Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laut-Laut Indonesia

Laut-Laut Indonesia (Letak, luas, batas-baatas, keadaan biota, sumber daya
laut/potensi, sumber daya pesisir)



Posisi Indonesia yang berada di daerah tropis dalam posisi silang antara dua benua
yaitu Asia dan Australia, dan dua samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia.
Oleh karena itu rangkaian pulau-pulau yang membentuk tanah air Indonesia disebut
Nusantara yang berasal dari kata Nusa (pulau) dan Antara (diapit oleh dua benua dan dua
samudera). Posisi silang ini menyebabkan menyebabkan kondisi laut di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang berkembang di kedua benua dan di kedua
samudera tersebut.
Perubahan musim serta tekanan udara di benua Asia dan benua Australia,
menyebabkan angin musim (muson) di Indonesia yang selanjutnya berpengaruh terhadap
iklim musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pola angin musim mempengaruhi
arus air laut di perairan Indonesia. Pertukaran massa air antara ke dua samudera melewati
banyak selat diantara pulau-pulan Nusantara. Beberapa jenis ikan ruaya (migratory)
menggunakan selat-selat ini sebagai koridor yang harus dilewatinya dalam gerakan
migrasi dari samudera Pasifik ke samudera Hindia dan sebaliknya.
Dasar laut-laut Indonesia menampilkan wujud yang sangat kompleks. Tidak ada
negara lain yang mempunyai topografi dasar laut yang beragam seperti yang terdapat
pada dasar laut–laut Indonesia. Hampir segala bentuk topografi dasar laut dapat dijumpai,
seperti paparan yang dangkal, lereng yang curan dan landai, trench (palung laut) yang
dalam, basin (lubuk laut), terumbu karang, gunung api bawah laut dan lain sebagainya.
1. Kekayaan Biota Laut Indonesia
Kekayaan akan biota laut, baik jenis maupun jumlahnya sangat banyak baik yang
bersifat nabati (tumbuh-tumbuhan) maupun hewani (binatang). Kelompok tumbuhtumbuhan
terdiri dari alga hijau (196 jenis), alga coklat (134 jenis), alga merah (452
jenis), mangrove (38 jenis) dan jenis-jenis lainnya. Begitu juga binatang, seperti binatang

koralia (karang batu) lebih dari 70 marga, moluska (1.500 jenis), kerang (1000 jenis),
ikan (> 2.000 jenis) dan lain sebagainya.
(Sumber: Soegiarto dan Polunin, 1981)

2. Batas dan Luas Laut-Laut Indonesia
Batas wilayah laut Indonesia dalam UU No. 4 Tahun 1960 adalah jalur laut sampai
12 mil dari garis dasar. Garis dasar adalah garis yang menghubungkan titik-titik terluar
dari pulau-pulau Indonesia pada saat surut terendah. Lebar jalur laut 12 mil yang
membatasi bagian terluar Indonesia merupakan laut territorial, sedang laut yang lainnya
yang berada dibagian dalamnya merupakan perairan pedalaman atau perairan kepulauan.
Batas wilayah Indonesia dapat dilihat pada gambar/peta pada halaman berikut.
Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta km2 terdiri
dari luas daratan 1,9 juta km2 , laut territorial 0,3 juta km2 dan perairan pedalaman 2,8 juta
km2. Ini berarti seluruh laut di Indonesia 3,1 juta km2 atau sekitar 62 % dari seluruh
wilayah Indonesia.
55
Pada tanggal 21 Maret 1980, pemerintah telah mengumumkan berlakunya Zone
Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang kemudian diperkokoh dengan UU No. 5 Tahun 1983 dan
UU No. 17 Tahun 1985. Zone Ekonomi Eksklusif adalah suatu lingkungan ekonomi yang
diperuntukkan secara eksklusif (terutama sekali) bagi negara pantai. ZEE terdapat pada
jalur laut lepas selebar 200 mil laut diukur dari garis dasar dan diperkirakan luasnya
mencapai 2,7 juta km2. Jalur ZEE itu sendiri tetap merupakan milik internasional dan
tunduk pada hukum internasional.
3. Manfaat Laut Untuk Berbagai Peruntukkan
a. Transportasi
Laut merupakan prasarana lalu–lintas angkutan baik untuk angkutan manusia
maupun angkutan barang komoditi antar daerah/antar negara. Sampai saat inipun
untuk angkutan barang-barang komoditi dalam jumlah besar umumnya
memanfaatkan laut sebagai prasarana angkutannya. Perhubungan laut antar pulau
dilaksanakan dengan perahu yang sederhana hingga kapal dengan teknologi
modern.
b. Perikanan
Pemanfaatan sumberdaya laut untuk perikanan merupakan hal yang amat penting
sebagai sumber pangan dan komoditi perdagangan. Potensi sumberdaya perikanan
di perairan Indonesia diperkirakan sebesar 4,5 juta ton/tahun dan pada zone
ekonomi eklusif (ZEE) sebesar 2,1 juta ton/tahun. Keseluruhannya mencapai 6,6
juta ton/tahun yang terdiri dari sumberdaya perikanan pelagis 3,5 juta ton,
demersal 2,5 juta tahun, ikan tuna 166 ribu ton, ikan cakalang 275 ton, udang 69
ribu ton dan ikan karang 48 ribu ton. Pemanfaatan keseluruhan baru sekitar 21 %
saja, sehingga masih dapat ditingkatkan. Tetapi di beberapa wilayah laut sudah
terjadi ekploitasi yang berlebihan yang membahayakan kelestariannya.
c. Pertambangan
Usaha penambangan sumberdaya alam dari dasar laut yang penting diantaranya
adalah penambangan minyak dan gas bumi. Diperkirakan sekitar 35 % produksi

minyak di Indonesia berasal dari sumur-sumur minyak lepas pantai. Di Indonesia
terdapat sekitar 50 cekungan yang potensial dapat menghasilkan minyak dan gas
bumi, beberapa diantaranya telah berproduksi. Pertambangan lainnya adalah
timah dan pasir besi sudah berprodiksi.
d.. Rekreasi dan Pariwisata
Keindahan taman-taman laut, terutama diterumbu-terumbu karang yang tersebar
diberbagai tempat di Indonesia merupakan daya tarik yang kuat untuk kegiatan
rekreasi dan pariwisata baik untuk pengamatan dan pemotretan bawah air.
Kegiatan olah raga air seperti menyelam, berlayar, selancar makin berkembang di
Indonesia.
e. Laut dengan keadaan Iklim
Laut sebagai regulator (pengatur) temperatur, sehingga di Indonesia tidak terjadi
temperatur yang ekstrim antara satu musim dengan musim lain. Perbedaan
temperatur antara musim kemarau dengan musim penghujan relative kecil. Di
Indonesia perbedaan suhu antar musim tersedut lebih kecil dari perbedaan suhu
harian (suhu Siang dengan suhu malam hari). Karena laut maka kelembaban
udaranya selalu tinggi. Begitu juga dengan adanya angin laut yang membawa uap
air, merupakan sumber untuk terjadinya hujan di daratan ataupun di laut itu
sendiri.
e. Manfaat laut lainnya adalah sebagai penghasil berbagai jenis rumput laut yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat-obatan, kosmetik dan
sebagainya. Begitu juga sebagai sumber energi, konservasi alam, pendidikan dan
penelitian, pertahanan dan keamanan dan lain sebagainya.
f. Pada daerah pesisir laut juga merupakan daerah ekosistem hutan pantai
(mangrove), daerah pengaraman, perikanan air payau (tambak-tambak ikan),
maupun sebagai daerah pertanian pasang-surut. Ekosistem mangrove merupakan
tempat hidup (habitat) dari berbagai jenis burung, berbagai jenis kera, ular serta

merupakan daerah inang (asuh) ikan, udang, kepiting dan lain sebagainya. Salah
satu jenis pohon pada hutan mangrove adalah bakau. Hutan bakau masih banyak
dijumpai di sepantang pantai Sumatera bagian Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantang Timur dan sepanjang pantai Selatan Papua. Sangat disayangkan
pada saat ini banyak hutan bakau yang sudah mengalami kerusakan seperti yang
terjadi dibeberapa daerah di pantai utara Jawa, Sumatera, Bali dan daerah pantai
lainnya di Indonesia.

Post a Comment for "Laut-Laut Indonesia"