dan urusan administrasi kantor pada SMP Trimulya, meliputi:
-
Organisasi dan struktur
kepegawaian.
-
Anggaran belanja sekolah.
-
Surat menyurat agenda.
-
Membuat laporan, pengisian buku
induk, buku absen guru, buku tamu, buku absensi siswa, dan sebagainya.
2. Hasil Observasi Kelas
Sebelum praktikan mengajar di kelas, terlebih dahulu praktikan
melihat guru pamong mengajar di kelas. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui
dan mempersiapkan diri dalam praktik mengajar selanjutnya dan mengetahui bagaimana
cara dan pelaksananan dalam proses mencapai tujuan belajar mengajar agar lebih
efektif dan efesien.
Selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa praktikan mengajar satu kelas dan setiap karakter siswa sehingga perlu diadakan observasi
kelas terlebih dahulu untuk memudahkan proses pembelajaran. Kelas yang diajar
oleh mahasiswa praktikan adalah kelas delapan (VII), Observasi yang dilakukan
meliputi observasi kelas untuk mengetahui keadaan kelas dan observasi siswa
untuk mengetahui keadaan siswa dari kelas yang diajar.
3.
Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas Kependidikan Non Mengajar
a)
Masa Latihan Terbimbing
Mahasiwa praktikan
memperoleh bimbingan dari guru pamong dalam pelaksanaan kegiatan intrakurikuler
dan kokurikuler. Pada tahap bimbingan mahasiswa praktikan mengadakan observasi
mengenai keadaan kelas dan siswa yang akan diajar serta melihat langsung
bagaimana guru pamong melaksanakan tugasnya dalam proses pembelajaran.
Pada tahap terbimbing guru pamong banyak
memberikan saran, masukan dan kritik mengenai cara mengajar serta pengelolaan
kelas. Kemudian mahasiswa praktikan memperoleh banyak masukan mengenai
penentuan tugas di luar jam pelajaran kepada para siswa sebagai kegiatan
kokulikuler yang sesuai dengan kompetensi dan materi ajar yang tersedia, dan
juga dengan cara penilaiaan. Mengingat pentingnya kegiatan kokurikuler dalam
pencapaian target belajar, terutama dikarenakan keterbatasan waktu yang
tersedia.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktikan juga dibimbing oleh
guru pamong. Guru pamong bertugas membimbing praktikan yaitu dengan membantu
merencanakan kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan:
- Urutan bahan pelajaran.
- Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
bahan pelajaran.
- Evaluasi yang meliputi lama waktu tes,
bentuk soal, dan cara penilaian.
- Mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam
Praktek Pengalaman Lapangan berdasarkan pola dan sistem interaksional yang
telah ditentukan.
- Menetapkan penampilan mahasiswa dalam
melaksanakan pengalaman lapangan.
- Menilai penampilan mahasiswa.
- Memberikan umpan balik (feedback)
dalam penyajian teori pengalaman.
- Memberikan keterampilan- keterampilan
dalam mengajar seperti:
·
Memulai
dan mengakhiri pelajaran,
·
Keterampilan
mengelola kelas,
·
Keterampilan
bertanya,
·
Keterampilan
memberikan penguatan,
·
Keterampilan
memberi materi,
·
Keterampilan
membuat metode dan media pembelajaran.
b)
Masa Latihan Mandiri
Setelah memperoleh
bimbingan dari guru pamong selama tahap terbimbing, mahasiswa praktikan diberi
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler secara
mandiri. Akan tetapi dalam pelaksanaannya mahasiswa praktikan tetap memperoleh
bimbingan dari guru pamong. Guru pamong tetap memberikan arahan, masukan, saran
dan kritik terhadap cara mahasiswa praktikan memberikan materi, penguasaan
kelas maupun pemberian penilaian baik tugas yang termasuk kedalam kegiatan
intrakurikuler maupun kokurikuler.
Tahap pelaksanaan kegiatan intrakurikuler maupun
kokurikuler secara mandiri dilaksanakan dari tanggal 22 Agustus sampai dengan 19 September 2012.
Pada pelaksanaannya mahasiswa praktikan melaksanakan tugasnya sebagaimana tugas
seorang guru, meliputi penyampaian materi ajar, membimbing siswa, pemberian
tugas dan uji blok serta pemberian penilaian.
Hal-hal yang harus dikuasai praktikan dalam masa latihan
mandiri adalah :
- Keterampilan membuka dan mengakhiri
pelajaran.
Hal ini penting sebab akan
berpengaruh terhadap siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana
siap mental pada siswa, menarik perhatian siswa, memotivasi, dan memberi acuan
untuk kondisi siap belajar.
- Keterampilan menjelaskan.
Dalam menjelaskan materi
pelajaran praktikan memberikan penjelasan materi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematis untuk menunjukkan hubungan antara yang sudah
dengan yang belum dipelajari siswa. Melalui penjelasan, praktikan dapat
membimbing siswa untuk memahami, mengatasi kesalahpahaman siswa, membantu
memecahkan masalah siswa, dan membantu proses penalaran siswa.
- Keterampilan bertanya.
Bertanya kepada siswa juga harus
jelas, sebaiknya mengajukan pertanyaan terlebih dahulu baru kemudian
mempersilahkan siswa untuk menjawab.
- Keterampilan memberikan penguatan.
Memberikan penguatan sangat
diperlukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar dan memperkuat
pemahaman atas materi yang telah disampaikan. Penguatan dapat melalui penguatan
verbal maupun non-verbal.
- Keterampilan mengadakan variasi.
Dalam proses pembelajaran
sebaiknya metode yang digunakan bervariasi. Hal ini dilakukan agar siswa tidak
jenuh.
- Keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil.
Keterampilan
ini diperlukan ketika metode pengajaran yang digunakan adalah diskusi.
- Keterampilan mengelola pembelajaran.
Mengelola
pembelajaran meliputi keterampilan mengelola kelas dan mengelola materi
pelajaran.
- Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
Keterampilan
ini diperlukan untuk memberikan pemahaman untuk masing-masing siswa.
c) Evaluasi
Ujian dilakukan oleh masing-masing praktikan
dengan waktu ujian yang telah
ditentukan oleh mahasiswa praktikan dengan guru pamong. Guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan bertindak sebagai penguji dengan format penilaian yang
ditentukan oleh tim PPL Unila.
d) Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah
Selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
(PPL), mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang meliputi
kegiatan mengajar, upacara bendera, pesantren kilat, halal bihalal, perayaan
hari kemerdekaan nasional, senam pagi setiap hari jum’at, MOS, dan OSIS.
Kegiatan mengajar dilakukan pada kelas-kelas yang
telah ditentukan oleh guru pamong sesuai dengan bidang studi masing–masing,
serta menggantikan guru–guru yang tidak hadir karena suatu halangan tertentu.
Upacara bendera dilakukan setiap hari senin yang pada hari sebelumnya mahasiswa
juga berpartisipasi mengikuti latihan upacara bendera yang dilakukan oleh siswa
siswi dengan bimbingan guru. Kemudian peringatan Hari Besar Nasional yang juga
dihadiri oleh mahasiswa praktikan. Sedangkan Upacara Bendera tanggal 17 Agustus
2012 tidak dihadiri oleh mahasiswa praktikan karena mahasiswa sudah tidak
berada di sekolahan terkait Hari Raya Idul Fitri. Mahasiswa
praktikan juga berpartisipasi dalam
kegiatan pesantren kilat pada bulan
Ramadhan selama 3 hari dimulai dari tanggal 9-11 agustus.. Setelah
Libur Hari Raya Idul Fitri, pada tanggal 27 agustus 2012 seluruh warga sekolah SMP
Trimulya melaksanakan kegiatan Halal Bihalal di sekolah.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan PPL
Selama pelaksanaan PPL mahasiswa telah
melaksanakan tugas-tugasnya baik dibidang akademik maupun dibidang
non-akademik. Mahasiswa memperoleh banyak pengalaman baik dalam pelaksanaan
program-program sekolah yang telah tersusun mulai dari kegiatan kurikuler,
ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Akan tetapi mahasiswa masih mengalami hambatan maupun kendala dalam
melaksanakan prosem pembelajaran sehingga banyak program yang masih belum
memenuhi target dan bahkan belum terlaksana. Hal ini terjadi dikarenakan
terbatasnya kemampuan mahasiswa maupun waktu yang tersedia. Sehingga mahasiswa masih banyak memerlukan
bantuan, bimbingan, dan nasehat, baik dari guru pamong, DPL, guru mata
pelajaran lainya, rekan PPL, serta seluruh pihak yang ada di Sekolah.
a)
Faktor
Pendukung
Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa faktor
pendukung yang memudahkan mahasiswa praktikan melaksanakan PPL. Faktor tersebut
adalah :
·
Hubungan yang
baik antara mahasiswa praktikan dengan para guru di SMP Trimulya, terutama
dengan guru pamong.
·
Hubungan yang
baik antara mahasiswa praktikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan.
·
Hubungan yang
baik antara sesama mahasiswa PPL.
·
Hubungan yang
baik antara mahasiswa praktikan dengan para siswa SMP Trimulya.
b)
Faktor
Penghambat
Dalam pelaksanaan PPL di SMP Trimulya, ada beberapa
hal yang menjadi hambatan bagi praktikan
yaitu:
-
Kurangnya
sarana dan prasarana mengajar yamg meliputi kesesuaian ukuran ruang kelas dan
jumlah murid, penerangan, alat tulis, dll.
-
Kesulitan
dalam menyelesaikan rencana pembelajaran dengan jadwal diperoleh dari fakultas
dikarenakan harus disesuaikan dengan KBM di sekolah dan adanya perbedaan antara
metode mengajar yang dipelajari di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di
lapangan.
-
Di dalam
kelas terdapat siswa-siswi yang membutuhkan perhatian khusus dan hal ini
terkadang menganggu aktivitas belajar mengajar didalam kelas.
-
Sumber bahan
ajar yang kurang memadai, sehingga siswa kesulitan dalam belajar.
c)
Penanggulangan
Dengan adanya hambatan tersebut maka usaha untuk
menanggulanginya adalah:
-
Memberikan
tugas serta latihan yang harus dikerjakan baik di kelas maupun di rumah.
-
Praktikan
berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode mengajar yang kemudian
disesuaikan.
-
Praktikan
berkonsultasi langsung dengan wali kelas, BP, serta guru pamong dalam
menghadapi siswa-siswi yang bermasalah didalam mengikuti pelajaran.
III.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilakukan di SMP Trimulya Tanjung Bintang sudah berjalan dengan lancar,
walaupun masih ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki pada saat-saat yang akan
datang, semua ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang terkait dalam
kegiatan ini. Dengan diadakan Program Pengalaman Lapangan ini, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwasannya PPL dapat memberikan pengalaman yang
sangat berguna dan berharga bagi peserta PPL untuk menerapkan metode-metode
yang pernah dipelajari di bangku kuliah.
2. PPL memberikan konstribusi dan manfaat besar bagi
pembentukan pribadi calon pendidik kearah potensialisme dan keterampilan.
3. Menambah wawasan mengenai keadaan di sekolah,
sehingga dapat menyiapkan diri menjadi guru yang profesional.
4. Secara nyata bahwa guru dituntut secara kreatif
dan bersifat fleksibel serta dinamis dalam memberikan materinya, artinya harus
memperhatikan juga kemampuan dan latar belakang siswa sehingga bisa
membangkitkan motivasi tetapi tidak terlepas dari kurikulum.
B. Saran
1. Kepada Dosen Pembimbing
Lapangan
Kepada dosen pembimbing lapangan Kami mengucapkan
terima kasih atas masukan dan pengarahannya serta kesabarannya dalam membimbing
Kami sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dan kami
mengharapkan untuk pelaksanaan PPL selanjutnya setiap DPL dapat memberikan
perhatian yang lebih lagi terhadap seluruh mahasiswa praktikan kemudian
diharapkan agar dapat lebih bekerjasama dengan guru pamong.
2. Kepada Pengelola Program
Pengalaman Lapangan
Kepada pengelola PPL Kami mengharapkan agar
pelaksaan PPL yang akan datang dilaksanakan seefektif mungkin dan memberikan
informasi tentang sekolah yang akan dipakai sebagai tempat praktik sehingga
mahasiswa sedikit banyak mengetahui bagaimana sekolah tersebut dan menjadikan
mahasiswa lebih mudah dalam berinteraksi dan bersosialisasi.
3. Kepada Kepala Sekolah
dan Guru
Kepada kepala sekolah dan dewan guru kami
mengucapkan terima kasih atas bimbingannya, harapan kami bimbingan yang
diberikan dapat lebih ditingkatkan dimasa mendatang. Hubungan antara staf
karyawan dan pengajar hendaknya lebih ditingkatkan lagi sehingga pelaksanaan
kegiatan akademik dan non akademik di sekolah dapat berjalan dengan baik.
Dalam hal kedisiplinan belajar mengajar diharapkan
dapat lebih ditingkatkan lagi tentunya dengan adanya kerjasama yang baik antara
pihak sekolah dalam hal ini dewan dan siswa demikian pula halnya dengan
kedisiplinan siswa dan guru pada saat awal masuk maupun setelah jam pelajaran
berakhir diharapkan lebih diperhatikan lagi sehingga pada masa yang akan datang
tidak ada lagi siswa yang datang atau
siswa yang keluar pada pergantian jam pelajaran karena hal ini sangat
berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar.
4.
Kepada Guru
Pamong
Terima kasih kepada Guru
Pamong Bapak Sirwan atas masukan, kritik dan saran kepada mahasiswa
bimbingannya berkaitan dengan proses belajar mengajar. Kemudian Guru Pamong
diharapkan dapat menjadi penghubung antara mahasiswa dengan siswa dan pihak
sekolah beserta staf guru. Mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar
dan memberikan motivasi belajar kepada siswa. Lebih melengkapi lagi media yang digunakan dalam
proses belajar mengajar, dengan harapan tujuan proses belajar mengajar dapat
tercapai.
5. Siswa-siswi SMP Trimulya
Saran untuk Siswa-siswi
SMP Trimulya:
-
Kepada siswa-siswi SMP Trimulya lebih ditingkatkan lagi rasa disiplin terhadap peraturan yang berlaku di SMP Trimulya terutama tidak
telat, tidak mencari alasan untuk izin karena merasa malas dan jenuh mengikuti
pelajaran yang tidak disenangi.
-
Jangan
pernah jenuh untuk menggali ilmu, belajar dan belajarlah karena keberhasilan
kalian ada di tangan kalian sendiri.
-
Jangan
menganggap belajar itu beban tapi jadikanlah sebagai suatu kebutuhan bagi orang
yang ingin menuju sukses.
-
Semoga
tetap menjadi siswa-siswi yang pintar dan berakhlak mulia bagi agama, bangsa
dan negara serta orang tua.
-
Ada
”harga” yang harus dibayar untuk mendapatkan apa yang kita inginkan di dunia
ini. Berusahalah untuk membayar ”harga” itu dan nikmatilah apa yang Anda dapatkan.
IV.
PENUTUP
Alhamdulilah karena berkat rahmat-Nya praktikan
dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
yang dilaksanakan di SMP Trimulya. Praktikan mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan dorongan dari Kepala SMP Trimulya, Koordinator PPL, guru pamong,
dosen pembimbing lapangan dan juga guru-guru yang ikut membantu di dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini serta teman-teman PPL di SMP Trimulya.
Demikian yang dapat praktikan sampaikan. semoga
laporan pelaksanaan PPL ini dapat bermanfaat kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan. 2005. Buku Panduan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Bandar Lampung: Unila
Darmodiharjo, darji. 1983. Pedoman Umum
Penyelenggaraan Administrasi Sekolah Menengah Depdikbud Direktorat Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Sarana Pendidikan. Jakarta.
Soeworno dan H.R.
Hindratmo. 1979. Landasan Pedoman Kerja Administrasi Sekolah.
Jakarta: Gunung Agung.
Post a Comment for "contoh laporan ppl kkn"