Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA



PENDAHULUAN



1.1  LATAR BELAKANG

Makalah ini saya tujukan khususnya untuk kalangan remaja, pelajar dan generasi penerus bangsa agar kita mengetahui dan menghargai peninggalan sejarah yang patut kita jaga.
Seiring perkembangan informasi yang begitu pesat, beberapa bersifat positif seperti mudahnya mengakses informasi mengenai sejarah.  Adapun sisi negatifnya, dimana terkadang jangkauan internet sulit sehingga pengaksesan juga berjalan lambat.


1.2  RUMUSAN MASALAH

  1. Apa saja peninggalan Hindu-Buddha ?
  2. Dimana saja letak peninggalan Hindu-Buddha ?


1.3  TUJUAN

a. Sebagai media sosialisasi dan informasi tentang peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang ada di Indonesia
b. Sebagai referensi bagi sisa-siswi untuk membuat makalah peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia









BAB 2

PEMBAHASAN


PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA

Adapun 10 Peninggalan Masa Hindu- Buddha di Indonesia beserta penjelasannya yang dirangkum secara umum :

1. Yupa
Yupa merupakan peninggalan dari kerajaan Kutai yang berfungsi sebagai Tugu untuk memperingati kebaikan hati raja kepada para Brahmana. Bentuknya dari batu yang tinggi vertical yang bertuliskan huruf pallawa. Yupa berisikan sejarah kerajaan Kutai, yupa banyak ditemukan di daerah Kalimantan Timur terutama di pedalaman Sungai Mahakam. Yupa berbeda dengan prasasti,  Yupa hanya ditemukan di Kerajaan Kutai dan bentuknya berdiri seperti Tugu sedangkan prasasti biasanya berbentuk seperti batu atau lempeng batu yang sudah ditulis di atasnya.

2. Candi Prambanan
Candi ini mempunyai nama lain candi Roro Jonggrang yang merupakan suatu Kompleks candi Hindu yang paling besar di Indonesia. Candi Prambanan dibangun sekitar abad ke-9 masehi pada masa kerjaan Mataram Kuno. Candi ini terletak di kecamatan Prambanan antara Kabupaten Sleman dan Klaten yang jauhnya kurang lebih yang jauhnya di sekitar 17 km k arah timur laut dari kota Yogyakarta. Candi ini sangat bersejarah bagi masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu situs warisan dunia oleh organisasi PBB UNESCO dan merupakan salah satu objek wisata unggulan bagi bangsa  Indonesia.

3. Candi Borobudur
Candi ini didirikan sekitar tahun 800-an oleh wangsa Sailendra dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Borobudur merupakan candi Budha yang paling besar di dunia. Jila dilihat dari atas, candi ini berbentuk seperti bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran yang berbentuk melingkar dengan hiasan relief di dindingnya dan di atasnya terdapat stupa dan patung Budha.  Candi ini sempat dipugar pada tahun 1975 sampai 1982 oleh UNESCO dan pemerintah RI. Candi Borobudur juga termasuk dalam situs warisan dunia. Pada saat ini selain digunakan untuk beribadah juga merupakan wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Candi Borobudur terletak di kabupaten Magelang provinsi Jawa Tengah quran lebih arah 100 KM sebelah barat daya kota Semarang.

4. Gapura Wringin lawang
Gapura ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun dengan batu bata badan sekitar abad ke 14 M. Secara umum Gapura ini menunjukkan pintu masuk ke keraton Majapahit. Hal ini dibuktikan gapura ini ditemukan di sekitar ibukota Majapahit yang saat ini berada  di wilayah kecamatan Trowunan, kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Saat ini gapura ini dijadikan objek wisata sejarah terutama untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit.

5. Segaran
Segaran merupakan peninggalan kerajaan Majapahit. Segaran berupa kolam yang luas yang mempunyai ukuran 800 x 500 m. Bagi masyarakat Majapahit saat itu segaran merupakan tempat yang mirip dengan laut. Segara sendiri dalam bahasa Jawa artinya laut. Saat ini segaran bisa ditemui di daerah trowulan Mojokerto yang dulunya merupakan pusat kerajaan Majapahit.

6. Prasasti
Di Indonesia banyak sekali ditemukan prasasti dari berbagai kerajaan di tempo dulu. Prasasti itu berbentuk batu yang permukaannya terdapat tulisan yang bisa dibaca sebagai bagian sejarah bangsa Indonesia di masa lalu. Beberapa prasasti yang terkenal yaitu : Prasasti Talang Tuo, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Batu Tulis dan Prasasti Kebon Kopi.

7. Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma
Kitab ini sangat terkenal karena ada kalimat dalam kitab ini yang dijadikan motto Negara Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Kitab Sutasoma merupakan karangan dari Mpu Tantular. Pada saat ini kitab Sutasoma masih bisa kita baca terjemahannya dengan membelinya di Toko buku.

9. Patung atau Arca
Arca banyak ditemukan di dalam candi, secara umum ada perbedaan anatara patung pada Candi Hindu dan candi Buddha. Jika di Candi Hindu akan telihat patung dari para Dewa dan Dewi, sedangkan pada candi Buddha terdapat patung Buddha yang sedang bersemadi atau sedang memberikan anugerah.

10. Situs Ratu Baka
Situs ini merupakan wilayah yang terdapat sisa-sisa bangunan yang diyakini merupakan tempat istana raja pada masa kerajaan Mataram Kuno. Letak situs ini tidak jauh dari Candi Prambanan sekitar 3 km jauhnya. Saat ini situs ini menjadi obyek wisata yang sering didatangi turis dalam negeri maupun asing.
  


2.2 Candi-candi Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia secara rinci :

Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha.[1] Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha Indonesia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.

1.      Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah,
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten,[1] kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.  Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.

2.      Candi Gedong Songo adalah,
Nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.

3.      Candi Kidal adalah,
Salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring. Candi Kidal secara arsitektur, kental dengan budaya Jawa Timuran, telah mengalami pemugaran pada tahun 1990. Candi kidal juga memuat cerita Garudeya, cerita mitologi Hindu, yang berisi pesan moral pembebasan dari perbudakan. Sampai sekarang candi masih terjaga dan terawat.

4.      Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari adalah,
Candi Hindu - Buddha peninggalan bersejarah Kerajaan Singhasari yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Cara pembuatan candi Singhasari ini dengan sistem menumpuk batu andhesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah. (Bukan seperti membangun rumah seperti saat ini). Candi ini berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, (sekitar 10km dari Kota Malang) terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di ketinggian 512 m di atas permukaan laut.




2.3. Prasasti-prasasti Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia secara rinci :

Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir dari zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, menuju zaman sejarah, di mana masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajai tentang prasasti disebut Epigrafi. Di antara berbagai sumber sejarah kuno Indonesia, seperti naskah dan berita asing, prasasti dianggap sumber terpenting karena mampu memberikan kronologis suatu peristiwa. Ada banyak hal yang membuat suatu prasasti sangat menguntungkan dunia penelitian masa lampau. Selain mengandung unsur penanggalan, prasasti juga mengungkap sejumlah nama dan alasan mengapa prasasti tersebut dikeluarkan.

1.      Prasasti Mulawarman
Atau disebut juga Prasasti Kutai, adalah sebuah prasasti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah yupa yang memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa Pra-Nagari dan dalam bahasa Sanskerta, yang diperkirakan dari bentuk dan  jenisnya berasal dari sekitar 400 Masehi. Prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustub.

2.      Prasasti Tugu
Salah satu prasasti yang berasal dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.

3.      Prasasti Jambu atau Pasir Kolengkak
Prasasti yang berasal dari Kerajaan Tarumanagara yang ditemukan di daerah perkebunan jambu kira-kira 30 km sebelah barat Bogor. Prasasti Jambu ditemukan pertamakali tahun 1854 oleh Jonathan Rigg dan dilaporkan kepada Dinas Purbakala tahun 1947 (OV 1949:10), tetapi diteliti pertamakali pada tahun 1954 .

4.      Prasasti Kebonkopi I
Dinamakan demikian untuk dibedakan dari Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Tapak Gajah (karena terdapat pahatan tapak kaki gajah) merupakan salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara.

 5.Prasasti Canggal
Disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti dalam bentuk candra sengkala berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi[1] yang ditemuka di halaman Candi Gunung Wukir di desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti yang ditulis pada stela batu ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.[1] Prasasti dipandang sebagai pernyataan diri Raja Sanjaya pada tahun 732 sebagai seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno.






BAB 3

PENUTUP



3.1 KESIMPULAN

Dari paparan atau penjelasan di atas, sesuai dengan makalah yang berjudul Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesiamaka penulis dapat menyimpulkan bahwa banyak peninggalan-peninggalan yang ditemukan di Indonesia pada daerah-daerah tertentu misalnya di Jawa Tengah ada Candi Borobudur, dan Candi Prambanan.    
            Dengan banyaknya peninggalan sejarah yang terdapat di Indonesia, penduduk dapat mengenang sejarah serta menjaga maupun menjadikan peninggalan tersebut sebagai tempat-tempat wisata yang dapat pula menambah pengetahuan dan wawasan melalui sejarawan yang masih ada atau tulisan-tulisan yang telah dibuat seperti halnya makalah yang kami susun.






























DAFTAR PUSTAKA





Post a Comment for "PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA"